Buang Sisa Jasad di Sembarang Tempat, Panglima KKB Papua Yahukimo Sengaja Bawa Pulang Kepala Korbannya ke Markas dan Dipamerkan di Sosial Media: Ini Manusia Bukan Binatang, Ini Bocor Punya Makanan!

Sabtu, 23 Juli 2022 | 18:00
Facebook/TNPPB

Ilustrasi KKB Papua

Gridhot.ID - Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua baru saja melakukan pembantaian.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, total ada 11 orang dibunuh oleh KKB Papua kelompok Egianus Kogoya.

Egianus diketahui dibantu oleh sosok pecatan TNI saat melakukan aksi tersebut.

Bahkan usai kabar tersebut tersebar, KKB Papua pimpinan Lamek Taplo juga terpantau melakukan pergerakan.

Kini yang terbaru, KKB Papua di Yahukimo melakuka aksi brutal nan kejam.

Dikutip Gridhot dari Tribun Manado, Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua dalam kelompok Kodap 16 Yahukimo, Panglima Bocor Sobolim bersama anak buahnya melakukan pembunuhan sadis di daerah Yahukimo.

Panglima KKB di Yahukimo Bocor Sobolim bahkan membawa pulang kepala korban untuk ditunjukkan sebagai bukti kemarahan teroris militan yang berlokasi di tanah Papua ini.

Beberapa bulan terakhir ini diketahui KKB semakin sadis melakukan teror di beberapa wilayah bergolak Papua.

Para militan pemberontak di Papua itu bak mengidap psikopat.

Baca Juga: Sama Gilanya Seperti Firaun di Zaman Musa, Raja Shaka Zulu Nyatanya Tak Segan Eksekusi Mati Bayi-bayi dan Gundiknya yang Hamil, Kekejamannya Ternyata Berdasar dari Keegoisan Ini

Pasalnya, mereka melakukan tindakan sangat kejam tanpa pedulikan rasa kemanusiaan.

Kasus tersebut dilakukan Panglima Kodap 16 Yahukimo, Bocor Sobolim bersama anak buahnya.

Kodap merupakan singkatan dari Komando Daerah Pertahanan.

Kodap merupakan organisasi sayap TPNPB OPM ( Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat - Organisasi Papua Merdeka ).

Dalam peristiwa tersebut, seorang Pendulang Emas tewas mengenaskan.

Tubuhnya ditinggalkan di lokasi kejadian, sementara kepala dibawa pulang ke rumah honai.

Honai tersebut diduga menjadi Makodap Wilayah XVI. Hanya saja tak diketahui di bagian mana honai tempat persembunyian Bocor Sobolim bersama pengikutnya itu.

Dari video yang viral di media sosial terungkap bahwa pembunuhan pria pendulang emas itu merupakan insiden paling sadis di Tanah Papua.

Pasalnya, setelah pria tersebut dihabisi, bagian tubuh lainnya dibuang di lokasi kejadian.

Baca Juga: Nyaris Tak Pernah Terekspos, Sosok Enkito Herman Nugroho yang Cerai dari Feni Rose 3 Tahun Lalu Bukan Orang Sembarangan, Publik Mendukungnya Karena Hal Ini

Sementara kepala korban dibawa pulang ke markas. Terungkap pula bahwa peristiwa pidana itu terjadi pada Rabu 19 Juli 2022 malam. Hanya saja tempat kejadian perkaranya, tak dibeberkan secara jelas dalam video tersebut.

Tak diketahui mengapa KKB merahasiahkan lokasi pembunuhan tersebut. Yang diperlihatkan hanyalah momen saat kepala korban dibawa pulang oleh para algoju kemudian diserahkan langsung kepada Bocor Sobolim.

Dari video itu terungkap bahwa peristiwa pembunuhan itu terjadi di Korowai,

sebuah wilayah terpencil yang letaknya di wilayah Kabupaten Yahukimo, tak jauh juga dari Kabupaten Asmat, Provinsi Papua. Korowai merupakan tempat hunian suku-suku yang rumahnya dibangun di atas pepohonan yang tinggi.

TPNPB
TPNPB

KKB Papua

Letak rumah itu sangat tinggi, berkisar antara 15-30 meter dari permukaan tanah.

Alhasil, untuk menggapai rumah pohon tersebut, setiap orang harus menaiki anak tangga yang jumlahnya mencapai puluhan bahkan lebih dari 100 anak tangga.

Semua anak tangga itu dibuat dari potongan kayu berukuran pendek, kemudian diikat dengan tali. Potongan kayu itu diikat pada kayu berukuran lebih besar.

Potongan-potongan kayu yang disusun dengan jarak tertentu itulah menjadi titian warga setempat untuk naik atau turun dari rumah pohon tersebut.

Di sekitar tempat inilah, anak buah Panglima Kodap 16, Bocor Sobolim, melakukan tindakan kejam yakni mengeksekusi seorang pria pendulang emas.

Baca Juga: Sosoknya Hilang Bak Ditelan Bumi Usai Tembak Mati Brigadir J, Terungkap Satu Fakta Bharada E, Ayah Almarhum Akui Sempat Diberi Tahu Soal Ini Sebelum Anaknya Tewas

Korban adalah seorang pria dewasa berkulit putih. Hanya saja identitasnya belum diketahui.

Korban merupakan orang kedua yang dibunuh kelompok Bocor Sobolim dalam kurun waktu dua pekan terakhir. Peristiwa pertama terjadi dua pekan sebelumnya. Sementara kejadian kedua terjadi pada Rabu 20 Juli 2022 malam.

Dari video yg viral di media sosial, pembunuhan itu teramat sadis. Korban dipenggal kepalanya. Setelah itu tubuh korban dibuang di lokasi kejadian sedangkan kepalanya dibawa pulang ke markas.

Markas yang ditempati Bocor Sobolim berupa sebuah honai. Hanya saja dimana letak honai tersebut, hingga kini belum diketahui tempatnya.

Saat dibawa pulang ke markas KKB di Yahukimo, kepala korban dibungkus dalam sebuah tas kecil. Tas itu terbuat dari kain batik berwarna cerah.

Istimewa via Pos Kupang
Istimewa via Pos Kupang

Potongan gambar dari video KKB Papua yang memenggal kepala korbannya

Tas berisi kepala korban tersebut, diserahkan langsung oleh sang algoju kepada Bocor Sobolim.

Pada saat itulah Bocor Sobolim memberikan pernyataan yang kini viral di media sosial (medsos).

Dalam pernyataannya, dia mengatakan sekarang ini ia dan kelompoknya tak takut lagi membunuh siapa pun.

Jika sebelumnya para korban dibuang saja di tempat kejadian, sekarang tidak lagi demikian.

Baca Juga: Batal Ditahan Polisi Karena Alasan Kemanusiaan, Nikita Mirzani Ungkap Hal Ini di Hadapan Media, Masa Lalu saat Mengandung Arkana Dibongkar

Kepala-kepala korban, dipenggal lalu dibawa pulang ke markas.

"Ingat, kami tidak main-main. Kami bukan bunuh lalu buang, tapi kepalanya kami bawa pulang ke honai.

Ini bukti bahwa kami tidak main-main," ungkap Bocor Sobolim.

Ia pun memperlihatkan sebuah bungkusan dari kain batik, dan sesaat kemudian bungkusan tersebut. Bahkan kepala korban diperlihatkan ke kamera.

"Ini kepala manusia, bukan kepala binatang atau yang lainnya. Ini Bocor punya makanan," ujar Bocor Sobolim.

Bocor Sobolim tidak menjelaskan apa maksud dari kalimat yang diucapkannya, yakni "Ini bocor punya makanan."

Tak disebutkan pula, apa tujuan mengumpulkan kepala-kepala korban di dalam markas yang merupakan tempat persembunyiannya bersama para anggota.

Namun terkait kasus tersebut, Polda Papua menyebutkan bahwa saat ini polisi sedang menghimpun berbagai informasi terkait kasus pembunuhan seorang pendulang emas di Korowai.

Hal tersebut diungkapkan Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Mustofa Kamal.

"Dalam kasus ini, kami sedang menghimpun berbagai informasi terkait kasus pembunuhan pendulang emas tersebut," ujarnya.

Saat ini, lanjut dia, aparat Polres Asmat dan Polres Yahukimo sedang mengumpulkan pelbagai informasi mengenai kasus itu.

Untuk diketahui, salah satu lokasi pendulangan emas di Yahukimo adalah Korowai. Lokasi itu amat terpecil dan sangat jauh dari pemukiman penduduk.

Mungkin karena letaknya itulah, sehingga organisasi sayap OPM, kelompok kriminal bersenjata demikian leluasa melakukan tindakan bengis kepada para pendulang emas.

Apalagi sampai saat ini, belum ada Pos Keamanan TNI Polri yang dibangun di wilayah Yahukimo maupun Asmat.

Ahmad Mustofa Kamal juga mengimbau masyarakat di Yahukimo juga Asmat agar selalu waspada dalam situasi apa pun. Sebab serangan KKB sulit dipastikan.

Untuk diketahui, Bocor Sobolim, merupakan Pemimpin organisasi sayap TPNPB-OPM (Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat, Organisasi Papua Merdeka, wilayah Yahukimo.

Bocor Sobolim merupakan salah satu sosok yang paling ditakuti di wilayah Yahukimo dan Asmat.

Pria itu terlihat sangar dan saat bertindak, tak mengenal kata ampun.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber Kompas.com, Tribun Manado, tribun papua