Terjawab Sudah, Brigadir J Tidak Tewas saat Perjalanan Magelang ke Jakarta, Terekam CCTV Sempat Tertawa-tawa dengan Sesama Ajudan dan Tes PCR Bersama Bharada E: Lokasinya di Jakarta

Jumat, 29 Juli 2022 | 08:42
TribunJambi.com/Aryo Tondang dan Facebook Rohani Simanjuntak

Komnas HAM sebut Brigadir J Tewas di Jakarta

Gridhot.ID -Dugaan bahwa Brigadir J tewas dalam perjalanan Magelang-Jakarta terbantahkan dengan temuan ini.

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) membeberkan sejumlahtemuan baru dalam proses penyelidikan kematian Brigadir J dalam jumpa pers, Rabu (27/7/2022).

Komisioner bidang Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM Choirul Anam mengatakan, pihaknya untuk sementara bisa menyimpulkan tentang lokasi yang diduga menjadi tempat meninggalnya Brigadir J.

Kesimpulan itu diambil berdasarkan analisis rekaman dari 20 video rekaman kamera CCTV.

Selain itu, mereka juga membeberkan sikap dan perilaku Brigadir J terhadap sesama ajudan Kadiv Propam nonaktif Polri, Irjen Ferdy Sambo, sebelum kejadian.

MengutipKompas.com, berikut ini sejumlah temuan terbaru Komnas HAM dalam kasus kematian Brigadir J.

1. Brigadir J Tidak Tewas di Perjalanan Magelang-Jakarta

Anam mengatakan, dugaan bahwa Brigadir J tewas dalam perjalanan dari Magelang ke Jakarta tidak terbukti.

Hal ini berdasarkan keterangan sejumlah pihak yang menerangkan bahwa Brigadir J masih hidup ketika tiba di Jakarta pada hari kematiannya, Jumat (8/7/2022).

Baca Juga: 'Tolong Saya, Kamu Juga Seorang Ibu!' Teriakan Histeris Ibunda Brigadir J Cari Istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi Ternyata Pernah Ucap Janji Ini

Menurut Anam, kesimpulan itu diambil setelah Komnas HAM memeriksa rekaman kamera CCTV di 27 titik, termasuk di sekitar rumah dinas Sambo di Duren Tiga, Kalibata, Jakarta Selatan.

Dari hasil pemeriksaan itu, Brigadir J masih hidup saat tiba di kediaman Ferdy Sambo setelah melakukan perjalanan dari Magelang, Jawa Tengah.

"Sampai di Duren Tiga dia (Brigadir J) masih hidup. Rombongan yang lain dan semuanya sehat, tidak kurang dari satu apa pun," kata Anam.

Anam menyebutkan, dalam video yang merekam situasi di area Duren Tiga pada 8 Juli 2022, terekam jelas rombongan yang datang dari Magelang secara terpisah.

Beberapa orang yang belakangan disebut terlibat dalam struktur peristiwa penembakan yang menewaskan Brigadir J, termasuk di dalamnya Bharada E dan istri Sambo, Putri Chandrawathi, juga ikut terekam.

Anam mengatakan, bagian ini menjadi bagian yang paling penting.

"Ada Irjen Sambo, ada rombongan dari Magelang. Irjen Sambo masuk duluan, setelah sekian waktu ada rombongan baru pulang dari Magelang. Di situ terlihat Bu Putri, ada almarhum Brigadir J," kata dia.

"Saya bilangnya yang terlihat di salah satu video, ibu (istri Sambo), almarhum Brigadir J, Bharada E itu kelihatan dan beberapa penumpang yang lain," tambah Anam.

Temuan ini selaras dengan hasil temuan Komnas HAM sebelumnya yang membantah dugaan Brigadir J disiksa atau tewas dalam perjalanan dari Magelang ke Jakarta.

Baca Juga: Terang Benderang Kasus Kematian Brigadir J, 2 Hal Penting Ini Sudah Terkonfirmasi oleh Komnas HAM, Waktu Kematian Ajudan Irjen Ferry Sambo Kini Diketahui: Kami Bisa Menarik Titik Kesimpulan

2. Brigadir J tes PCR bersama para saksi kunci

Anam mengatakan, dari hasil analisis rekaman kamera CCTV di sekitar rumah dinas Irjen Sambo ditemukan fakta Brigadir J sempat melakukan tes PCR pada 8 Juli 2022 setelah pulang dari Magelang, Jawa Tengah.

Bahkan menurut Anam, Brigadir J melakukan tes PCR bersama dengan Bharada E dan istri Irjen Sambo, Putri Chandrawathi.

Bharada E adalah salah satu ajudan Sambo yang disebut terlibat baku tembak hingga menewaskan Brigadir J meninggal di rumah dinas Sambo.

"Rombongan dari Magelang sampai, terus habis itu yang kelihatan memang masuk lah rombongan-rombongan itu, terus baru lah ke ruang PCR," kata Anam.

"Siapa yang kelihatan di video di-PCR? Semua yang rombongan itu di-PCR, salah satunya adalah almarhum Josua," imbuhnya.

Anam memastikan, tempat Irjen Sambo dan rombongan melakukan tes PCR bukan di rumah dinas itu.

"Bukan, bukan TKP," ujarnya.

"Ini yang terlihat di salah satu video, (PCR) untuk Ibu (Putri), untuk J, untuk Bharada E, itu kelihatan dan beberapa penumpang lain," lanjut Anam.

Baca Juga: Tubuh Brigadir J Penuh Sayatan Hingga Leher Dijerat, Lokasi Penganiayaan Ajudan Irjen Ferdy Sambo Disorot, Tempat Ini Jadi Dugaan Kuat, Pengacara: Ini Ulah Psikopat!

3. Brigadir J masih sempat bercengkerama

Temuan baru dalam penyelidikan kasus itu, kata Anam, adalah tentang sikap dan perilaku Brigadir J sebelum kejadian.

Dari hasil pemeriksaan terhadap sejumlah ajudan Sambo yang lain disebutkan Brigadir J masih sempat bergurau sebelum peristiwa berdarah itu terjadi.

"Forum tertawa-tawa itu forum antara ADC (aide-de-camp/ajudan) ya, sebelum kematian, lokasinya di Jakarta," kata Anam.

"Itu ngobrol nyantai begini dan tertawa-tawa, siapa yang tertawa? Termasuk J. Jadi kalau ini seolah-olah dibunuh dengan tertawa-tawa antara Magelang dan Jakarta sudah itu salah," ujar Anam.

Salah satu sumber Kompas.com yang memiliki bukti perihal ini juga membenarkan bahwa Brigadir J masih bercengkerama hangat dengan ajudan lain dalam waktu yang cukup singkat sebelum jam kematiannya.

Kejadian soal tertawa-tawa ini, ucap sumber tersebut, terjadi di Jakarta, sebelum Brigadir J dan orang-orang Sambo menuju rumah dinas.

Beberapa saat kemudian, peristiwa penembakan kemudian terjadi di rumah dinas itu.

Diberitakan sebelumnya, ada dugaan Brigadir J tewas di perjalanan Magelang-Jakarta, hal itu diungkapkan oleh kuasa hukum keluarga, Kamaruddin Simanjuntak.

Bukan tanpa alasan,Kamaruddin mendasarkan dugaannya pada keadaan bahwa pada Jumat (8/7/2022) pukul 10.00 WIB, Brigadir J masih memberi kabar kepada keluarganya bahwa ia mengawal atasan di Magelang.

Kemudian pukul 17.00 WIB, Brigadir J sudah tak merespons panggilan keluarga.

Baca Juga: Berani Pasang Badan Bela Irjen Ferdy Sambo hingga Klaim Kasus Brigadir J Cuma Tembak Menembak Biasa Tanpa Kejanggalan, Sosok Ini Kini Dituntut untuk Dicopot dari Jabatannya, Kesalahan Fatalnya Disinggung

(*)

Tag

Editor : Candra Mega Sari