Insiden pembunuhan itu terjadi di Jayawijaya pada 18 Juni 2022.
"Senjata steyr dan AK 45 itu sudah jelas ada di kelompok Egianus, pelakunya kelompok Wosa yang merupakan bagian dari kelompok Egianus. Kemudian kelompok itu dijemput oleh Yotam Bugiangge. Senjatanya dibawa Yotam dan sudah dibawa ke Egianus," ujar Faizal di Jayapura, Kamis (21/7/2022).
Hal itu diperkuat pada saat terjadi kontak tembak antara KKB Nduga dengan Satgas Damai Cartenz di Kenyam, sejak Minggu (16/7/2022) hingga Selasa (18/7/2022).
Saat kejadian, kata Faizal, personelnya memonitor steyr hasil rampasan tersebut digunakan oleh KKB Papua.
Sosok Egianus Kogoya dan Yotam Bugiangge terlihat di lokasi tersebut. "Pada saat kemarin kita kontak tembak, sudah jelas senjata itu terlihat di situ," jelasnya.
Kejahatan lain yang dilakukan Yotam adalah pembantaian terhadap 13 warga sipil di Kampung Nogolait, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Sabtu (15/7/2022).
Kejadian yang menewaskan 11 orang tersebut, diyakini diotaki oleh Egianus Kogoya dan Yotam Bugiangge.
"Jumlah mereka sudah kita kantongi, mereka sudah bergabung, Egianus (Kogoya) dan Yotam (Bugiangge)," kata Faizal.
Sebagai informasi, foto Yotam yang kabur sambil membawa senjata sudah tersebar di media sosial.
Dilansir Fotokita.id melalui laman fanpage Papua Merdeka, pengelola saluran komunikasi pihak yang ingin berpisah dari NKRI itu membagikan foto Yotam.
Mereka memberikan keterangan, "Oknum Prajurit TNI di Papua Kabur Bawa Senjata Serbu Mematikan, Pelurunya Standar NATO. Kesatuan Batalyon 756 Wimane Sili dibuat geger dengan kaburnya seorang oknum prajuritnya, Prada Yotam Bungiangge yang bertugas di Kompi Senapan (Kipan) C Senggi waris Arso Perbatasan Negara PNG."