Find Us On Social Media :

Kantongi Data CCTV dan HP Pihak yang Terlibat, Komnas HAM Disebut-sebut Tahu Posisi Irjen Ferdy Sambo Saat Tragedi Penembakan Brigadir J, Gelagat Sang Komisioner Dituding Sengaja Tutupi Hal Ini

Komnas HAM ternyata tahu posisi Irjen Ferdy Sambo saat penembakan Brigadir J di rumah dinasnya. Kini diviralkan sengaja tutupi sesuatu.

Pihak Komnas HAM juga mengungkapkan bahwa 20 video dari 27 titik CCTV tersebut tidak terlihat adanya hasil editing.

“Setelah melakukan pemeriksaan terhadap 27 titik CCTV mengatakan bahwa dari Magelang sampai Duren Tiga, almarhum Yoshua masih hidup,” kata Anam.

Komnas HAM juga menemukan fakta baru melalui teknik cell dump. Adapun cell dump sendiri merupakan teknis yang biasa dilakukan untuk mengetahui siapa saja yang ada di lokasi kejadian atau TKP melalui handphone. Data itu diperoleh dari Base Transceiver Station (BTS).

"Jejaring komunikasi itu dicek, jadi di seputaran Duren Tiga dan lain sebagainya. Salah satu yang digunakan kalau temen-teman terbiasa, yaitu cell dump," ujar Anam.

Pada penyelidikan terhadap tim siber dan tim Labfor, Anam menuturkan bahwa ia beserta jajarannya menggunakan teknis cell dump untuk mengetahui keberadaan masing-masing pihak saat peristiwa penembakan yang terjadi di Rumah Dinas Kadiv Propam Polri nonaktif Irjen Ferdy Sambo pada 8 Juli 2022.

"Salah satu tindakannya adalah cell dump, menarik jaringan komunikasi itu. Kami juga dikasih bahannya termasuk disediakan print-nya," kata Anam.

"Menentukan siapa saja yang ada di area itu. Walaupun ada banyak klaster penjelasan detailnya. Tapi cell dump secara sederhana untuk melihat HP siapa saja yang ada di situ," sebut Anam.

Baca Juga: 'Debat' dengan Deddy Corbuzier, Inilah Sosok Zoya Amirin yang Berani Bicara soal Pelecehan Seksual di Kasus Brigadir J, Istri Irjen Ferdy Sambo Dapat Pembelaan?

Langkah berikutnya, hasil temuan itu akan dianalisis Komnas HAM untuk mengungkap kebenaran orang-orang yang terlibat pada peristiwa tersebut, termasuk Brigadir J, Bharada E dan Irjen Ferdy Sambo.

Tidak hanya itu, pihaknya juga sudah mengecek jalur komunikasi yang terekam di call data records (CDR). Dari CDR itu, nantinya akan terlihat siapa saja yang berkomunikasi dengan pihak-pihak yang terkait.

"Untuk jalur komunikasi bisa ditemukan dengan mekanisme yang lain, namanya Call Data Record untuk mengecek gsm siapa dengan siapa," jelasnya.

Anam menjelaskan, CDR tersebut sudah ada di tangan mereka dan baru akan di cek pada Rabu oleh pihak internal Komnas HAM. "