Find Us On Social Media :

Dikabarkan Ada di Rumah Irjen Ferdy Sambo Waktu Bharada E Tembak Mati Brigadir J, Sosok Bripka Ricky yang Disebut-sebut Jadi Saksi Kunci Tak Banyak Diketahui

Seorang aide-de-camp (ADC) atau ajudan dan dua orang asisten rumah tangga (ART) Kadiv Propam non aktif, Irjen Pol Ferdy Sambo tiba di Kantor Komnas HAM di Jalan Latuharhary, Jakarta Pusat, Senin (1/8/2022).

Laporan Wartawan Gridhot.ID - Akhsan Erido Elezhar

Gridhot.ID - Di tengah benang kusut kasus polisi tembak polisi yang menewaskan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadri J, muncul nama Bripka Ricky.

Bripka Ricky diduga menjadi saksi mata penting kasus baku tembak di rumah jenderal polisi tersebut.

Dilansir Gridhot.ID dari artikel terbitan TribunJabar, 3 Agustus 2022, apakah munculnya Bripka Ricky dapat menjadi titik terang kasus yang melibatkan jenderal polisi tersebut?

Selama ini nama Bripka Ricky tidak banyak disorot publik terkait penembakan yang dilakukan oleh Bharada E itu.

Padahal saat kejadian, Bripka Ricky juga berada di rumah dinas itu yang berada di Komplek Polri, Duren Tiga Utara 1, Nomor 46, Jakarta Selatan itu.

Kronologis penembakan versi Komnas HAM

Meski tanpa rekaman CCTV, Komnas HAM membeberkan kronologi penembakan yang melibatkan Bharada E dan Brigadir J di rumah dinas Kadiv Propam Polri non aktif Irjen Ferdy Sambo.

Diketahui, CCTV di rumah dinas Ferdy Sambo yang disebut merupakan lokasi kejadian tewasnya Brigadir J dalam kondisi rusak.

Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik membenarkan jika berdasarkan keterangan para ajudan dan penyidik, CCTV di rumah dinas Ferdy Sambo itu dalam kondisi rusak.

Baca Juga: Pemerintah Korea Selatan Sibuk Debat Persingkat Masa Wajib Militer untuk Bintang KPop, Manajemen BTS Justru Tak Masalah Membernya Abdikan Diri ke Negara Sejenak: Meningkatkan Popularitas Mereka

"Di TKP mengalami kerusakan. Itu juga ada dua keterangan. Di media katanya tersambar petir, tapi keterangan ADC (ajudan) karena memang rumah dinas ini jarang dipakai maka sudah lama CCTV ini rusak," kata Damanik dilansir Tribun Jakarta dari Youtube Metro TV, Senin (1/8/2022).

Kendati tak ada CCTV di rumah dinas Ferdy Sambo, Damanik menuturkan pihaknya mendapatkan informasi detil perihal peristiwa berdarah yang melibatkan Brigadir J dan Bharada E.

Hal itu berdasarkan keterangan Bharada E sewaktu diperiksa Komnas HAM pada Selasa (26/7/2022).

Bharada E mengakui bahwa dirinya adalah orang yang menembak mati Brigadir J.

"Ya itu pengakuan dari Bharada E. Dia menjelaskan kronologi versi dia," tutur Damanik.

Detik-detik tembak menembak

Berdasarkan pengakuan para ajudan Ferdy Sambo, termasuk Bharada E kepada Komnas HAM, mereka pindah ke rumah dinas sang jenderal pada Jumat (8/7/2022) sore sekira pukul 16.00 WIB lebih.

Setelah sebelumnya mereka berada di rumah pribadi sang jenderal yang jaraknya sekitar 500 meter dari rumah dinas.

Rumah dinas berada di Komplek Polri, Duren Tiga Utara 1, Nomor 46, Jakarta Selatan.Sementara rumah pribadi Ferdy Sambo di Jalan Saguling III, Duren Tiga, Jakarta Selatan atau masih di kawasan yang sama.

Baca Juga: Sesumbar Punya 5 Aspri, Iqlima Kim Bantah Ikuti Jejak Hotman Paris, Ungkap Tugas Para Asisten Pribadinya

Tujuan mereka ke rumah dinas Ferdy Sambo untuk isolasi mandiri selama menunggu hasil PCR keluar setelah melakukan tes PCR di rumah pribadi.

Hal itu memang SOP yang dilakukan mereka setiap baru melakukan perjalanan jauh.

Pasalnya, beberapa menit sebelumnya Putri Candrawathi selaku istri Ferdy Sambo dan para ajudannya termasuk Brigadir J dan Bharada E baru saja tiba di Jakarta usai menempuh perjalanan darat dari Magelang, Jawa Tengah.

Kembali ke pengakuan Bharada E, ujar Damanik, setibanya di rumah dinas dia langsung naik ke lantai dua rumah untuk bersih-bersih.

Dimana Bripka Ricky saat kejadian?

Saat mereka ke rumah dinas itu, ada juga ajudan Ferdy Sambo lainnya bernama Bripka Ricky.

Saat itu dia berada di ruangan lain yang ada di lantai dasar rumah dinas itu.

Menurut pengakuan Bharada E, tiba-tiba saat itu dia mendengar suara teriakan istri Ferdy Sambo dari dalam kamarnya yang juga di lantai dasar.

"Dia (Bharada E) naik ke lantai dua ke ruangan ajudan. Dia lagi bersih-bersih. Terus dia dengar suara teriakan dari ibu Putri (istri Ferdy Sambo. Ini dari versi Bharada E," beber Damanik.

Baca Juga: Tak Sudi Berhubungan Badan dengan Sembarangan Orang, Artis Cantik Mantan Istri Pejabat Ini Pilih Lakukan Hal Ini untuk Hilangkan Hasrat: Daripada Sama Cowok yang Mulutnya ke Mana-mana

Lantaran mendengar teriakan yang cukup kencang apalagi sampai namanya juga dipanggil oleh istri Ferdy Sambo, Bharada E langsung bergegas turun.

Namun Damanik tak membeberkan dimana posisi ajudan bernama Ricky saat peristiwa penembakan antara Brigadir J dan Bharada E.

Padahal dari keterangan yang didapat Komnas HAM saat itu Bripka Ricky juga berada di rumah dinas Ferdy Sambo.

"Dia (Bharada E) turun ke bawah melihat saudara J. Dia bertanya ada apa ini, dia lihat J mengarahkan senjata ke dia dan menembak. Setelah itu dia mundur ke belakang, ambil senjata dan mengokang dan menembak senjata," papar Damanik.

Ditembak dari jarak 2 meter

Dikutip Gridhot.ID dari artikel terbitan TribunJakarta, 3 Agustus 2022, setelah terlibat adu tembak dimana tembakan darinya membuat Brigadir J tersungkur, Bharada E tak berhenti sampai di situ.

Dia kemudian menembak dua kali Brigadir J dari jarak dekat untuk memastikan Brigadir Yosua telah tak bernyawa.

"Saudara J sudah tersungkur, dia datang dari jarak dekat sekitar dua meter nembak dua kali lagi untuk memastikan orang yang menyerang dia itu betul-betul sudah dilumpuhkan," jelas Damanik.

Jika mendengar kesaksian Bharada E seperti yang diceritakan Komnas HAM maka setidaknya ada empat orang di dalam rumah dinas itu saat penembakan terjadi.

Baca Juga: 'Darahnya Agak Kegencet', Terbang ke Singapura Demi Obati Penyempitan Sumsum Tulang Belakang, Ruben Onsu Beberkan Hasil Endoskopi yang Dijalaninya

Mereka adalah Putri Putri Candrawathi (istri Ferdy Sambo), Bharada E, Brigadir J, dan Bripka Ricky.

Namun informasi lain muncul.

Kabarnya ada seorang lagi asisten rumah tangga (ART) yang berada di rumah dinas itu saat penembakan terjadi namun kabar ini masih terus dikonfirmasi.

Sebab Komnas HAM sebelumnya telah memeriksa seorang ART namun belum dijelaskan posisi ART dimaksud saat kejadian.

Penjelasan awal polisi

Berdasarkan penjelasan awal polisi, Brigadir J tewas usai baku tembak dengan Bharada E di rumah irjen Ferdy Sambo pada 8 Juli 2022.

Menurut polisi, baku tembak itu dipicu oleh Brigadir J yang melakukan pelecehan dan pengancaman berupa penondongan senjata ke kepala istri Irjen Ferdy Sambo, PC.

Akibat baku tembak itu, Brigadir J pun meninggal dunia.

Kendati demikian, pihak keluarga Brigadir J menilai ada kejanggalan terkait penyebab kematian karena ditemukan sejumlah luka di jenazah Brigadir J.

Pihak keluarga pun menduga ada percobaan pembunuhan ke Brigadir J.

 (*)