'Akan Ketahuan Kalau Ada Senjata Lain', Kesaksian Bharada E Akan Terbongkar, Susno Duadji Sebut Uji Balistik Bakal Ungkap Fakta Adu Tembak yang Tewaskan Brigadir J

Rabu, 03 Agustus 2022 | 17:13
Kolase Tribunnews

Mantan Kabareskrim Komjen (Purn) Susno Duadji menilai Bharada E sebagai polisi sakti

GridHot.ID - Teka-teki tewasnya Brigadir J hingga kini masih disorot masyarakat.

Pasalnya, melansir tribun-medan.com, banyak kejanggalan yang membuat publik bertanya.

Susno Duadji bahkan sempat memberikan komentar mengenai sosok Bharada E.

Untuk kesekian kalinya Susno Duadji menyebut kalau Bharada E sakti.

"Sakti pak saya pensiunan bintang tiga, saat bintang tiga nggak sakti," ujarnya, dilansir Youtube TV One, Minggu (30/7/2022).

"Saya paling dikawal ya sersan sersan lah, kadang tidak," ujarnya.

Sedangkan pangkat rendah Bharada E dikawal Bintara dan Perwira.

"Yang ini Bharada pangkat paling bawah, yang ngawal kemarin Bintara dan ada Kolonel," ujar Susno Duadji.

"Saktinya lagi Bharada dia nembak lima peluru kena, dia ditembak tujuh peluru nggak ada yang kena sakti sekali," ujarnya

Baca Juga: Jiper Ngumpet di Balik Kulkas Meski Pangkatnya Lebih Tinggi, Ini Potret Sosok Ajudan Irjen Ferdy Sambo yang Jadi Saksi Kunci Saat Bharada E dan Brigadir J Adu Tembak

Dilansir dari tribunwow.com, penyidik Polri dikabarkan telah selesai melangsungkan proses uji balistik di TKP rumah dinas Irjen Ferdy Sambo, Senin (1/8/2022).

Mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri, Komjen Pol (Purn) Susno Duadji menjelaskan perlunya hal ini dilakukan.

Menurutnya, uji balistik ini akan mengungkap fakta mengenai insiden tembak-menembak antara Bharada Richard Eliezer (Bharada E) dan mendiang Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J).

Sebagaimana diketahui, Brigadir J dan Bharada E terlibat baku tembak di rumah dinas Ferdy Sambo, kawasan kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta, Jumat (8/7/2022).

Brigadir J dinyatakan tewas sehingga kronologi kejadian hanya bisa diperoleh dari kesaksian Bharada E dan sejumlah saksi lain.

(Tribunnews.com/ Rizki Sandi Saputra)

Pihak Bharada E menyayangkan kuasa hukum Brigadir J berbicara soal hasil autopsi.

Karenanya, penyidik pun melakukan uji balistik di TKP guna mendapatkan data mengenai sudut tembakan, jarak tembakan, dan sebaran pengenaan peluru.

Selain itu, tes ini juga berfungsi untuk membuktikan fakta dari pengakuan para saksi termasuk Bharada E.

"Uji balistik memang penting, pertama untuk mengetahui jenis senjata atau dari senjata mana peluru yang ditembakkan pada Brigadir J," terang Susno Duadji dikutip dari kanal YouTube tvOneNews, Rabu (2/8/2022).

"Kemudian untuk dicocokkan apakah proyektil itu benar berasal dari senjata Bharada E."

Baca Juga: Teriakan Putri Candrawathi Memanggil Namanya Buatnya Bergegas, Bharada E Akui Lihat Brigadir J dalam Posisi Ini hingga Nekat Tembak Sang Ajudan

"Kemudian untuk mengetahui juga jarak tembak dari Bharada E dan korban Brigadir J seberapa jauh. Jadi untuk memperkaya bahan penyidikan."

Sebagai informasi, Bharada E disebutkan memakai senjata api jenis Glock-17, sementara Brigadir J menggunakan pistol HS-9.

Namun, tanpa mengesampingkan kemungkinan lain, Susno Duadji mengatakan dengan uji balistik, akan diketahui jumlah senjata yang digunakan dalam insiden tersebut.

Selain itu, dengan mencocokan dari hasil autopsi, maka akan diketahui posisi penembakan untuk membuat rekonstruksi peristiwa.

"Dengan forensik balistik maka akan diketahui apakah senjata yang terlibat dalam peristiwa itu hanya dua senjata itu," terang Susno Duadji.

"Apakah senjatanya betul dipegang Bharada E dan oleh Brigadir J. Caranya dicocokkan proytektil, selongsong yang ditemukan di TKP dengan sidik jari di kedua senjata itu,"

"Akan ketahuan ada senjata ketiga, keempat, kelima, atau hanya dua itu," pungkasnya.(*)

Tag

Editor : Desy Kurniasari

Sumber Tribunwow.com, Tribun-Medan.com