GridHot.ID - Salah satu ajudan Kadiv Propam Polri nonaktif Irjen Ferdy Sambo menjadi saksi kunci.
Melansir surya.co.id, Bripka Ricky menjadi saksi kunci kasus baku tembak antara Brigadir J dan Bharada E di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo di Komplek Polri, Duren Tiga Utara 1, Nomor 46, Jakarta Selatan pada Jumat, (8/7/2022).
Sebelum baku tembak antara Brigadir J dan Bharada E terjadi, Bripka Ricky berada disana.
Namun, saat baku tembak antara Brigadir J dan Bharada E terjadi, keberadaan Bripka Ricky yang juga ajudan Irjen Ferdy Sambo justru tak diungkap.
Adanya Bripka Ricky di rumah itu diungkapkan Bharada E dan para ajudan Irjen Ferdy Sambo saat diperiksa Komnas HAM.
Sementara itu, dilansir dari fotokita.net, salah satu ajudan Irjen Ferdy Sambo, Bripka Ricky, mengaku ngumpet di balik kulkas saat Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu alias Bharada E membalas tembakan Brigadir Yosua atau Brigadir J. Ricky merupakan ajudan yang paling senior dan memiliki pangkat yang lebih tinggi dari Brigadir J.
Pengakuan Ricky sudah disampaikan kepada Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) dalam pemeriksaan terkait kasus kematian Brigadir Yosua atau Brigadir J. Setelah memeriksa seluruh ajudan Irjen Ferdy Sambo, Komnas HAM menyatakan mendapatkan kemajuan yang signifikan dalam pengusutan insiden baku tembak itu.
Komnas HAM memeriksa ajudan Irjen Ferdy Sambo pada Selasa (26/7/2022) di kantornya. Namun, ada satu ajudan yang berhalangan hadir dalam pemeriksaan pertama. Sekalipun pangkatnya lebih tinggi dari Brigadir J, ajudan Irjen Ferdy Sambo ini ngumpet di balik kulkas saat Bharada E balas tembakan. Begini foto sosoknya.
Pada Senin (1/8/2022) Komnas HAM memeriksa satu ajudan serta asisten rumah tangga (ART) Irjen Pol Ferdy Sambo terkait kasus penembakan Brigadir J. Ajudan dan sejumlah ART hadir sekitar pukul 10.15 WIB, mereka datang dengan pengawalan ketat dari petugas security Gedung Komnas HAM.
Ajudan Irjen Ferdy Sambo yang diperiksa Komnas HAM ini lantaran dia berhalangan hadir dalam pemeriksaan pertama, Selasa, (26/7/2022). Dari pantauan di kantor Komnas HAM, ada seorang wanita yang menggunakan baju putih dan kerudung hitam ikut dalam rombongan itu tersebut.