Find Us On Social Media :

Apresiasi Latihan Bersama Super Garuda Shield 2022, Anggota Komisi I DPR RI Tegaskan Prajurit TNI Bisa Dapatkan Hal Ini: Dimanfaatkan Semaksimal Mungkin

Anggota Komisi I DPR RI Christina Aryani mengapresiasi latihan gabungan Super Garuda Shield 2022 yang diadakan sejak Rabu 3 Agustus 2022.

Laporan Wartawan GridHot, Desy Kurniasari

GridHot.ID - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa membuka latihan bersama Super Garuda Shield 2022.

Diketahui Super Garuda Shield adalah latihan bersama tahunan antara Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Komando Indo-Pasifik AS (INDOPACOM).

Melansir Kontan.co.id, pembukaan latihan tersebut melalui prosesi upacara di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) TNI Angkatan Darat di Baturaja, Kabupaten OKU, Sumatera Selatan, Rabu (3/8/2022).

Dalam sambutannya, Andika menyampaikan selamat datang kepada negara peserta latihan bersama.

“Semoga latihan kita lancar dan semua bisa merapatkan hubungan, berinteraksi,” kata Andika dalam amanatnya.

Dalam pembukaan latihan ini, Andika turut didampingi Komandan United States Army Pacific Jenderal Charles Flynn.

Latihan yang berlangsung pada 1-14 Agustus 2022 ini melibatkan 13 negara sahabat, yakni Amerika Serikat, Australia, Malaysia, Jepang, Singapura, Prancis, Inggris, Papua Nugini, Timor Leste, India, Kanada, Selandia Baru, dan Korea Selatan.

Selain digelar di Puslatpur Baturaja, latihan ini juga berlangsung di lokasi lain, yakni di Perairan Dabo Singkep, Kepulauan Riau; Daerah Latihan Kodam VI/Mulawarman, Amborawang, Kalimantan Timur; dan Bandara Sultan Mahmud Baharuddin, Palembang, Sumatera Selatan.

Sementara itu, dilansir GridHot dari laman dpr.go.id, digelarnya latihan bersama “Super Garuda Shield” Tahun 2022 di Puslatpur Kodiklatad Martapura Sumatera Selatan pada Rabu ini adalah latihan bersama tahunan antara Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Komando Indo-Pasifik AS (INDOPACOM).

Baca Juga: Pesawat Intai P-8 Poseidon AS yang Mematikan Diterjunkan Amerika, Begini Kesiapan Latma Super Garuda Shield 2022, Wakasad Juga Turun Langsung Cek Prajuritnya

Anggota Komisi I DPR RI Christina Aryani menilai, latihan ini sebagai hal yang positif karena selain memperkuat kemitraan strategis Indonesia-AS juga mendorong kerja sama regional untuk mendukung kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.

"Kita memberi apresiasi digelarnya latihan gabungan militer ini yang pasti akan membawa manfaat positif baik dalam konteks kemitraan kita dengan Amerika Serikat maupun peningkatan kapasitas prajurit kita, termasuk upaya bersama mendorong kerjasama regional di kawasan Indo Pasifik.

Maka tentu saja kami berharap kesempatan baik ini dimanfaatkan semaksimal mungkin," kata Christina Aryani dalam keterangan pers rilis yang diterima Parlementaria, Rabu (3/8/2022).

Christina mengatakan, latihan gabungan skala besar yang mencakup latihan Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara tersebut mendapat atensi DPR RI karena komitmen yang besar dalam konteks peningkatan kapasitas prajurit TNI serta dinamika ancaman kawasan yang membutuhkan penguatan kerjasama regional.

Ia menegaskan, melalui interaksi dengan tentara asing, prajurit TNI dapat memetik berbagai manfaat antaranya pertukaran ilmu, teknik, taktik maupun prosedur yang diharapkan dapat meningkatkan profesionalisme mereka.

"Bukan hanya itu tentu saja di level praktis latihan ini akan membuka wawasan prajurit kita, memberikan mereka kesempatan mempraktekkan bahasa asing, dan tentunya memperluas pergaulan. Ini sangat penting," ucap legislator Partai Golkar itu.

Peningkatan kapasitas, lanjut Christina Aryani, merespons beberapa hasil kunjungan kerjanya ke luar negeri (Belanda dan Italia), yang menemukan adanya kendala bahasa asing bagi prajurit TNI untuk dikirim belajar ke luar negeri.

"Saya selalu menanyakan kepada Atase Pertahanan kita di KBRI apakah ada kesempatan bagi personil Indonesia untuk dikirim belajar kesana. Kesempatan tersebut ada, tapi sangat terbatas jumlahnya, tidak full scholarship dan ada kendala menyangkut bahasa. Nah kesempatan latihan militer gabungan seperti ini menjadi alternatif yang sangat baik, mengingat dampaknya bisa dirasakan oleh lebih banyak lagi personil militer kita," pungkas Christina. (*)