Find Us On Social Media :

Tanggalkan Jabatan Komandan Pasukan Hantu Laut TNI AL, Kolonel Kresno Prato Kini Duduki Kursi Wadan Lantamal, Intip Profilnya yang Pernah Raih Penghargaan Bergengsi Ini

Kolonel Kresno Pratowo

GridHot.ID - Kolonel Kresno Pratowo menjadi sorotan baru-baru ini.

Dilansir dari Surya.co.id, Kolonel Kresno Pratowo memiliki karier cemerlang.

Kolonel Kresno Pratowo diketahui telah menanggalkan jabatan komandan Denjaka si pasukan Hantu Laut TNI AL.

Kolonel Kresno Pratowo kini menduduki jabatan Wadan Lantamal VII/Kupang.

Dia melakukan serah terima jabatan itu pada Senin (8/8/2022).

Profil dan biodata Kolonel Kresno Pratowo

Dilansir Surya Militer dari Wikipedia, Kolonel Kresno Pratowo lahir 15 Agustus 1974.

Kresno Pratowo merupakan alumnus Akademi Angkatan Laut (AAL) angkatan ke-XLII/tahun 1996.

Kresno Pratowo punya prestasi membanggakan.

Dia pernah menerima penghargaan bergengsi Colin East Award dari Australia pada tahun 2012 bersama beberapa perwira pilihan TNI lainnya.

Riwayat Jabatan Kresno Pratowo

Baca Juga: Garuda Shield 2022 di Palembang Disaksikan KASAU, Libatkan Pasukan Elite TNI dan US Army: Berlatih Cara Bebaskan Pangkalan Militer dari Cengkeraman Musuh

Mengenal Denjaka si pasukan hantu laut TNI AL

Dilansir dari Kompas TV, Detasemen Jalamangkara (Denjaka) adalah satuan antiteror aspek laut TNI Angkatan Laut.

Denjaka dibentuk pada 13 November 1984, dan memiliki moto Satya Wira Dharma.

Anggotanya merupakan prajurit pilihan dari Komando Pasukan Katak (Kopaska) dan Intai Amfibi Marinir (Taifib).

Ciri prajurit Denjaka adalah seragam warna hitam dan memakai baret ungu.

Pusat pendidikan dan Markas Komando Denjaka berada di Bhumi Marinir Cilandak, Jakarta Selatan.

Calon anggota Denjaka dibekali kursus penanggulangan antiteror aspek laut yang dilaksanakan sekitar 6 bulan.

Materi pendidikan antiteror dan antisabotase yang diberikan untuk calon anggota Denjaka lebih berfokus di laut.

Selain itu, anggota Denjaka juga harus mempunyai kemampuan terbaik di darat, laut, dan udara.

Selain penguasaan ilmu bertempur, denjaka juga dibekali ilmu kejiwaan dan analisa situasi khusus.

Setiap tim beranggotakan selusin prajurit dengan spesialisasi beragam, mulai dari penjinakan bahan peledak, medis, komunikasi elektronik dan teknologi informasi.

Baca Juga: Amat Baik, Inilah Arti Kedutan di Tangan Kiri Menurut Primbon Jawa, Pertanda Anda Akan Bertemu Jodoh!

Waktu yang dibutuhkan tim serbu Denjaka dalam sebuah operasi biasanya tak lebih dari 15 menit.

Untuk diketahui, segala aktivitas Denjaka bersifat rahasia dan sangat jarang dipublikasikan.

Tak hanya operasi antiteror dan antisabotase, Denjaka dapat dilibatkan dalam operasi rahasia "jenis lain" berdasarkan perintah langsung Panglima TNI.

Denjaka sempat diterjunkan untuk mencari korban dan bangkai pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu Jakarta awal tahun 2021.(*)