Find Us On Social Media :

Satu per Satu Kebohongan Ferdy Sambo Terkuak, Kasus Pelecehan Terhadap Putri Candrawathi Resmi Dihentikan, Kabareskrim: Brigadir J Berada di Taman Depan Rumah

Rekaman CCTV perlihatkan Brigadir J saat tiba dirumah pribadi Ferdy Sambo untuk PCR (kiri) dan Putri Candrawathi setelah membesuk suaminya di Mako Brimob (kanan)

Gridhot.ID - Bareskrim Polri resmi menghentikan kasus dugaan pelecehan terhadap istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi yang diduga dilakukan oleh Brigadir J.

Dirtipidum Bareskrim Brigjen Andi Rian Djajadi mengatakan, kasus tersebut dihentikan lantaran tidak ditemukan peristiwa pidana usai dilakukan gelar perkara.

"Kita hentikan penyidikannya karena tidak ditemukan peristiwa pidana. Bukan merupakan peristiwa pidana," ujar Brigjen Andi Djajadi dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (12/8/2022).

Ia mengatakan, pelaporan yang dilakukan Putri Candrawathi terhadap Brigadir J hanya untuk menghalangi penyidikan.

Begitu juga laporan yang menyebutkan terjadi percobaan pembunuhan terhadap Bharada E atau Richard Eliezer.

"Kita anggap dua laporan polisi ini menjadi satu bagian yang masuk dalam kategori obstruction of justice. Ini bagian dari upaya untuk menghalangi-halangi pengungkapan dari kasus 340 (pembunuhan berencana)," ujar Andi.

Sementara itu, Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto mengungkapkan detik-detik sebelum Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat dieksekusi di dalam rumah dinas Irjen Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Agus mengatakan, saat itu, Brigadir J sedang berada di taman pekarangan depan rumah dinas.

"Semua saksi kejadian menyatakan Brigadir Yosua tidak berada di dalam rumah. Tapi di taman pekarangan depan rumah," ujar Agus kepada Kompas.com, Jumat (12/8/2022).

Agus menjelaskan, Brigadir J baru masuk ke dalam rumah saat dipanggil bosnya, Irjen Ferdy Sambo.

Hal itulah yang juga mendasari Bareskrim menyetop dua laporan polisi (LP) terhadap Brigadir J.

Baca Juga: 'Tolong Kemari', Ditelepon Putri Candrawathi Sambil Menangis, Keberadaan Bharada E dan Bripka RR saat di Magelang Dicari Istri Ferdy Sambo, Ternyata Sedang Jalankan Perintah Ini

Di awal mula kasus mencuat, polisi menyampaikan bahwa Brigadir J melakukan pelecehan dan penodongan pistol terhadap Putri Candrawathi di kamarnya.

Namun, ternyata, kedua peristiwa itu tidak terbukti kebenarannya.

Keluarga Brigadir J Bingung dengan Pernyataan Irjen Ferdy Sambo

Diketahui, mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo membuat pernyataan baru soal kasus tewasnya Brigadir J.

Sambo menyebut alasan merencanakan pembunuhan karena tersulut emosi setelah mendapat cerita dari istrinya, Putri Candrawathi bahwa ada tindakan melanggar harkat dan martabat yang dilakukan Brigadir J saat di Magelang, Jawa Tengah.

Ayah Brigadir J, Samuel Hutabarat menyebut pernyataan jenderal bintang dua itu sebagai sandiwara baru.

"Jadi mohon kiranya apa yang sebenarnya terjadi itu yang kami usulkan ke tim penyidik Polri," ucap Samuel dikutip dari TribunJambi.com, Jumat (12/8/2022).

Samuel mengatakan pertama kali kasus ini diangkat, katanya ada dugaan pelecehan di rumah dinas Ferdy Sambo di kawasan Duren III Jakarta pada Jumat (8/7/2022) lalu.

"Sekarang udah pindah lagi (lokasinya) di Magelang," ucap Samuel.

Sebagai orang tua, dirinya merasa bingung karena pernyataannya berubah-ubah, lokasinya berpindah pindah dan skenarionya berepisode-episode.

Baca Juga: Janjikan Uang Happy-happy untuk Bharada E, Skenario Ferdy Sambo Setelah Brigadir J Tewas Terkuak, Panggil 2 Ajudan dan Sopir Putri Candrawathi Tawarkan Imbalan Dollar

Ia berharap agar fakta yang benar diungkapkan, dan tidak berubah-ubah.

"Saya rasa apa yang diutarakan tadi, apa mungkin Yosua bisa berbuat begitu, sedangkan di Magelang kan bukan berdua, ada juga yang lain," ucapnya.

Samuel juga mengatakan bahwa ucapan Sambo yang disampaikan oleh Mabes Polri itu merupakan sandiwara karena sejak awal selalu berubah-ubah pernyataannya.

"Itu menurut versi mereka, karena sandiwara mereka selalu berubah-ubah dari awal," ujarnya.

Menurut dia, skenario pertama katanya Brigadir J masuk ke kamar Putri Candrawathi istri Ferdy Sambo dan melakukan pelecehan.

"Sekarang skenario kedua dikatakan bahwa pelecehan sudah terjadi di Magelang. Jadi mana yang benar? Saya sebagai orang tua bingung," jelasnya.

Samuel merasa kecewa, heran dan bingung dengan pernyataan tersebut.

Kata dia seandainya benar Brigadir J melakukan kesalahan, apakah pantas jika harus diperlakukan seperti itu.

"Apakah seandainya salah, apa harus disiksa sepeti itu, seandainya salah anak saya ya udah lumpuhkan, penjarakan, bila perlu pecat, jangan membabi buta, manusia anak saya itu, ada haknya untuk hidup," tutupnya.

Tidak Masuk Akal

Sementara itu, kuasa hukum Brigadir J yakni Kamaruddin Simanjuntak menyebut bahwa alasan Sambo tidak masuk akal.

Baca Juga: Perayaan Anniversary di Magelang Terekam CCTV, Ferdy Sambo Murka Dengar Kepiluan Istri, Putri Candrawathi Justru Disebut Ajudan Sudah Nangis-nangis Karena Hal Ini

Sebab Brigadir J masih sempat mengawal istri Sambo saat perjalanan pulang dari Magelang menuju Jakarta.

"Bohong itu. Kalau istrimu sudah dilecehkan di Magelang, kamu sebagai Kadiv Propam mungkin gak kamu kasih istrimu dikawal orang yang sudah melecehkan balik ke Jakarta," kata Kamaruddin kepada wartawan, Jumat (12/8/2022).

Ia menuturkan bahwa Sambo mulai mencari-cari alasan dengan menutupi kebohongan dengan kebohogan.

Cara ini, kata dia, justru akan membuat institusi Polri menjadi malu.

"Jadi Kadiv Propam ini menggali kebohongan untuk menutup kebohongan. Yang ada nanti institusi Polri jadi malu. Tidak ada orang yang menyerahkan istrinya untuk dikawal orang yang telah melecehkan istrinya kecuali Ferdy Sambo. Itu ndak masuk akal. Anak SD saja bisa mencerna," ungkapnya.

"Pertama katanya dilecehkannya itu di rumah dinas di Jakarta, maka dilaporkan ke Jaksel (Polres Jakarta Selatan). Sekarang jadi bergeser ke Magelang. Ini mabuk tanpa minum," sambungnya.

Di sisi lain, Kamaruddin mempertanyakan jika memang ada kasus pelecehan seksual maka seharusnya Sambo langsung melaporkan kasus itu saat di Magelang.

"Kenapa dia bikin laporan di Jakarta Selatan kalau kejadiannya di Magelang. Kenapa dia tidak perintahkan Kabid Propamnya untuk menangkap Yosua waktu di Jawa Tengah sana. Tapi malah istrinya dikawal dengan baik dan tidak masalah sampai Jakarta, itu ngawur itu," pungkasnya.

Baca Juga: 4 Rahasia Jenderal Diduga Diketahui Ajudan, Tak Ada Maaf Ferdy Sambo ke Brigadir J di Suratnya, Kamaruddin Simanjuntak Singgung Wanita Lain di Kasus Pembunuhan

(*)