Find Us On Social Media :

Putri Candrawathi Nangis Ketakutan, Muncul Dugaan Isu LGBT di Kasus Ferdy Sambo dan Brigadir J Lantaran Ucapan Sosok Ini, Mahfud MD: Nanti Dibuka di Pengadilan

Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi dan Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat

Gridhot.ID - Kasus pembunuhan Brigadir J alias Nofriansyah Yosua Hutabarat masih jadi sorotan publik.

Kendati Irjen Ferdy Sambo sudah ditetapkan sebagai tersangka utama, namun motif di balik pembunuhan Brigadir J belum terungkap ke publik.

Sementara, polisi enggan membuka motif pembunuhan itu dan membiarkannya terungkap di persidangan nanti.

Menko Polhukam Mahfud MD mengatakan, motif pembunuhan Brigadir J sensitif dan hanya boleh diketahui oleh orang dewasa.

"Soal motif biar nanti di konstruksi hukumnya karena itu sensitif mungkin hanya boleh didengar oleh orang dewasa," ujar Mahfud MD dalam jumpa pers, Selasa (9/8/2022).

Hal ini menimbulkan banyak pertanyaan tentang penyebab pembunuhan yang dilakukan Sambo terhadap Brigadir J. 

Sejauh ini tersiar kabar kalau Sambo memiliki hubungan khusus dengan wanita lain, seperti yang dibeberkan oleh Kamaruddin Simanjuntak, pengacara keluarga Brigadir J.

Namun kini beredar desas-desus bahwa motif pembunuhan Brigadir J adalah kecemburuan antar laki-laki.

Mengutip Tribun-Medan.com, isu LGBT ini muncul dalam cuplikan wawancara mantan pengacara Bharada E, Deolipa Yumara di TV One yang diunggah akun TikTok @holtemontea84.

"Ya kita serah terima perasaan, untung saja saya sama dia (Bharada E) bukan LGBT, bukan cowok sama cowok ya kan, mangkanya saya nggak jatuh cinta sama siapa ini Bharada E," ujar Deolipa.

Namun, Deolipa tidak menjelaskan secara detail siapa yang dimaksud memiliki perasaan antara pria tersebut.

Baca Juga: Bikin Laporan Palsu Menyesatkan Penyidikan, Ini Dia Sosok Briptu Martin Gabe yang Polisikan Brigadir J atas Percobaan Pembunuhan Bharada E, Akan Kena Sanksi?

Hingga kini, Polri belum memberikan klarifikasi resmi terkait motif yang melatarbelakangi pembunuhan Brigadir J.

Mahfud MD Sebut Kasus Menjijikan

Saat menjadi bintang tamu di podcast Deddy Corbuzier pada Jumat (12/8/2022), Mahfud MD sedikit mengulik skenario Ferdy Sambo.

Mulanya, ia mengungkapkan dugaaan adanya 'jebakan psikolgi' oleh Sambo guna mendukung skenario tembak-menembak yang sudah dirancang.

"Satu ke Kompolnas (Komisi Kepolisian Nasional), Hari Senin Kompolnas diundang Ferdy Sambo ke kantornya. Hanya untuk apa? Hanya untuk nangis-nangis di depan Kompolnas," ujar Mahfud.

Mafud mengatakan jika Sambo sengaja melakukan hal itu, untuk upaya prakondisi yang membuat dirinya terkesan sebagai orang yang teraniaya.

Sambo merasa menjadi pihak yang dirugikan karena istrinya dilecehkan, menurut skenario awal.

"'Saya teraniaya, kalau saya sendiri ada di situ saya tembak habis dia' katanya gitu," lanjut Mahfud menirukan ucapan Sambo.

Kemudian, dijelaskan Mahfud, Sambo tak hanya mendatangi Kompolnas namun ada beberapa pihak lain.

"Ada juga tu anggota DPR, dia hubungin, namun pas ditelepon enggak diangkat," terang Mahfud.

Mahfud menjelaskan jika dirinya awalnya hanya memantau semua yang terjadi, namun ia merasa banyak kejanggalan dalam kasus ini.

Baca Juga: Diperintah untuk Copot Police Line, Anak Buah Ferdy Sambo Ini Hanya Bisa Patuhi Ucapan Jenderal, Istri Brigjen Hendra Kurniawan Singgung Nasib Suami: Hancur!

"Nah itu kan skenario yang sudah dituliskan ya, jadi pas saya mendengarkan cerita, saya ajak Kompolnas untuk merubah perspektif karena tidak masuk akal," terangnya.

Sebagai orang yang memiliki jabatan, Mahfud juga mencoba bertanya kepada pihak lain yang sudah berkomunikasi dengan Sambo dan istrinya.

"Kemudian, saya juga mencoba untuk bertanya kepada Komnas HAM, usai Sambo dan istri diperiksa, namun belum mendapatkan jawaban yang pas," bebernya.

Mahfud menyebutkan jika kasus ini termasuk kasus besar dan cukup sulit untuk diungkapkan.

"Saya udah tanya kan sama Komnas HAM, 'Apa yang terjadi', tapi ya mereka bilang pelecehan, karena sulit ya mereka bilang sulit memeriksa Sambo dan istri, sulit disentuh," ujarnya.

"Setelah dibentuk tim baru bisa disentuh, itu pun tidak langsung," sambungnya.

Oleh karena itu, hingga kini motif pembunhan Sambo terhadap Bharada E belum dijelaskan ke khalayak luas.

"Jadi motifnya kan belum ada yang tau sampai sekarang, biar nanti dibuka di pengadilan," ujar Mahfud.

Banyak Pihak yang Terseret Jika Kasus Diungkap

Dijelaskan oleh Mahfud, masih banyak pihak yang ingin menutupi kasus ini, sebab takut namanya ikut terseret.

"Kemudian masih ada saja yang menutupi, ada yang bilang hasil autopsi tidak boleh dibuka saya jawab, 'siapa bilang?' Boleh saja dibuka itu ke publik, akhirnya dibuka," terangnya melanjutkan cerita.

Baca Juga: Tertipu Tangisan Ferdy Sambo yang Pura-pura Terzalimi, Benny Mamoto Minta Maaf, Kini Sadar Jadi Korban Skenario Mantan Kadiv Propam: Saya Dipermalukan!

Deddy pun penasaran dengan nama-nama yang akan ikut terseret dalam kasus ini.

"Ini kalau dibuka sejujurnya, nanti akan ketahuan lagi yang lain lagi, itu gimana?" tanya Deddy.

Di jawab Mahfud, jika dalam kasus ini sudah ada 31 nama yang ikut terseret.

Namun, Mahfud menyentil jika kasus judi, narkoba dan lainnya juga diungkap maka akan banyak lagi nama baru.

"Kalau di kasus ini terorganisir ada 31 nama saja, jangan melebar kemana-mana," paparnya.

"Jangan melebar ke judi, narkoba dan lainnya. Kalau itu nanti ada lagi, banyak itu," sambungnya sembari tertawa.

Ia juga menyebutkan jika dirinya sudah mengetahui fakta dari kasus ini, namun memang bukan kewenangannya untuk membongkar.

"Wah kalau mas Deddy tau yang lebih dalam, sensitif itu lebih parah lagi, makanya saya bicara yang udah diketahui publik saja," terangnya.

Lebih lanjut, ia menyebutkan jika laporan pelecehan seksual yang dialami Putri Candrawathi sudah bisa dicabut.

"Sebenarnya sudah cukup jelas, pelakunya bukan Bharada E, dia hanya diperintahkan oleh beberapa orang yang saat itu ada di situ, kan berarti harusnya laporan pelecehan sudah tidak ada," terangnya.

"Mungkin laporan pelecehan akan dicabut, di SP3, kan yang dituduh juga udah ditembak mati," sambungnya.

Baca Juga: Mantan Sopir Kapolri Raih Gelar Doktor, Inilah Sosok AKBP Pujiyarto yang Ikut Dikurung Gegara Terseret Ferdy Sambo, Dulunya Sukses Gulung Prostitusi Online di Jakarta

"Laporan pemeriksaan itu yang mengerikan campur menjijikkan jugalah," tandasnya.

Kondisi Putri Candrawathi

Mengutip TribunStyle.com, Putri Candrawathi disebut-sebut masih mengalami trauma. 

Istri Sambo itu dikabarkan terus menangis setelah peristiwa pembunuhan Brigadir J pada 8 Juli lalu.

Hal itu diakui oleh Yosef Ketua RT 07 RW 02 Jalan Saguling, Kompleks Pertambangan, Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan.

Yosef mengaku dirinya menyaksikan Putri menangis di rumahnya pada Rabu (10/8/2022) lalu.

Kala itu, Yosef mendampingi penyidik dari Mabes Polri menggeledah rumah pribadi Putri.

"Iya dia menangis terus di kamar, susah kita berkomunikasi," kata Yosef.

Namun, belum diketahui motif dari Putri menangis.

Hal senada juga disampaikan Arman Hanis selaku kuasa hukum, Ferdy Sambo dan Putri.

Arman bahkan menyebut pandangan mata istri Sambo itu kosong seakan ketakutan.

"Tiap saya ajak ngomong diam, nangis, pandangan matanya kosong kayak ketakutan. Jadi saya enggak bisa komunikasi langsung," kata Arman Hanis, Sabtu (13/8/2022).

Baca Juga: Lulusan Terbaik Akpol, Inilah Rekam Jejak Komjen Ahmad Dofiri yang Pimpin Baintelkam Polri, Banjir Apresiasi Lantaran Berjasa Ungkap CCTV Kasus Ferdy Sambo

(*)