Find Us On Social Media :

1 Jam Jadi Waktu Genting Om Kuat dan Ferdy Sambo Rangkai Skenario Mengerikan, Obrolan Suami Putri Candrawathi dan Sang Sopir Akhirnya Dibongkar

Kuat Maruf dan Ferdy Sambo

GridHot.ID - Tak disangka-sangka, seorang warga sipil ikut terlibat dalam kasus pembunuhan Brigadir J.

Melansir tribunjatim.com, Kuat Maruf hanya seorang sopir keluarga Ferdy Sambo ternyata ikut terlibat dalam kasus pembunuhan Brigadir J.

Om Kuat, sapaan Kuat Maruf, diduga tak hanya menyaksikan adegan pembunuhan Ferdy Sambo pada Brigadir J.

Pasalnya Om Kuat ikut susun skenario mengerikan bersama Ferdy Sambo soal pembunuhan Brigadir J.

Fakta baru ini diungkap oleh Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik.

Tepatnya dalam program 'Kompas Pagi' di Kompas TV, Selasa (16/8/2022).

Berdasarkan keterangan yang diperoleh Komnas HAM, rupanya Om Kuat tak hanya ikut menyaksikan penembakan Brigadir J.

Tapi ia juga ikut dalam merancang skenario mengerikan di balik penembakan Brigadir J.

Ahmad Taufan Damanik menjelaskan, awalnya Om Kuat serta Brigadir RR disebutkan turut membantu dan lihat penembakan Brigadir J.

Menurut Ketua Komnas HAM, perencanaan skenario ini dilakukan tepat setelah Kuat Maruf dan Ferdy Sambo pulang dari Magelang.

Selain bersama Kuat Maruf, Ferdy Sambo pun merancang skenario pembunuhan ini bersama ajudan seniornya, Brigadir RR.

Baca Juga: Tersenyum Pakai Jilbab, AKP Rita Yuliana yang Namanya Dikaitkan dengan Ferdy Sambo Tersangka Pembunuh Brigadir J Tulis Unggahan Menohok: Yang Menyukaimu Tak Butuh Itu

Dari pukul 16.00 WIB, menurut Komnas HAM, Ferdy Sambo terlebih dulu ungkap soal insiden di Magelang yang menimpa sang istri, Putri Candrawathi.

Setelah itu, selama satu jam, Irjen Ferdy Sambo bersama Kuat Maruf dan Brigadir RR skenario pembunuhan Brigadir J.

Lalu rencana itu pun dieksekusi di rumah dinas Ferdy Sambo pada 8 Juli 2022, sekitar pukul 17.07 WIB.

"Setelah itu, baru keluar dari rumah pribadi ke rumah dinas sekitar jam 17.07 WIB."

"Satu jam itulah mereka membicarakan apa yang terjadi di Magelang."

"Bersama RR dan KM," ungkap Ahmad Taufan Damanik.

Ditegaskan Komnas HAM, fakta baru ini terungkap setelah memeriksa Ferdy Sambo dan beberapa tersangka

"Itu yang sebenarnya terjadi. Tapi bukan dalam bentuk rekaman kejadian."

"Tapi satu jam lebih itu didapatkan informasi bahwa mereka, secara detil apa yang dialami istrinya, kemudian merancang tindakan pembunuhan itu," katanya

"Itu pengakuan FS dan yag lain-lain," imbuh Ahmad Taufan Damanik.

Om Kuat dan Brigadir RR kini telah ditetapkan sebagai tersangka dijerat dengan Pasal 340 tentang Pembunuhan Berencana subsider Pasal 338 Juncto Pasal 55 dan Pasal 56 KUHP.

Keduanya terancam hukuman mati, penjara seumur hidup, atau penjara selama-lamanya 20 tahun.

Lantas kenapa seorang warga sipil bisa ikut terseret dalam kasus ini?

Baca Juga: Tengah Malam dapat Pesan Whatsapp dari Kapolri, Mahfud MD Sebut Komplotan Ferdy Sambo Rela Datang dari Daerah ke Jakarta Hanya Demi Menghalangi dan Menutupi Kasus Kematian Brigadir J

Kepada wartawan pada Rabu (10/8/2022), Kabareskrim Polri Komjen Pol Agus Andrianto memberikan penjelasannya.

Ia menyebut jika Kuat Maruf punya peran yang sama dengan Brigadir RR.

Bahwa selain menyaksikan penembakan Brigadir J, keduanya yakni RR dan Kuat tak laporkan rencana pembunuhan kepada Brigadir J sebelum tewas.

"Tidak melaporkan rencana pembunuhan itu," kata Agus, seperti dikutip dari GridHot.ID.

Agus menyatakan bahwa keduanya juga diduga tidak mencegah adanya penembakan terhadap Brigadir J.

Sebaliknya, keduanya juga diduga turut diperintah oleh Irjen Ferdy Sambo untuk menghabisi Brigadir J.

"Memberi kesempatan penembakan terjadi, ikut hadir bersama Kuat, Richard, saat diarahkan FS," terangnya.

Mengutip tribun-medan.com, jadi sopir dan pengawal Putri Candrawathi selama bertahun-tahun, sosok Om Kuat banyak disebut oleh tersangka kasus pembunuhan Brigadir J, Bharada E.

Dalam kesaksiannya kepada sang mantan pengacara, Bharada E mengaku sempat 'disemprot' Om Kuat.

Peristiwa itu terjadi saat Bharada E turut dalam rombongan Putri Candrawathi di Magelang.

Kala itu, Bharada E yang baru tiba dari luar rumah terkejut mengetahui Putri Candrawathi menangis.

Baca Juga: Jelas-jelas Staf Ferdy Sambo Menyodorinya 'Amplop Cokelat', LPSK Ternyata Belum Lapor ke KPK: Kami Fokus untuk Perlindungan Bharada E

Langsung naik ke lantai atas tempat Putri Candrawathi berada, Bharada E dicegah Om Kuat.

Kepada Bharada E, Om Kuat menyebut bahwa ajudan Ferdy Sambo itu tidak perlu tahu persoalan Putri Candrawathi.

Atas aksi Om Kuat tersebut, ia diduga mengetahui rahasia Putri Candrawathi yang membuatnya menangis.

Sebab saat baru tiba di rumah, Bharada E melihat Om Kuat berada di sisi Putri Candrawathi yang sedang menangis.

Saat itu Om Kuat diduga paham dan tahu betul kejadian yang membuat Putri Candrawathi menangis.

"Sampai di rumah, Ricky (Brigadir RR) dan Richard (Bharada E) naik ke atas. Tapi ada yang namanya Kuwat (bilang) 'udah, Richard jangan ikut campur'. Karena si Richard enggak mau ikut campur, dia enggak ngerti apa yang terjadi," pungkas Deolipa Yumara seraya menirukan cerita Bharada E.

Tangisan Putri Candrawathi itulah yang akhirnya memicu emosi di dalam diri Ferdy Sambo.

Hingga akhirnya Ferdy Sambo merancang pembunuhan Brigadir J.(*)