Gridhot.ID - Kasus pembunuhan Brigadir J atau Nofryansah Yosua Hutabarat yang didalangi Irjen Ferdy Sambo menjerat banyak anggota Polri.
Mengutip Tribunnews.com, Kompol Chuk Putranto menjadi salah satu perwira polisi yang dikurung di tempat khusus (Patsus).
Kompol Chuk Putranto diduga melakukan tindak pidana menghalangi penyidikan (obstruction of justice) pada kasus kematian Brigadir J.
Dalam pemeriksaan Bareskrim, Kompol Chuk dimasukkan ke dalam klaster anggota polisi yang diduga terlibat dalam perusakan CCTV kasus Ferdy Sambo.
Kompol Chuk diduga ikut terlibat dalam penghilangan DVR CCTV terkait peristiwa pembunuhan Yosua dengan meminta seorang polisi menyerahkan DVR CCTV kepada seorang Pekerja Harian Lepas (PHL).
Adapun Irjen Ferdy Sambo merupakan orang yang memerintahkan pengambil CCTV tersebut.
Saat ini, Bareskrim Polri telah menemukan CCTV vital dalam kasus pembunuhan Brigadir J.
Sebelumnya, Irwasum Polri Komjen Agung Budi menjelaskan ada 6 perwira polisi yang ditahan terkait tindak pidana obstruction of justice.
Pelaku obstruction of justice seluruhnya dari Divpropam Polri.
"Penyidik melakukan pemeriksaan mendalam maka terdapat 6 orang yang patut diduga melakukan tindak pidana yaitu obstruction of justice atau menghalangi penyidikan," kata Komjen Agung saat jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (19/8/2022).
Dikatakan Agung, keenam anggota itu telah dilakukan penahanan di tempat khusus (Patsus).
Nantinya, mereka bakal segera diusut secara pidana oleh penyidik Polri.
Keenam orang anggota Polri yang diduga melakukan obstruction of justice dalam kasus kematian Brigadir J adalah:
- Irjen Ferdy Sambo eks Kadiv Propam Polri
- Brigjen Pol Hendra Kurniawan eks Karo Paminal Div Propam Polri
- Kombes Agus Nurpatria selaku Kaden A Biropaminal Divisi Propam Polri
- AKBP Arif Rahman Arifin selaku Wakadaen B Biropaminal Divisi Propam Polri
- Kompol Baiquni Wibowo selaku PS Kasubbagriksa Baggaketika Rowabprof Divisi Propam Polri
- Kompol Chuk Putranto selaku PS Kasubbagaudit Baggaketika Rowabprof Divisi Propam Polri
Terpisah, Dirtipid Siber Bareskrim Polri Brigjen Asep Edi Suheri menuturkan, kelima anggota Polri berperan dalam pengambilan hingga perusakan CCTV yang berada di area Asrama Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Kelimanya disangkakan pasal terkait 32 dan 33 UU ITE serta Pasal 221 dan pasal 223 KUHP juncto Pasal 55 dan 56 KUHP.
"Pasal yang disangkakan hukumannya cukup tinggi ya yaitu pasal 32 dan 33 UU ITE dan pasal 221 serta pasal 223 KUHP juncto pasal 55 dan 56 KUHP," tuturnya.
Terkini, sebanyak 83 anggota Polri diperiksa karena diduga melanggar etik dalam penanganan kasus Brigadir J.
Profil Kompol Chuk Putranto
Kompol Chuk Putranto merupakan alumni Akpol 2006. Dia teman seangkatan Kompol Baiquni Wibowo.
Bersama Kompol Baiquni, Chuck juga pernah tergabung dalam satgas Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
Sebelum menjadi anak buah Ferdy Sambo di Divisi Propam Polri, Chuk pernah bertugas di pelosok daerah.
Melansir Fotokita.id, pada tahun 2009, Chuk bertugas sebagai Kanit Buser Polres Belitung Timur. Pangkatnya, Inspektur Polisi Dua (Ipda).
Tahun 2011, Chuk sudah menduduki jabatan lebih tinggi. Dia menjadi Kapolsek Manggar di wilayah hukum Polres Belitung Timur.
Pangkatnya, Inspektur Polisi Satu (Iptu). Pada 1 April 2012, Chuk digantikan Iptu Jailani.
Chuk kemudian mendapatkan promosi sebagai Kasat Reskrim Polres Belitung Timur. Pangkatnya menjadi, Ajun Komisaris Polisi (AKP).
Saat menjabat sebagai Kasat Reskrim, Chuk banyak mengungkap aksi kejahatan di wilayah Belitung Timur, terutama penyakit masyakarat (pekat).
Ia juga pernah menjadi Kepala Sub Unit II Sub Direktorat III Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri.
Di tahun 2021, Chuck pernah mengikuti Praktik Kerja Profesi yang digelar di Polresta Malang Kota, sebagaimana diberitakan Tribratanews.
Setelah diduga terlibat perusakan CCTV kasus Ferdy Sambo, Chuck dimutasi menjadi Pamen Yanma Polri.
Chuk sendiri merupakan anak mantan petinggi Polri. Ayahnya adalah Brigjen Tri Utoyo.
Pada tahun 2010, Brigjen Tri Utoyo menjabat sebagai Kepala Biro Kepegawaian dan Organisasi Sekretariat Utama Badan Narkotika Nasional (BNN).
Tri Utoyo yang lahir pada 27 Maret 1953 sempat menjadi Karo Pers Polda Sumur.
Brigjen Tri Utoyo meninggal dunia pada 27 Oktober 2018.
Selain Chuk, ada anak Brigjen Tri Utoyo yang juga menjadi polisi, yaitu AKP Bayu Putra Samara.
(*)