Find Us On Social Media :

Sempat Dipuji Sehari Sebelum Eksekusi, Kini Beredar Chat Whatsapp Putri Chandrawathi Ungkap Perilaku Brigadir J di Magelang, Istri Ferdy Sambo: Sini Merapat

Putri Candrawathi puji Yosua saat setrika baju dan mengirimkan foto kepada Reza, adik Yosua

Laporan Wartawan Gridhot.ID - Akhsan Erido Elezhar

Gridhot.ID - Kamaruddin Simanjuntak sempat menyebut ada percakapan WhatsApp yang terjadi antara Putri Candrawathi dan adik Brigadir J, Reza Hutabarat, sebelum insiden pembunuhan.

Kini transkrip chat WhatsApp antara Putri Candrawathi dan adik Brigadir J diungkap secara eksklusif dalam acara Aiman Witjaksono yang tayang di Kompas TV Senin 22 Agustus 2022 malam.

Sebelumnya, Kamaruddin Simanjuntak menyebut Putri Candrawathi sempat memuji-muji perilaku Brigadir J ketika masih berada di Magelang.

Dilansir Gridhot.ID dari artikel terbitan TribunnewsBogor, 22 Agustus 2022, kini terbukti dari isi chat Putri Candrawathi, bahwa ia memang sempat memuji Brigadir J.

Dikutip TribunnewsBogor.com dari tayangan Live Streaming Aiman KompasTV, Putri candrawathi tampak mengirimkan foto kepada adik Yosua saat Yosua sedang nyetrika baju.

"Kakak kamu rajin banget. luar biasa sampai nyetrika luwes banget," tulis wanita yang kerap dipanggil Bu Putri lewat pesan elektronik kepada adik Yosua yakni Reza.

"Kakanya serba bisa jd bingung gajinya kalo multitalenta begini," kata Bu Putri lagi kepada Reaza.

"Siap ibu ijin abang yosua sudah dari dulu rajin ibu," kata Reza adik kandung Yosua membalas chjat Bu Putri.

"De sini merapat ke Magelang bantuin kakaknya," kata Bu Putri dilengkapi emotikon senyum.

Baca Juga: Polri Membantah, Pengacara Brigadir J Justru Buka-bukan soal Soal Bunker Berisi Uang Rp900 Miliar di Rumah Ferdy Sambo: 99 Persen Akurat, Laporan Intelijen

Kuasa hukum keluarga Brigadir Yosua, Kamarudin Simanjuntak menyebut, dalam percakapan Putri dan adik Yosua tampak terlihat hubungan kedekatan seperti ibu dan anaknya.

"Bu putri masih bercandai adiknya (Reza, adik Yosua) untuk ke Magelang," kata Kamarudin Simanjuntak, Senin (22/8/2022)

Bahkan, kata Kamaruddin, sebelum Bu Putri berangkat ke Magelang, adiknya Yosua diberi hadiah.

"Adiknya ini juga pernah dijanjijkan pindah tugas ke jambi untuk mengurus ayah dan ibunya," kata Kamarudin Simanjuntak.

"Abang membantah terkait ada hubungan khusus antara brigadir yosua dan bu Putri," tanya Aiman.

"Kalau saya katakan hubungan mesra boleh," tanya Aiman menegaskan.

"Engga, hubungan khusus itu ibu dan anak. karena saya menganalisa WA (Whatsapp) Yosua kepada ayah dan ibunya. Dia (Yosua) selalu membanggakan Pak Ferdy Sambo dan Ibu Putri. Dan mengatakan Ferdy Sambo ini sebagai ayahnya dan Ibu putri ini sebagai ibunya," kata Kamarudin Simanjuntak.

Peran vital istri Ferdy Sambo dalam pembunuhan Brigadir J ini dibeberkan oleh Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto.

Ikut merencanakan pembunuhan, Putri Candrawathi padahal memiliki hubungan yang dekat dan akrab dengan Brigadir J.

Baca Juga: Viral! Seorang Bule di Bali Hampir Terkena Amuk Masa Gara-gara Hal Ini, Warganet: Terimakasih Tidak Memukul

Tak sekadar menyaksikan pembunuhan, Putri Candrawathi ternyata merupakan sosok yang menggiring Brigadir J untuk datang ke rumah dinas Ferdy Sambo sesaat sebelum dieksekusi.

Dari keterangan Agus Andrianto, diketahui Putri juga diduga turut mengikuti skenario yang dibangun oleh suaminya, Ferdy Sambo terkait kematian Brigadir J.

Termasuk menjanjikan sejumlah uang kepada tiga tersangka lainnya.

"Mengikuti skenario yang dibangun oleh FS, bersama FS saat menjanjikan uang kepada RE, RR dan KM," ujar Kabareskrim Komjen Agus Andrianto.

Saat dilakukan eksekusi terhadap Brigadir J, Putri ada di lantai 3 rumah dinas suaminya.

"(Putri) Ada di lantai 3 saat Riki dan Ricard ditanya kesanggupan untuk menembak almarhum Josua," kata Agus.

Dikutip dari Tribunnewsmaker, 23 Agustus 2022, berikut ini peran Putri Candrawathi : 

1. Ikut rapat rencana pembunuhan 

Sebelum pembunuhan Brigadir J, Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi mengadakan rapat di rumah pribadinya di Jalan Saguling.

Baca Juga: Kinerjanya di Kasus Brigadir J Disinggung Mahfud MD, Arteria Dahlan: DPR Itu Tidak Diam, Baik Buruknya Polri Adalah Baik Buruknya Komisi III, Kita Tidak Genit!

Terungkap Putri menangisi saat rapat itu, sedangkan saat Ferdy Sambo terlihat marah.

Rapat di rumah pribadi itu digelar beberapa jam sebelum eksekusi.

Hal itu diungkapkan Bharada E melalui kuasa hukumnya, Ronny Tapaessy dalam wawancara dengan TV One, Jumat (20/8/2022).

Sebelum rapat, Putri dan rombongan ajudan, termasuk sopir, Kuat Maruf, baru pulang dari Magelang.

"Jadi memang, ada proses waktu di lantai tiga, ketika klien saya dipanggil ke dalam suatu ruangan meeting, ruangan rapat, memang sudah ada Ibu PC ini membicarakan mengenai tentang almarhum Yosua," kata Ronny Tapaessy.

2. Giring Brigadir J ke Sanguling

Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto menyebut, Putri diduga menjadi salah satu orang yang menggiring Brigadir J ke rumah dinas Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Seperti diketahui, peristiwa pembunuhan terjadi setelah Putri Candrawathi, Brigadir J, dan rombongan tiba dari Magelang.

Mereka sebelumnya singgah di rumah Ferdy Sambo di Saguling.

Baca Juga:  Ada Dua Luka Tembak yang Sangat Fatal, Inilah Hasil Autopsi Ulang Jenazah Brigadir J yang Lama Dinanti, Dokter Forensik Tak Temukan Tanda-tanda Kekerasan?

Putri diduga menggiring Brigadir J bersama tiga tersangka lainnya ke Duren Tiga.

"(Perannya) mengajak berangkat ke Duren tiga bersama RE, RR, KM, Almarhum J," kata Agus saat dikonfirmasi, Sabtu (20/8/2022).

3. Bagi Uang Rp 2 Miliar 

Tak hanya itu, Putri juga menjanjikan sejumlah uang kepada para pelaku.

"(Putri) bersama FS (Ferdy Sambo) menjanjikan uang kepada RE, RR dan KM," kata Agus, seperti diberitakan Tribunnews.

Sebagai informasi, Ferdy Sambo menjanjikan uang Rp 1 miliar kepada Bharada E setelah menembak Yosua.

Sedangkan kepada Kuat dan Bripka RR, yang berperan membantu pembunuhan berencana terhadap Yosua, masing-masing dijanjikan uang Rp 500 juta.

4. Rekaman CCTV

Timsus Mabes Polri menetapkan Putri Candrawathi sebagai tersangka kasus pembunuhan Brigadir J.

Baca Juga: Pakar Psikolog Forensik Bongkar Kedoknya, Putri Candrawathi Disebut Merekayasa Berencana Demi Hindari 1 Hal: Sejatinya Sehat, Tampak Atau Terkesan Sebagai Orang yang Sakit!

Putri Candrawathi menjadi tersangka kelima kasus pembunuhan Brigadir J.

Lantas apa yang menjadi keyakinan polisi Putri Candrawathi terlibat pembunuhan? 

Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Pol Andi Rian Djajadi menyebutkan rekaman CCTV yang ditemukan polisi menjadi petunjuk.

Menurut Andi, dalam rekaman CCTV tersebut menggambarkan peristiwa sebelum, sesaat, hingga sesudah peristiwa pembunuhan Brigadir J.

"Alhamdulillah CCTV yang sangat vital yang menggambarkan situasi sebelum, sesaat, dan setelah kejadian di Duren Tiga itu berhasil kami temukan dengan sejumlah tindakan penyidik," kata Andi di Bareskrim Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (19/8/2022).

Andi menerangkan barang bukti rekaman CCTV tersebut menjadi salah satu dasar penetapan istri Ferdy Sambo, Putri Chandrawati sebagai tersangka dalam kasus ini.

"Inilah yang menjadi bagian dari circumstantial evidence atau barang bukti tidak langsung yang menjadi petunjuk bahwa PC (Putri Candrawathi) ada di lokasi sejak di Saguling sampai Duren Tiga dan melakukan kegiatan-kegiatan yang menjadi bagian dari pada perencanaan pembunuhan terhadap Brigadir Yosua," jelasnya.

Putri Candrawathi ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigajir J di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Peran 5 tersangka

Baca Juga:  Ada Dua Luka Tembak yang Sangat Fatal, Inilah Hasil Autopsi Ulang Jenazah Brigadir J yang Lama Dinanti, Dokter Forensik Tak Temukan Tanda-tanda Kekerasan?

Kabareskrim Polri, Komjen Agus Andrianto mengungkapkan terkait peran empat pelaku kasus tewasnya Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

Di mana saat ini Timsus bentukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit telah mengumumkan adanya empat tersangka.

Mereka adalah ajudan Irjen Ferdy Sambo Bharada Eliezer (Bharada E), Ajudan Istri Ferdy Sambo Brigadir Ricky, Sopir K, dan Irjen Pol Ferdy Sambo.

Komjen Agus Andrianto mengatakan, Bharada E melakukan penembakan terhadap korban.

Tersangka Brigadir RR turut membantu dan menyaksikan penembakan korban.

KM turut membantu dan menyaksikan penembakan terhadap korban.

"Sementara Irjen Pol FS (Ferdy Sambo) menyuruh melakukan penembakan dan skenario peristiwa seolah-olah terjadi tembak-menembak di rumah dinas Irjen Pol Ferdy Sambo," katanya. 

 (*)