Find Us On Social Media :

'Mana Ada Ajudan Berani Bopong Bhayangkari Bintang Dua?' Patahkan Isu Brigadir J Gendong Putri Candrawathi, Deolipa Yumara Sebut Ada Sosok Pembuat Skenario Selain Ferdy Sambo

Brigadir J, Deolipa Yumara dan Ferdy Sambo

GridHot.ID - 5 orang kini telah ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan Brigadir J.

Kuat Ma'ruf diketahui menjadi satu-satunya warga sipil dalam kasus tersebut.

Belakangan, Kuat Ma'ruf membongkar kesaksian tentang perbuatan Brigadir J kepada Putri Candrawathi.

Melansir tribunwow.com, pengacara Deolipa Yumara buka suara terkait motif pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Dilansir TribunWow.com, mantan kuasa hukum Bharada E itu menyoroti narasi yang beredar bahwa Brigadir J hendak menggendong atasannya, Putri Candrawathi.

Menilai skenario itu hanyalah rekayasa, Deolipa menyebutkan sosok yang diduga melakukan rekayasa cerita selain Ferdy Sambo.

Diketahui, kejadian saat rombongan Putri berada di Magelang, Jawa Tengah, diduga menjadi pemicu pembunuhan Brigadir J.

Ferdy Sambo selaku Kadiv Propam pada saat itu, mengaku dilapori aksi pelecehan yang dilakukan ajudan pada istrinya.

Beredar kabar bahwa sopir Putri, Kuat Maruf dua kali memergoki Brigadir J yang terindikasi melakukan pelecehan.

Pertama yakni saat Brigadir J hendak membopong Putri yang tertidur di sofa, kemudian saat mendiang kabur dari kamar istri Ferdy Sambo.

Namun hal ini dibantah oleh Deolipa yang merupakan mantan pengacara tersangka eksekutor Bharada Richard Eliezer (Bharada E).

Baca Juga: Wajah Asli Sahabat Ferdy Sambo Dibongkar Penasihat Ahli Kapolri, Fahmi Alamsyah Diduga Kuat Terlibat dalam Pembuatan Skenario Pembunuhan Brigadir J, Begini Nasibnya Kini

Ia menilai narasi tersebut hanyalah cerita rekayasa yang dibuat oleh Kuat.

"Bharada E enggak ngomong begitu, dia enggak tahu dia," ucap Deolipa dikutip tvOneNews, Kamis (26/8/2022).

"Jadi bopong-membopong itu suatu bentuk kebohongan yang dibikin Kuat kelihatannya."

"Mana adalah seorang ajudan berani bopong si Putri, dia kan Bhayangkari bintang dua."

Deolipa menyebutkan bahwa Kuat yang merupakan orang kepercayaan Ferdy Sambo ingin membawahi para ajudan.

Diduga karena terlibat cekcok dengan Brigadir J, ia pun mengarang cerita tersebut untuk membuat alibi dan memperburuk citra mendiang.

"Itu propaganda, terus dibikin skenario," duga Deolipa.

"Sebenarnya si Kuat ini kepengin jadi bos di antara para ajudan. Terus mungkin kemarin ada berantem sama Yosua, terus kesal, akhirnya bikin cerita begitu."

"Karena di rumah itu ada Susi, kan enggak masuk ke atas. Cuma ada Putri, Yosua, dan Kuat, cuma bertiga. Kan Yosua meninggal, mau cari motif apa?"

Sementara itu, dilansir dari tribun-medan.com, inilah kesaksian Kuat Maruf tentang perbuatan mendiang Brigadir J atau Nopriansyah Yosua Hutabarat kepada Putri Candrawathi.

Peristiwa di Magelang, kata Kuat Maruf membuat suami Putri Candrawathi, Irjen Ferdy Sambo gelap mata hingga nekat merencanakan pembunuhan terhadap Brigadir J.

Baca Juga: Berani Dalangi Ancaman Terhadap Brigadir J, Kuat Ma'ruf Langsung Ciut Nyali Saat Kelakuannya Dikuliti Bharada E, Ada Apa?

Diketahui, Kuat Maruf merupakan warga sipil yang bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART) Irjen Ferdy Sambo.

Dia juga merangkap sopir pribadi istri Sambo, Putri Candrawathi.

Dalam kesaksiannya, Kuat Maruf mengaku dua kali memergoki insiden yang terjadi antara Brigadir J dan Putri Candrawathi saat di Magelang, Jawa Tengah.

Kesaksian Kuat Maruf soal kejadian yang ada di Magelang itu disampaikan oleh anggota Komisi III DPR, Sarifuddin Sudding dalam rapat dengar pendapat bersama Kapolri Rabu (24/8/2022).

Hal terkait motif pembunuhan Brigadir J itu juga dibenarkan oleh pihak kepolisian.

Peristiwa pertama diduga terjadi di ruang tengah saat Putri Candrawathi sedang menonton televisi.

Kala itu, Brigadir J kepergok Kuat Maruf hendak menggendong atau mengangkat Putri Candrawathi menuju ke kamar.

Namun hal tersebut ketahuan Kuat Maruf yang langsung menegur Brigadir J agar tidak memegang atasannya.

Masih berlanjut, kejadian kedua yang juga dipergoki Kuat Maruf berlangsung pada 7 Juli 2022.

Kala itu, Kuat Maruf memergoki mengendap keluar dari kamar Putri Candrawathi.

"Ada kejadian pada sore hari, jam 17.30 WIB menjelang magrib, ini sebenarnya pemicu."

Baca Juga: Kuat Ma'ruf Ngaku Pergoki Brigadir J Hendak Gendong Putri Candrawathi ke Kamar, Sopir Ferdy Sambo Beri Kesaksian Kejadian di Magelang yang Picu Eks Kadiv Propam Tembak Ajudan dengan Tangannya Sendiri

"Saat itu Brigadir J masuk dalam kamar Putri di lantai 2 dan keluar dari kamar dilihat oleh Kuat mengendap endap lalu kemudian ditegur," kata Sudding.

Seusai kejadian itu, diduga Putri Candrawathi menangis hingga Kuat menyarankan agar Putri melapor ke sang suami.

"Jam 11 malam Putri menelepon ke Ferdy Sambo dan sambil menangis menyampaikan diperlakukan seperti ini oleh Brigadir J ."

"Penjelasan lebih rinci dijelaskan oleh Putri ke Ferdy Sambo setelah tiba di Jakarta," katanya.

Sudding menjelaskan Putri Candrawathi yang akhirnya bercerita pada Ferdy Sambo membuat sang suami emosi dan gelap mata.

Dari laporan dan pengakuan tersebut, akhirnya Ferdy Sambo merencanakan pembunuhan dan melibatkan ajudan-ajudannya.

Kapolri Listyo Sigit pun membenarkan sebagian besar pernyataan Sudding soal insiden yang terjadi di Magelang.

"Baik saya akan jawab, terkait yang disampaikan Pak Sudding ini ada banyak hal yang memang sesuai pak namun mohon izin," kata Kapolri.

Kapolri mengaku sudah menerima pernyataan tersebut dari Ferdy Sambo saat dilakukan pemeriksaan.

Hanya saja, diakui Listyo Sigit, pernyataan lebih detail akan disampaikan kembali seusai pihaknya melakukan pemeriksaan pada Putri Candrawathi yang saat ini telah menjadi tersangka.

"Terkait motif ini kami sementara sudah mendapatkan dari keterangan FS namun kami ingin memastikan sekali lagi untuk memeriksa ibu PC," paparnya.

Baca Juga: Tulisan Tangan Bharada E Seret Kuat Kuat Ma'ruf Jadi Tersangka, ART Ferdy Sambo Dilaporkan Sempat Coba Melarikan Diri, Begini Penjelasan Kapolri

Kapolri menegaskan, detail kejadian yang berlangsung di Magelang ini, akan menjadi kesimpulan akhir terkait motif pembunuhan yang dilakukan Irjen Ferdy Sambo pada Brigadir J .

"Sehingga nanti yang kami dapat setelah mereka menjadi tersangka, apakah nanti berubah atau tidak, dengan demikian, kami dapat mendapatkan kebulatan terkait motif," paparnya. (*)