Find Us On Social Media :

Borong Senjata, Korea Selatan Beli Howitzer Polandia, Warsawa Balik Beli Senjata Ini dari Sekutu Amerika

Ilustrasi

Laporan Wartawan Gridhot.ID - Akhsan Erido Elezhar

Gridhot.ID - Badan Pengadaan Senjata Seoul pada Sabtu (27/8/2022) mengatakan, dua perusahaan Korea Selatan telah menandatangani kontrak senilai US$ 5,76 miliar atau setara Rp 85 triliun dengan Polandia untuk mengekspor tank dan howitzer.

Dilansir Gridhot.ID dari artikel terbitan Kontan.co.id, 28 Agustus 2022, hal itu disepakati setelah Warsawa setuju untuk meningkatkan impor senjata di tengah ketegangan dengan Rusia.

Kontrak, yang ditandatangani di Polandia pada hari Jumat, adalah bagian dari kesepakatan senjata terbesar Korea Selatan, yang dicapai bulan lalu dengan Polandia, yang telah berusaha untuk meningkatkan militernya dalam menghadapi invasi Rusia ke negara tetangga Ukraina.

Hyundai Rotem Co. akan mengirimkan tank K2 Black Panther, dan Hanwha Defense, unit pertahanan Hanwha Corp, akan mengirim howitzer self-propelled K9 ke Polandia, kata Defense Acquisition Program Administration (DAPA).

Para pihak belum mengumumkan nilai keseluruhan kesepakatan, yang diperkirakan media Korea Selatan mencapai 20 triliun won (US$ 15 miliar).

"Karena ekspor pertahanan sangat penting dalam hal berbagi sistem senjata, dukungan logistik timbal balik, dan memperkuat aliansi keamanan, kesepakatan ekspor ini diharapkan dapat berkontribusi pada upaya kami untuk membangun solidaritas dengan negara-negara Eropa dan memperluas batas kemampuan keamanan kami," kata DAPA dalam sebuah pernyataan.

Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol, yang menjabat sejak bulan Mei, telah berjanji untuk meningkatkan kerja sama keamanan dengan negara-negara Eropa yang berbagi nilai-nilai demokrasi dan ekonomi pasar, sambil meningkatkan industri pertahanan negara di tengah ancaman nuklir dan militer Korea Utara yang terus berkembang.

Yoon menjadi pemimpin Korea Selatan pertama yang menghadiri pertemuan puncak NATO di Spanyol pada bulan Juni sebagai pengamat, memperingatkan ancaman terhadap nilai-nilai tersebut.

Polandia setuju untuk membeli 180 tank K2, jumlah howitzer yang tidak ditentukan dan 48 jet tempur FA-50 berdasarkan kesepakatan.

Baca Juga: Tanda Tangan Tunjukkan Fantasi Seksual di Luar Norma, Tulisan Tangan Ferdy Sambo Simpan Tabiat Asli yang Disembunyikan Suami Putri Candrawathi, Pakar: Sensitif dan Mudah Marah

Kontrak hari Jumat mencakup angsuran pertama, kata DAPA, tanpa merinci jumlahnya.

Kesepakatan untuk jet diharapkan bulan depan.

Invasi Ukraina, yang disebut Rusia sebagai "operasi militer khusus", telah menimbulkan kekhawatiran keamanan di antara banyak negara bekas Blok Timur.

Anggota NATO, Polandia, telah berjanji untuk meningkatkan pengeluaran militer hingga 3% dari produk domestik bruto dan lebih dari dua kali lipat jumlah tentaranya untuk mencegah serangan apa pun.

Dikutip Gridhot.ID dari artikel terbitan Kompas.com, 22 Juli 2022, diberitakan sebelumnya Polandia akan memborong berbagai senjata yang diproduksi Korea Selatan seperti jet tempur, tank, dan meriam.

Daftar senjata yang Polandia pesan dari Korea Selatan adalah 48 jet tempur FA-50, 180 tank K2 Black Panther, dan beberapa unit meriam howitzer.

Pengumuman tersebut disampaikan Menteri Pertahanan Polandia Mariusz Blaszczak dalam wawancaranya deng mingguan konservatif Sieci, ditayangkan pada Jumat (22/7/2022).

"Tahun ini, unit pertama akan dikirim dan totalnya akan ada 180 (K2 Black Panther) tank dalam pesanan pertama,” kata Blaszczak, sebagaimana dilansir Reuters.

Blaszczak menambahkan Polandia juga akan membeli beberapa unit meriam howitzer dan sejumlah jet tempur FA-50 dari Korea Selatan.

Baca Juga: Berangkat ke Magelang Masih Minta Doa, Ibunda Brigadir J Ungkap Detik-detik Putranya Kawal Istri Ferdy Sambo ke Luar Kota, Rosti Simanjuntak: Mak Doakan, Saya Lagi Pengawalan

"Kami tertarik untuk membeli tiga skuadron, yaitu 48 pesawat. Pesawat pertama akan dikirim ke Polandia tahun depan," ucap Blaszczak.

Tank K2 Black Panther dibuat oleh Hyundai Rotem sedangkan jet tempur FA-50 diproduksi oleh Korea Aerospace Industries.

Rencana pembelian senjata dari Korea Selatan tersebut diutarakan Blaszczak ketika negara itu memperkuat tentaranya karena perang di Ukraina.

Invasi Rusia ke Ukraina telah meningkatkan kekhawatiran keamanan di antara banyak negara bekas blok timur, sebagaimaan diwartakan Reuters.

Polandia, yang merupakan anggota NATO, telah berjanji untuk meningkatkan belanja pertahanan hingga 3 persen dari PDB-nya.

 (*)