Gridhot.ID - Zaman dahulu kala, orang-orang masih percaya takhayul dan hal-hal mistis yang tak masuk akal.
Bahkan masyarakat zaman dahulu mudah terprovokasi untuk melakukan hal-hal mengerikan jika bersinggungan dengan mistis.
Beberapa hal yang ditakuti orang zaman dahulu adalah penyihir dan vampir.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, orang zaman dahulu menggunakan bawang putih untuk bisa mengusir vampir.
Selain bawang putih, vampir juga disebut tak bisa terkenal sinar matahari.
Banyak orang juga melakukan cara sadis untuk membasmi para 'vampir' ini.
Salah satunya terbukti dari penemuan menyeramkan satu ini.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, sebuah penemuan menyeramkan didapat para peneliti saat membongkar pemakaman kuno abad ke-17 di Pien, Polandia.
Mereka menemukan kerangka “vampir perempuan” yang terkubur di pemakaman kuno tersebut.
Profesor Dariusz Polinski dan tim peneliti dari Universitas Nicolaus Copernicus sedang melakukan penggalian ketika mereka menemukan sisa-sisa kerangka itu.
Pada kerangka tersebut ditemukan sebuah sabit yang menjepit tenggorokannya.
Alat pertanian itu popular digunakan orang Polandia yang percaya takhayul pada tahun 1600-an kepada orang yang sudah meninggal dan dianggap sebagai vampir.
Sabit itu digunakan untuk menahan mereka agar tak dapat hidup kembali.
"Sabit tersebut tak diletakkan secara rata, tetapi diletakkan di leher sedemikian rupa sehingga jika orang yang mati itu mencoba bangun, kepalanya akan terpenggal atau terluka,” tutur Polinski dikutip dari New York Post, Jumat (2/9/2022).
Ia juga mencatat bahwa jari kaki perempuan yang meninggal itu dililit gembok, semakin memperkuat teori bahwa ia dianggap vampir pada saat kematiannya.
Polinski mengeklaim kunci itu akan digunakan selama proses penguburan, melambangkan kemustahilan untuk kembali.
Para peneliti tak mengungkapkan perkiraan usia perempuan itu, tetapi mengatakan topi sutra yang ditemukan pada tengkoraknya menunjukkan bahwa ia memiliki status sosial yang tinggi.
Menurut Smithsonian Magazine, penduduk di seluruh Eropa Timur mulai takut pada vampir di abad ke-11.
Mereka percaya bahwa beberapa orang yang meninggal akan menggali jalan keluar dari kubur sebagai monster pengisap darah, dan meneror manusia hidup.
Seperti dilaporkan Science Alert, pada abad ke-17, praktik penguburan yang tak biasa menjadi umum di seluruh Polandia, sebagai tanggapan atas wabah vampir yang dilaporkan.
Menurut Polinski, masih belum ada konsensus ilmiah tentang bagaimana orang diklasifikasikan sebagai vampir, tetapi mereka sering dieksekusi dengan kejam di berbagai benua.
Bahkan setelah kematiannya, jasad mereka biasanya juga dimutilasi untuk memastikan mereka tak bangkit lagi dan meneror penduduk desa.
(*)