Find Us On Social Media :

2000 Tembakan Peluru Rusia Menyerbunya, Tentara Asing yang Perang Buat Ukraina Derita Luka di Kepala: Kami Berjuang Sangat Keras!

entara Ukraina membersihkan mayat setelah serangan roket menewaskan sedikitnya 35 orang pada 8 April 2022 di sebuah stasiun kereta api di Kramatorsk, Ukraina timur, yang digunakan untuk evakuasi sipil. - Tentara asing menembakkan lebih dari 2.000 peluru dari senapan mesin PK rancangan Soviet pada hari pertama serangan balasan terhadap Rusia.

Dia telah bertempur bersama mantan marinir AS Michael Zafer Ronin, yang juga terluka pekan lalu pada awal serangan balasan.

Ronin menderita luka pecahan peluru di kepala, perut dan tangan.

Dikutip Gridhot.ID dari artikel terbitan TribunSolo, 7 September 2022, kedua sukarelawan itu awalnya bertemu saat berjuang bersama pejuang Kurdi di Suriah.

Ronin, 34, berasal dari Kansas, mengatakan moral militer Ukraina di garis depan masih "cukup tinggi".

Tetapi sebaliknya, pasukan Rusia yang menentang tampaknya "sedikit tidak profesional, dan tidak terorganisir".

Ayres dan Ronin tiba di awal perang sebagai sukarelawan, dan kemudian mendaftar sebagai tentara bayaran untuk tentara Ukraina dengan kontrak tiga tahun.

Ayres mengatakan dia datang untuk bergabung dalam pertarungan karena dia "terinspirasi" oleh semangat rakyat Ukraina.

"Itu (antara) benar dan salah. Itu adalah serangan tak beralasan terhadap negara berdaulat," kata Ayres.

Baca Juga: Rela Jauh-jauh Datang ke Daerah, Salah Satu Kapolda yang Terseret Kasus Ferdy Sambo Diam-diam Temui Kamaruddin Simanjuntak, Petinggi Polisi Sampaikan Hal Ini hingga Buat Pengacara Brigadir J Membisu

Dia tidak memiliki simpati apa pun untuk tentara Rusia, tambahnya.

Tantangan utama mereka di medan perang adalah kalah senjata dan kalah jumlah dengan Rusia.

Unit-unit garis depan dilengkapi dengan senjata ringan dan amunisi, tetapi kekurangan senjata berat seperti artileri dan tank, kata Ayres.