Find Us On Social Media :

Tangis Ricky Rizal Pecah di Depannya, Terungkap Pesan Istri Bripka RR yang Bikin Suaminya Mau Bongkar Kekejaman Ferdy Sambo, 2 Sosok Ini Disinggung

Tangis Bripka RR diminta istri jujur soal pembunuhan Brigadir J

GridHot.ID - Bripka Ricky Rizal merupakan salah satu dari lima tersangka kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.

Bripka RR disebut berperan membantu dan menyaksikan proses pembunuhan berencana tersebut.

Setelah berusaha mengikuti skenario Ferdy Sambo, Bripka RR kini disebut mengubah keterangannya.

Mengutip Kompas.com, salah satu tersangka kasus pembunuhan berencana Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat yang juga ajudan Irjen Ferdy Sambo, Bripa Ricky Rizal (RR), disebut mengubah keterangannya setelah dikunjungi keluarga serta istrinya.

"Bukan (ancaman), dia takut. Makanya dalam rangka setelah saya masuk, setelah keluarganya dulu, mulai keluarganya masuk udah mulai berani dia karena keluarganya,” kata kuasa hukum Ricky Rizal, Erman Umar, di Lobi Bareskrim Polri, Jakarta, Kamis (8/9/2022).

Erman mengungkapkan, kliennya memang sempat mengikuti skenario baku tembak yang dibuat Sambo yang merupakan Mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) terkait kematian Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat. Namun, setelah Bripka RR mendapat kunjungan dari keluarganya, ia mengubah keterangannya.

Lebih lanjut, Erman Umar mengatakan, Bripka RR juga takut terhadap Ferdy Sambo sehingga awalnya mengikuti skenario baku tembak tersebut.

Namun, setelah keluarga memberikan penguatan, akhirnya Bripka RR mulai berani mengatakan yang sebenarnya.

“Nah itu, jadi yang pertama itu (skenario baku tembak). Dia berbalik arah itu setelah, mungkin dia didatangi keluarga, adik kandung sama isteri agar mereka minta bicara benar. Pada saat itu, dia sudah mulai bicara benar,” ujar Erman.

Erman Umar menegaskan, saat ini kliennya sudah mengungkapkan kejadian yang sesungguhnya dan tidak mengikuti skenario Ferdy Sambo.

Selaku pengacara, ia juga selalu mendorong Bripka Ricky untuk terus jujur. Termasuk, pada saat menjalani pemeriksaan dengan lie detector atau alat pendeteksi kebohongan.

Baca Juga: 15 Menit Berjaga di Dekat Kamar Putri Candrawathi, Bripka RR Bongkar Peristiwa di Magelang, Ada Ketegangan Ini Sebelum Brigadir J Naik ke Lantai Atas

“Saya sampaikan, 'ini kamu kalau kamu bohong pasti ketahuan karena ini ada alat untuk mendeteksi. Tapi kalau masih ada, kamu jujur'. Dia bilang, 'tidak, saya akan bicara benar',” ujar Erman mengulang pembicaraan dengan Bripka RR.

Sementara itu, dilansir dari tribunnewsmaker.com, Bripka Ricky Rizal akhirnya membongkar kekejaman Ferdy Sambo dalam kasus pembunuhan terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Bripka RR juga mencabut keterangan soal dirinya ikut merencanakan pembunuhan Brigadir J.

Sebelum pembunuhan berencana terhadap Brigadir J dikuak Timsus Polri, Bripka RR sempat menangis.

Bripka RR menangis saat diminta jujur oleh istri dan adiknya tentang kejadian sebenarnya atas kematian Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo pada 8 Juli itu.

Hal ini diungkapkan oleh kuasa hukum Bripka RR, Erman Umar.

"Tapi sebelumnya, setelah istri dan adiknya menyampaikan terbuka bicara benar. Kalau kamu tidak bicara benar, nama baik bapak kamu yang juga polisi (terkena imbas,-red). Ingat anak kamu, bagaimanapun anak kamu akan melihat, mau apa pembunuh atau apa. Itu dia mulai nangis, mulai itu sudah terbuka," kata Erman di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (8/9/2022).

Erman menceritakan, Bripka RR selaku ajudan sempat mengikuti alur skenario atasannya, Ferdy Sambo, tentang penyebab kematian Brigadir J yakni karena tembak-menembak dengan Bharada Richard Eliezer alias Bharada E.

Namun, setelah Kapolri membentuk Timsus Polri yang menanganai kasus kematian Brigadir J, Bripka RR akhirnya mencabut keterangannya dan berpaling dari skenario Ferdy Sambo.

Erman mengatakan, rangkaian kejadian penyebab kematian Brigadir karena dibunuh baru diungkapkan setelah tim penyidik mendatangkan keluarga Bripka RR dan meminta mengatakan kejadian yang sebenarnya.

"Yang pertama kan memang terbawa skenario (baku tembak Brigadir J dan Bharada E). Dia berbalik arah itu setelah mungkin Richard (Bharada E,-red) buka dan dia juga didatangi adik kandung sama istri agar minta bicara benar," jelasnya.

Baca Juga: Bripka RR Kini Mulai Jujur, Ricky Rizal Akui Lihat dengan Mata Kepalanya Sendiri Ferdy Sambo Menembak, Terungkap Kelakuan Suami Putri Candrawathi untuk Ciptakan Skenario

Bripka Ricky adalah satu dari lima tersangka kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.

Dia disebut berperan membantu dan menyaksikan proses pembunuhan berencana tersebut.

Namun, sama seperti empat tersangka lain, Bripka RR dikenakan pasal pembunuhan berencana, sebagaimana dalam Pasal 340 juncto 338 juncto 55 dan 56 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP).

Adapun empat tersangka lain yaitu Ferdy Sambo, Bharada Richard, Kuat Ma’ruf (asisten rumah tangga sekaligus sopir keluarga Ferdy Sambo), dan Putri Candrawathi (istri Ferdy Sambo).

Kasus ini berawal dari meninggalnya Brigadir J dengan sejumlah luka tembak di rumah dinas Ferdy Sambo di Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta, pada Jumat, 8 Juli 2022.

Awalnya, pihak Polri menyebut kematian Brigadir J akibat tembak-menembak dengan ajudan Ferdy Sambo lainnya, yakni Bharada E.

Namun, setelah kasus ini tersorot publik dan mendapat perhatian Presiden, Timsus bentukan Kapolri menemukan fakta adanya rekayasa dalam kasus kematian Briagdir.

Kronologi baku-tembak itu merupakan skenario dari Ferdy Sambo.

Hasil penyidikan mengungkapkan Ferdy Sambo memerintahkan agar Bharada E menembak Brigadir J hingga tewas.

Selain kasus pembunuhan berencana, tim penyidik Bareskrim Polri juga telah menetapkan tujuh perwira Polri sebagai tersangka kasus menghalang-halangi penyidikan atau obstruction of justice kematian Brigadir J.

Ketujuh orang adalah Ferdy Sambo sendiri dan enam anak buahnya di Polri.

Baca Juga: Beri Kesaksian Sempat Lihat Kuat Ma'ruf dalam Kondisi Tegang dan Panik, Sosok Ini Akhirnya Bongkar Kejadian di Magelang, Keadaan Putri Candrawathi Jadi Sorotan

Keenam orang tersebut yakni Brigjen Hendra Kurniawan selaku Karopaminal Divisi Propam Polri, Kombes Agus Nurpatria selaku Kaden A Biropaminal Divisi Propam Polri.

Lalu, AKBP Arif Rachman Arifin selaku Wakaden B Biropaminal Divisi Propam Polri, Kompol Baiquni Wibowo selaku PS Kasubbagriksa Baggaketika Rowabprof Divisi Propam Polri.

Kemudian, Kompol Chuck Putranto selaku PS Kasubbagaudit Baggaketika Rowabprof Divisi Propam Polri, dan AKP Irfan Widyanto selaku Kasubnit I Subdit III Dittipidum Bareskrim Polri . (*)