Find Us On Social Media :

Lulusan Arab Saudi, Calon Kuat Pengganti Anies Baswedan Ini Pernah Pimpin Rombongan Haji di Usia Muda, Tolong Pria Tersesat Hingga Alami Kejadian Mengejutkan

Marullah Matali menjadi salah satu sosok yang diusulkan DPRD DKI Jakarta sebagai calon Pj Gubernur DKI

Selesai mengantarkan pria paruh baya itu, Marullah tak melihat lagi keberadaannya.

"Ketika saya balik badan, orang itu sudah tidak ada. Kalau ceritain pengalaman saya ini bulu kuduk saya suka berdiri."

"Saya berpikir apakah banyak malaikat di sini? Mau menunjukkan bahwa ada kuasa Allah di sini, tapi benarkah itu malaikat atau bukan saya enggak mengerti," katanya.

Marullah Matali Ditunjuk Jokowi Jabat Sekda DKI

Karier Marullah Matali sebagai birokrat terbilang moncer.

Ia ditunjuk Presiden Joko Widodo sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) DKI menggantikan Saefullah yang meninggal akibat Covid-19.

Mantan Wali Kota Jakarta Selatan itu mengalahkan 2 pesaingnya, yaitu Penjabat (Pj) Sekda DKI Sri Haryati dan Wali Kota Jakarta Utara Sigit Wijatmoko.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengungkapkan penunjukan Marullah sebagai Sekda DKI sepenuhnya merupakan kewenangan dari Presiden Jokowi.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan beserta jajarannya pun tak bisa mengintervensi keputusan Jokowi.

"Kami akan menerima apa pun keputusan dari pemerintah pusat dan memastikan proses dan kinerja, program-program ke depan bersama gubernur dan sekda berjalan baik," kata pria yang akrab disapa Ariza itu, Senin (18/1/2021).

Baca Juga: Ditendang dari Partainya Sendiri, Berikut Profil M Taufik, Pendiri Gerindra DKI Jakarta di Balik Suksesnya Duo Anies Baswedan dan Sandiaga Uno

Ariza mengatakan, proses pemilihan Sekda DKI telah dilakukan secara terbuka dan profesional.

Adapun proses seleksi Sekda DKI ini telah dimulai sejak Oktober 2020 atau dua pekan setelah Saefullah meninggal.

"Proses pemilihan sejak awal dilakukan sesuai mekanisme dan aturan perundang-undangan yang ada. Dilakukan secara profesional, transparan, sampai tiga besar," ujarnya di Balai Kota.

Awalnya, proses seleksi dilakukan secara terbuka dengan jumlah calon mencapai 10 orang.

Selain ketiga orang nama yang diajukan Anies ke Presiden Jokowi, beberapa pejabat yang ikut seleksi antara lain Yusmada Faizal (Asisten Pembangunan Setda DKI); Andri Yansyah (Kepala Disnakertrans dan Energi).

Kemudian, Dhany Sukma (Kepala Dukcapil DKI); Faisal Syafruddin (Kepala BP BUMD DKI); Bayu Meghantara (Anggota TGUPP); Edi Sumantri (Kepala BPKD DKI); dan Arifin (Kepala Satpol PP).

"Tujuannya adalah agar semua mendapat kesempatan yang sama. Supaya semua bisa belajar dan tidak ada persaingan internal," kata dia.

"Semuanya berkompetisi dilakukan secara sehat dan pada akhirnya terpilih berdasarkan keputusan pemerintah pusat," tambahnya.

Baca Juga: Anies dan Ridwan Kamil Jauh di Bawah, Survei Ini Temukan Sosok Satu-satunya yang Bisa Kalahkan Prabowo di Pilpres Mendatang

(*)