Find Us On Social Media :

Sekelas Brigjen Bisa Melempem di Hadapan Ferdy Sambo, Kamaruddin Simanjuntak Bongkar Kekuatan Suami Putri Candrawathi: Nasib Para Jenderal di Tangan Dia

Kamaruddin Simanjuntak ungkap perangai Ferdy Sambo sebelum dipecat.

GridHot.ID - Mantan Kadiv Propam Polri, Ferdy Sambo hingga kini memang masih jadi sorotan publik.

Ia pertama kali menjadi sorotan saat mencuatnya kasus penembakan terhadap sang ajudan, Brigadir J.

Namun, belakangan diketahui jika Ferdy Sambo lah yang mendalangi penembakan tersebut.

Mengutip tribunsumsel.com, kasus Brigadir J dan Ferdy Sambo kini memasuki babak baru.

Apalagi selain pembunuhan, Ferdy Sambo bisa terkena kasus baru yakni korupsi karena diduga berusaha menyuap Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).

Pengacara keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak kembali menguak cerita baru kasus kliennya.

Kamaruddin Simanjuntak menyebut ada Brigadir Jendral dendam dengan Ferdy Sambo,dilansir Youtube Uya Kuya, Sabtu(17/9/2022).

"Bahkan dia sudah di patsus dicopot dari Satgas Merah putih,harusnya tidak ada lagi alasan takut, tetapi ketika saya bertemu jenderal bintang tiga jenderal lainnya mereka pun masih takut," jelasnya.

"Maka saya bilang ketakutan apa berlebihan, bapak aja tidak takut, kami semua ketakutan," ujarnya.

Kamaruddin Simanjuntak mempelajari alasan ketakutan jenderal bintang tiga pada Ferdy Sambo.

"Maka saya pelajari apa penyebab ketakutan, rupanya dibelakang Ferdy Sambo ini banyak kekuasaan tinggi baik di institusi kepolisian maupun kalangan menteri maupun DPR, ada juga Keterlibatan mafia mafia," jelasnya.

Baca Juga: Berawal dari Laporan Brigadir J ke Putri Candrawathi Jika Ferdy Sambo Sudah Menikah Lagi dengan 'Si Cantik', Kamaruddin Simanjuntak Terang-terangan Bongkar Motif Sesungguhnya Eks Kadiv Propam Habisi Nyawa Kliennya

Sehingga jenderal bintang tiga tersebut takut.

Kamaruddin Simanjuntak menilai wajar ketakutan karena keterlibatan mafia.

"Wajar karena ada keterlibatan mafia bukti seorang BJP punya fasilitas pesawat pribadi," jelasnya.

Kamarudidn juga menjelaskan kekuatan dari Ferdy Sambo.

"Pertama dia itu tangan kanannya Kapolri, Kadiv Propam tukang pukulnya Kapolri, dimana Kapolri pergi dia ikut, Ferdy Sambo jaman dulu pergi ke istana itu kapolri, disitu ada Kapolri disana ada Ferdy Sambo," ujarnya.

Hal itu wajar kalau Ferdy Sambo punya kekuasaan tinggi.

"Tentulah pegang kekuasaan tinggi khususnya Propam sebagai penjaga etika dan garda terdepan menegakan disiplin, tentu dia bisa mencopot para jenderal baik di Kapolda, Kapolda bahkan satu dua tingkat di atasnya," ujarnya.

Uya Kuya kagum dengan pengakuan Kamarudin Simanjuntak.

"Woa luar biasa," ujar Uya Kuya.

"Karena jabatan dia Kadiv Propam, bahkan nasib para jenderal ditangan dia, untuk dapat jabatan," terangnya.

Kamaruddin ingat saat bertemu dengan seorang jenderal.

Baca Juga: Permohonan Banding Ferdy Sambo Diterima, Nasib Sang Jendral Segera Ditentukan Pekan Depan, Penasihat Hukum Polri Berikan Prediksi Hukuman Ini

"Bahkan saat saya pergi ke Medan ada seorang mengaku Brigadir Jenderal Polisi, dia telpon saya video call, dia berdiri sikap sempurna bahkan istrinya masih cantik kulihat disuruh berdiri sikap sempurna, menghadap saya dan memanggil saya komandan," terangnya.

Dikira Kamaruddin Simanjuntak Brigadir Jenderal tersebut bercanda.

"Awalnya saya kira bercanda tetapi dia berterima kasih mengaku brigadir jenderal, dia mengaku diperas Rp 2,5 miliar, dia menghendaki satu jabatan ketika masih Kombes lalu untuk mendapatkan jabatan itu dia setor Rp 2,5 miliar, makanya saya bilang karena mau juga itu," ujarnya.

Setelah membayar Rp 2,5 miliar, Brigadir Jendral tersebut mendapatkan jabatan.

"Tetapi jabatan yang dijanjikan atau kedudukan tidak diberikan sehingga tidak balik modal, akhirnya dia merasa menderita, informasinya ke FS," jelasnya.

Sementara itu, dikutip dari tribun-timur.com, diberitakan sebelumnya, siapa Jenderal Bintang 3 yang ketakutan tangani kasus kematian Brigadir J yang menyeret Irjen Ferdy Sambo.

Sosok bintang 3 yang takut tangani kasus Ferdy Sambo pernah curhat kepada pengacara keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak.

Kamaruddin Simanjuntak membeberkan isi curhatan dari sosok Jenderal Bintang 3 tersebut. Kamaruddin disebut terlalu berani.

Kamaruddin mengatakan, sosok Jenderal Bintang 3 tersebut ketakutan dalam menangani kasus pembunuhan yang diotaki Ferdy Sambo.

Hal tersebut disampaikan Kamaruddin saat menjadi narasumber di AIMAN Kompas TV.

Mulanya Kamaruddin membahas soal uang senilai Rp 200 juta milik Brigadir J yang ditransfer seseorang ke rekening Bripka RR.

Baca Juga: Sosok 'Kakak Asuh' yang Berusaha Ringankan Hukuman Ferdy Sambo Disorot Tajam, Penasihat Ahli Kapolri Ungkap Jabatannya di Kepolisian: Orang yang Membesarkan FS

Kamaruddin lalu menduga yang melakukan hal tersebut adalah Ferdy Sambo.

Ia lantas meminta PPATK untuk turut serta menyelidiki kasus pembunuhan Brigadir J yang diotaki oleh Ferdy Sambo.

Kamaruddin kemudian mengaku ada jenderal bintang tiga yang bercerita atau curhat kepada dirinya.

"Jadi di sini ada kejahatan perbankan libatkan PPATK supaya terang, karena kalau di sana terus yan menyidik, jenderal bintang curhat ke saya," ucap Kamaruddin.

Menurut Kamaruddin, jenderal bintang tiga tersebut merasa ketakutan saat mengani kasus Ferdy Sambo.

"Abang terlalu berani, kami aja ketakutan', 'Kenapa kalian takut?', 'Harusnya mafia takut sama kita'," kata Kamaruddin meniru obrolannya dengan jenderal bintang tiga tersebut.

Kamaruddin mengaku tak tahu apakah jenderal bintang tiga tersebut serius atau hanya tengah bercanda.

Akan tetapi menurutnya, Ferdy Sambo memang memiliki sosok 'pelindung'.

"Saya enggak tahu bercanda atau engga, mereka enggak tahu siapa kawan siapa lawan, Ferdy Sambo ini walau bintangnya dua ada yang back up dia," ujar Kamaruddin.

Kamaruddin kemudian menceritakan momen saat ia mengirim bukti soal pembunuhan Brigadir J ke penyidik.

"Sebagai bukti nih, saya mau nge-WA bukti ke hp penyidik, nah penyidik yang ketakutan," kata Kamaruddin.

Baca Juga: Sentil Soal Kasus Ferdy Sambo, Najwa Shihab Berikan Sindiran Pedas ke Polri di Depan Ribuan Mahasiswa: Jangan Mau Ditakut-takuti Pake Pasal

"Takut HPnya dipantau, ada juga penyidik yang menolak bukti," imbuhnya.(*)