Find Us On Social Media :

Sudah Pasti, Amerika Serikat Bakal Ikut Campur Secara Militer Jika China Jadi Invasi Paksa Taiwan dengan 'Kekerasan', Bahaya Perang Dunia III Semakin Nyata

Militer Taiwan yang bersiaga

Baca Juga: Catatan Hitam Terkuak, Lamek Taplo Bakal Diburu TNI-Polri, Inilah Sosoknya yang Bergelar Pimpinan KKB Papua Berdarah Dingin

Pada tanggal 2 September, Departemen Luar Negeri AS menyalakan potensi kesepakatan senjata senilai 1,1 miliar dollar AS dengan Taiwan yang mencakup penjualan rudal anti kapal dan rudal anti serangan udara serta sistem pengawasan radar.

Di bawah undang-undang yang disahkan oleh Kongres, AS diharuskan menjual perlengkapan militer Taiwan.

Kejelasan strategi AS

Fang Yu-Chen, seorang profesor ilmu politik di Universitas Soochow di Taiwan, mengatakan kepada DW bahwa ambiguitas strategis AS kini menjadi lebih strategis dan tidak terlalu ambigu.

“Saya pikir ini adalah proses penyesuaian dari ambiguitas strategis ke kejelasan strategis. Sementara (Biden) mengatakan AS akan membela Taiwan, dia tidak merinci bagaimana AS akan membela Taiwan, yang menunjukkan ambiguitas strategis tidak berubah, selalu seperti itu," ujarnya.

Lev Nachman, seorang profesor ilmu politik di National Chengchi University di Taiwan, mengatakan kepada DW bahwa ada celah antara Biden dan Gedung Putih, di mana Gedung Putih bertindak dalam satu cara dan Biden berbicara dan bertindak dengan cara lain.

“Ketika tiba saatnya untuk bertindak, dapat menyebabkan hasil yang sangat berbeda dari apa yang mungkin dipikirkan Biden bahwa dia memiliki kapasitas untuk melakukannya,” bantah Nachman.

“Ini bukan pertama kalinya Biden mengatakan komentar seperti itu, dan kami tahu bahwa Biden cenderung membuat komentar semacam ini yang melanggar kebijakan AS. Kemungkinan China juga tahu bahwa Biden rentan untuk membuat komentar ini, dan juga tahu bahwa dia cenderung tidak sejalan dengan kebijakan AS," katanya.

Dia menambahkan bahwa komentar itu memberi Beijing alasan untuk membuat ancaman terhadap Taipei.

(*)