Find Us On Social Media :

2 Jam Operasi Jantung Lady Diana Sempat Berdetak Kembali, Malang Ibunda Pangeran Harry Alami Hal Ini Hingga Meninggal, Benarkah Konspirasi?

Kolase foto Putri Diana dan mobil hancur pasca kecelakaannya

Laporan Wartawan Gridhot.ID - Akhsan Erido Elezhar

Gridhot.ID - Dunia sempat digegerkan dengan kematian Ratu Elizabeth II beberapa waktu lalu, namun bersamaan dengan itu kematian mendiang Lady Diana kembali jadi sorotan.

Publik kembali membicarakan mengenai kematian Lady Diana yang mengejutkan dan secara tiba-tiba.

Berikut kisah akhir hayat Lady Diana dan misteri yang menyelubunginya.

Dilansir Gridhot.ID dari arikel terbitan Kompas.com, 9 September 2022, topik “Diana” menjadi pembicaraan di media sosial Twitter. Hingga Jumat (9/9/2022), kata kunci “Diana” sudah dibicarakan lebih dari satu juta kali oleh warganet.

Kematian Putri Diana

Diana Spencer atau lebih dikenal Putri Diana atau Lady Diana meninggal pada 31 Agustus 1997 malam dalam sebuah kecelakaan mobil di Paris, Prancis.

Kematiannya mengejutkan banyak orang saat itu, dan terus menjadi sorotan bahkan hingga saat ini.

Dikutip dari Independent, kematian Lady Diana diyakini banyak pihak bukan sekedar sebuah kecelakaan tragis.

Namun, kecelakaan itu diyakini sebagai hasil sebuah konspirasi yang dilakukan diam-diam oleh agen-agen rahasia negara Inggris.

Baca Juga: Identitas Penghubung Lukas Enembe dengan Kasino Dikantongi KPK, Gubernur Papua Diduga Terlibat Aktivitas Judi di 2 Negera, Riwayat Setor Tunai Rp 560 Miliar Diungkap PPTAK

Dikutip dari OprahDaily, Diana meninggal dalam mobil yang Ia kendarai bersama dengan pacarnya, seorang pengusaha Mesir Emad “Dodi” Fayed.

Mereka mengalami kecelakaan saat keduanya liburan selama 10 hari di Prancis.

Kejadian itu terjadi setelah mereka makan malam di Hotel Rits, Paris dan berkendara menggunakan mobil Marcedez Benz.

Dalam kecelakaan ini, Henri Paul yang merupakan sopir pribadi dan Dodi Fayed meninggal di tempat setelah mobil kehilangan kendali dan menabrak pilar di jalan raya.

Pengawal Putri Diana, Trevor Rees-Jones, berhasil selamat meski mengalami luka parah.

Diana dilaporkan saat itu masih hidup dan dilarikan ke Rumah Sakit Pitie-Salpetriere.

Laporan awal menyebut bahwa Diana mengalami gegar otak, lengan dan paha patah.

Diana juga dilaporkan mengalami luka di dada cukup parah.

Setelah operasi selama dua jam, jantung Diana berdetak kembali, tetapi malangnya dia meninggal setelah mengalami pendarahan pada 31 Agustus 1997 sekitar pukul 4.53 pagi.

Baca Juga: Arab Saudi Bakal Tambah Kaya, Badan Survei Geologi Negara Temukan Tambang Emas Bernilai Segini di Madinah

Sersan Xavier Gourmelon yang memimpin tanggap darurat di Paris mengatakan bahwa kata-kata terakhir Diana saat itu adalah: “Ya Tuhan, apa yang terjadi”.

Ketika itu, menurutnya Diana menoleh dan melihat Dodi tak bernyawa tepat di depannya.

Kemudian saat menoleh ke arah lain, ia melihat Henri Paul terbaring meninggal.

“Dia menjadi gelisah, menundukkan kepalanya dan menutup matanya,” kata Dia.

Konspirasi kematian Lady Diana

Setelah kecelakaan yang telah dialami Diana, pihak berwenang Prancis mengatakan, dari pemeriksaan darah Henri Paul ditemukan bahwa dia dalam pengaruh alkohol yang berlebihan.

Meski demikian, hal ini memicu pertanyaan bagaimana bisa seorang Pejabat Kepala Keamanan Hotel Ritz sekaligus pengemudi berlisensi kehilangan kendali atas mobil yang dikendarainya.

Seorang saksi mata mengatakan, ada kemungkinan unsur lain dalam peristiwa itu, yakni mobil Mercedes hitam yang dikendarai Diana dikejar oleh media menggunakan mobil maupun sepeda motor.

Namun sampai dengan saat ini, teori konspirasi terus beredar tentang kecelakaan itu.

Baca Juga: Eropa Terancam Membeku Menjelang Musim Dingin Gegara Rusia Ogah-ogahan Pasok Gas, Vladimir Putin Nyatanya Hanya Minta Satu Syarat Ini untuk Sudahi Krisis Energi di UE

Meski berbeda-beda, namun kesimpulan teori ini sama, yakni kecelakaan itu bukan kebetulan.

Mohammed al Fayed, ayah Dodi percaya bahwa Diana mengandung anak putranya, sehingga membuatnya ingin dilenyapkan. Namun, teori ini dibantah oleh forensik.

Teori lain mengatakan bahwa Diana telah lama mengkhawatirkan kecelakaan yang "dibuat" untuknya sejak lama.

Teori ini muncul setalah 2003, mantan kepala pelayan Diana menerbitkan catatan yang ditulis Diana usai perceraiannya dengan Charles pada 1996.

“Saya duduk di sini di meja saya hari ini di bulan Oktober, merindukan seseorang untuk memeluk saya dan mendorong saya untuk tetap kuat dan mengangkat kepala saya tinggi-tinggi. Fase khusus dalam hidup saya ini adalah yang paling berbahaya. X sedang merencanakan 'kecelakaan' di mobil saya, rem blong, dan cedera kepala serius untuk memperjelas jalan bagi Charles untuk menikah,” demikian tulisan tersebut.

Meski demikian pada tahun 2004, Polisi Metropolitan Inggris kemudian melakukan penyelidikan terkait kecelakaan Diana.

Dari penyelidikan itu, Polisi mengklaim segala teori konspirasi yang berkembang tak terbukti.

Adapun dari saksi mata, diketahui paparazi yang saat itu ada di lokasi tak membantu penumpang yang tengah mengalami kecelakaan.

Namun sebaliknya Ia justru beberapa kali terus mengambil foto.

Baca Juga: Tak Puas Senggol Najwa Shihab, Nikita Mirzani Blak-blakan Singgung Seorang Jurnalis yang Selingkuh dengan Tukang Korupsi, Siapa?

Setelah peristiwa itu, tujuh fotografer Perancis ditangkap akibat mengikuti mobil Diana.

Meski demikian, mereka dinyatakan tidak bersalah atas kasus ini.

Namun tiga di antaranya dinyatakan bersalah karena dianggap melanggar privasi dan dihukum denda.

Dikutip Gridhot.ID dari artikel terbitan KompasTV, 18 April 2021, Duchess of Cambridge Kate Middleton telah memberikan 'penghormatan secara halus' kepada mendiang Duke of Edinburgh Pangeran Philip dengan perhiasan yang ia kenakan saat pemakaman suami Ratu Elizabeth II itu.

Pada hari Sabtu kemarin waktu setempat, Kate Middleton tiba di Kapel St George di Kastil Windsor dengan tampilan yang classy.

Ia mengenakan black dress yang dipadukan dengan black mask and hat serta tidak lupa kalung mutiara (pearl choker) yang dikenal sebagai the Four Row Japanese Pearl Choker.

Dikutip dari laman The Independent, Minggu (18/4/2021), kalung itu dipinjamkan sang Ratu kepada Kate Middleton dari Koleksi Kerajaan (Royal Collection).

Pearl Choker ini sebelumnya diberikan kepada Ratu Elizabeth II oleh pemerintah Jepang.

Kate Middleton sebelumnya mengenakan statement necklace itu pada 2017, saat ia menghadiri jamuan makan malam untuk memperingati ulang tahun pernikahan ke-70 Pangeran Philip dan sang Ratu.

Baca Juga: KPK Bisa Stop Kasus Korupsi Lukas Enembe Hanya dengan Satu Syarat, Masyarakat Papua Kini Geger Pasang Badan untuk Pemimpinnya: Beliau Sakit, Kaki Membengkak, Mulut Sudah Miring

Kalung itu juga pernah dikenakan oleh mendiang ibu mertua Kate, Lady Diana, Princess of Wales, yang memilih untuk memakainya pada jamuan makan di Istana Hampton Court untuk menghormati Ratu Beatrix dari Belanda pada November 1982.

Tidak diketahui secara pasti kapan Ratu memperoleh kalung tersebut, namun diperkirakan kalung ini diterima sekitar tahun 1970-an, saat ia melakukan kunjungan kenegaraan pertamanya ke Jepang.

Menurut buku berjudul 'Garrard: The Crown Jewellers for 150 Years' yang ditulis oleh Charlotte Gere, John Culme, dan William Summers, sang Ratu meminta untuk dibuatkan kalung dari serangkaian mutiara budidaya terbaik yang dipersembahkan oleh pemerintah Jepang kepadanya selama momen kunjungan di negara tersebut.

Sang Ratu telah berkali-kali mengenakan kalung itu, termasuk pada tahun 1983 saat ia mengunjungi Bangladesh.

Perlu diketahui, ini bukan kali pertama sang Ratu meminjamkan item perhiasan dari Royal Collection kepada Kate.

Ibu dari Pangeran George ini sebelumnya telah mengenakan beberapa aksesoris milik Ratu Elizabeth II untuk menghadiri acara resmi.

Termasuk tiara Cambridge Lover’s Knot, yang ia kenakan pada resepsi diplomatik di Istana Buckingham pada 2017 lalu.

(*)