GriHot.ID - Tanpa pengobatan yang memadai, refluks gastroesofageal (GERD) atau yang dikenal juga sebagai penyakit asam lambung kronis bisa menyebabkan komplikasi serius dalam jangka panjang.
Dilansir dari Medical News Today, komplikasi akibat GERD antara lain esofagitis, striktur, dan kerongkongan Barrett.
Esofagitis adalah kondisi di mana lapisan kerongkongan meradang, menyebabkan iritasi, perdarahan, dan ulserasi dalam beberapa kasus
Sementara striktur adalah konsisi dimana kerusakan yang disebabkan oleh asam lambung menyebabkan pembentukan jaringan parut dan kesulitan menelan, dengan makanan tersangkut saat melewati kerongkongan
Lalu kerongkongan Barrett adalah komplikasi serius di mana paparan berulang terhadap asam lambung menyebabkan perubahan pada sel dan jaringan yang melapisi kerongkongan dan potensi berkembang menjadi sel kanker
Perlu diketahui, dalam kasus yang jarang terjadi, asam lambung kronis dapat menyebabkan kanker.
Baik esofagitis dan kerongkongan Barett, yang merupakan komplikasi serius dari asam lambung, dikaitkan dengan risiko kanker yang lebih tinggi.
Sekitar 30% kanker kerongkongan juga terkait dengan GERD.
Namun tenang, berbagai perawatan tersedia untuk mengobati penyakit GERD.
Ada antasida yang dijual bebas yang dapat dibeli dengan mudah, meskipun dalam kasus yang lebih parah, seseorang perlu mendapatkan obat resep dari dokter.
Perubahan gaya hidup seperti makan makanan yang sehat, berolahraga, dan tidur dalam posisi tinggi dapat membantu meringankan gejala GERD.
Adapun gejala GERD antara lain asma, mual dan muntah, radang tenggorokan, nyeri saat menelan, erosi gigi, hingga bau mulut.
Perlu diketahui pula bahwa ada faktor risiko yang menyebabkan seseorang menderita GERD.
Fakor risiko tersebut antara lain:
- kegemukan- merokok (aktif atau pasif)- latihan fisik tingkat rendah- mengonsumsi obat-obatan, termasuk obat untuk asma, penghambat saluran kalsium, antihistamin, obat penghilang rasa sakit, obat penenang, dan antidepresan- kehamilan
(*)