Find Us On Social Media :

KKB Papua Mati Kutu di Depan Warga Intan Jaya, Niat Tebar Hoax, OPM Malah Disebut Gerombolan Teroris, Kapendam XVII/Cenderawasih Beberkan Kejadian Sebenarnya

Ilustrasi KKB Papua tebar hoax kepada masyarakat

GridHot.ID - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua belum lama ini menebar kebohongan pada masyarakat.

Namun demikian, meski KKB Papua bergerilya tebar hoax, masyarakat tampaknya tak mudah percaya.

Kapendam XVII/Cenderawasih buka suara soal kabar bohong yang sengaja disebarkan oleh KKB Papua.

Melansir surya.co.id, KKB Papua sia-sia saja menebar kebohongan di masyarakat.

Warga Kabupaten Intan Jaya tak percaya begitu saja dan bahkan mereka berani menyebut KKB Papua sebagai gerombolan teroris.

Pengakuan ini berawal saat beredar berita hoaks KKB Papua mengaku berhasil menyerang markas dan menembak prajurit TNI.

Melansir dari instagram @kodam17, Dipastikan HOAX pemberitaan di Media Sosial (Medsos) dan Media Online terkait berita klaim Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) menyerang Pos dan menembak mati dua Prajurit TNI di Titigi Kabupaten Intan Jaya, Senin (19/9/2022).

Warga Intan Jaya untungnya tak mudah terhasut dengan berita hoaks tersebut dan lebih percaya TNI-Polri.

"Sudah tepat KST dan KKB disebut gerombolan teroris," ungkap salah satu warga yang tidak ingin disebut namanya.

Saat dikonfirmasi terkait kejadian sebenarnya di wilayah Titigi Intan Jaya, Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Kav Herman Taryaman, S.I.P., M.H. menjelaskan bahwa Prajurit TNI tetap melaksanakan tugas seperti biasanya untuk menciptakan situasi keamanan lebih kondusif.

"Bersama Aparat Keamanan lainnya, bersama komponen lainnya beserta masyarakat bahu-membahu bersinergi mewujudkan keamanan dan kedamaian untuk kesejahteraan masyarakat di wilayah Papua," jelas Kapendam XVII/Cenderawasih.

Baca Juga: Digagalkan Satgas Damai Cartenz, 2 Anggota KKB Papua Disergap saat Jalankan Misi Ini, Ketua KNPB Juga Tertangkap, Ini Tugas Anak Buah Undius Kogoya

Seperti diketahui bersama, adanya pengakuan dari Lewis Kogoya disalah satu media online bahwa kelompoknya menyerang Pos keamanan di Titigi Kab. Intan Jaya.

Terkait pernyataan tersebut, Kapendam XVII/Cenderawasih berharap yang mengatasnamakan mewakili gerombolan KKB Papua untuk sadar bahwa tindakan menyebar HOAX adalah tidak baik dan melanggar hukum, terlebih untuk gerombolan teroris.

"Harapan saya, mereka segera sadar. Oleh karenanya kepada gerombolan KST/KKB agar segera sadar dan kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi," tegas Kapendam XVII/Cenderawasih

"Saya berterima kasih kepada Masyarakat di Titigi Kab. Intan Jaya yang paham dan mengerti pentingnya persatuan dan Kesatuan NKRI.

Sehingga bersama-sama TNI Polri dan seluruh elemen lainnya membangun Papua" tutup Letkol Kav Herman.

Kebohongan KKB Papua Terbongkar

Sebelumnya, Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua menebar kebohongan lagi di masyarakat.

Mereka awalnya mengaku telah melakukan penyerangan terhadap PJ Bupati Maybrat, Bernhard E Rondonuwu.

Hal ini diungkapkan oleh Jubir OPM Sebby Sambom.

Namun, kabar penyerangan KKB Papua itu dipastikan bohong atau hoaks.

Penegasan ini disampaikan Kapendam XVIII/Kasuari, Letkol Inf Batara Alex Bulo, S.Hub.Int., dalam siaran persnya kepada media, Selasa (20/9/2022).

Baca Juga: Keanggotaan KKB Papua Dibantah Keluarga Korban, Pangdam Cendrawasih Bocorkan Otak Pemutilasi yang Ternyata Sosok Ini, Bukan Perwira TNI

"Sekali lagi saya tegaskan bahwa tidak ada penyerangan dari KKB Papua kepada Pj. Bupati Maybrat beberapa waktu ini” ujar Letkol Batara, melansir dari laman kasuari18-tniad.mil.id.

Menurut Kapendam, ia memastikan hal ini setelah mengkonfirmasi betul tidaknya informasi tersebut kepada Dandim 1809/Maybrat, Letkol Inf Harry Ismail S.IP lewat komunikasi telepon.

“Kami sudah mengecek dan mengkonfirmasi langsung kepada Dandim 1809/Maybrat dan disampaikan bahwa tidak ada kejadian tersebut, disinyalir bahwa ini adalah satu upaya provokasi yang terus dilakukan oleh kelompok-kelompok atau orang-orang yang ingin membuat kondisi tidak aman, perbuatan itu diyakini semata untuk menimbulkan kepanikan”.

“Kepada masyarakat Papua Barat khususnya di Kabupaten Maybrat agar tidak terprovokasi dan tidak termakan atas isu-isu yang dapat mengakibatkan kegaduhan serta menimbulkan situasi yang tidak kondusif,” ucap Kapendam.

Berdasarkan keterangan Dandim 1809/Maybrat, untuk situasi wilayah sampai sekarang aman dan terkendali, semua aktivitas Pemerintahan dan kemasyarakatan hingga saat ini masih berjalan baik dan kondusif.

“Kami menghimbau, seluruh masyarakat jangan terprovokasi oleh cara-cara KKB Papua yang menghembuskan berita bohong dan menyesatkan diberbagai media yang ada.

Masyarakat perlu hati-hati dan mewaspadai upaya-upaya dari KKB Papua yang membuat suasana resah ditengah masyarakat.

Masyarakat tidak boleh terpengaruh berita-berita hoax karena sejatinya aparat TNI dan Polri pasti akan menelusuri siapa pelakunya dan terus berkerja memberikan rasa aman dan nyaman untuk masyarakat,” katanya.

Sebelumnya, Viral KKB Papua di Maybrat mengaku telah menduduki sekolah SD hingga mengibarkan bendera bintang kejora di sana.

Pengakuan ini diungkapkan oleh Jubir OPM Sebby Sambom.

Menurut Sebby, penyerangan tersbeut dilakukan oleh KKB Papua pimpinan Denny Mos.

Baca Juga: Kebohongan Jubir OPM Sebby Sambom Terkuak, Klaim KKB Papua Serang Rombongan Penjabat Bupati Maybrat Ternyata Hanya Berita Bohong yang Dibuat-buat, Fakta Sebenarnya Diungkap Kapendam

Mereka mengibarkan bendera bintang kejora di SD Kisor, sekira pukul 08.00 WIT, Sabtu (17/9/2022).

Sebby juga mengatakan, aksi ini dilakukan KKB Papua karena Penjabat (Pj) Bupati Maybrat masuk di wilayah perang dan paksa buka sekolah.

"Distrik Aifat Selatan dan Distrik Aifat Timur Tengah, terjadi pembukaan sekolah oleh militer (TNI dan Polri) bersama Pj Bupati Maybrat," ujar Sebby.

Seperti dilansir dari TribunPalu.com dalam artikel 'Penampakan KKB Papua Duduki Gedung SD di Maybrat, Kibarkan Bendera Bintang Kejora di Depan Sekolah'.

Mereka masuk di wilayah Kampung Sori dan Kampung Kisor, Maybrat.

"Pj Bupati Maybrat telah masuk di wilayah perang dengan menggunakan kekuatan penuh pasukan militer dan polisi indonesia," tuturnya.

"Mereka memaksakan diri untuk buka sekolah yang sudah satu tahun lebih di tutup."

Menyikapi hal ini, pasukan KKB Papua telah melakukan tembakan peringatan dan menduduki gedung SD Kisor.

"Selanjutnya mereka kibarkan bendera bintang fajar dan bertahan sampai laporan ini diumumkan," ungkapnya.

Pengibaran ini dibuat sehingga Pj Bupati dan aparat TNI-Polri yang awalnya mau menuju sekolah batal meneruskan perjalanan.

"Iya benar sampai sekarang pukul 16.00 WIT, bendera masih berkibar di tiang depan sekolah SD Kisor," imbuhnya.

Baca Juga: KKB Papua Kini Morat-marit, Sebby Sambom Bantah Klaim Komnas HAM Temui Panglima OPM hingga Sindir Kelompok Demianus Magai Yogi: Itu Binaan TNI/Polri

Setelah mengibarkan bendera, ungkap Sebby, pasukan Arnoldus Koccu juga mengeluarkan tembakan sekaligus meneriaki yel-yel di depan sekolah.

Saat dikonfirmasi terpisah Kapolres Maybrat AKBP Gleen Rooi Molle mengaku belum mengetahui pengibaran bendera bintang kejora di SD Kampung Kisor.

"Saya juga baru dapat info ini, kita masih telusuri-telusuri ini," jelas Gleen.

Dia mengaku baru pulang dari Distrik Ayamaru, untuk pemakaman seorang anggotanya yang mengalami kecelakaan lalu lintas.

Ia membantah, terkait ada kunjungan Pj Bupati Maybrat.

"Itu tadi Kabid Humas sudah konfirmasi, saya bilang tidak ada kunjungan pak Pj kesitu, kalau ada saya kan ikut juga," pungkasnya.

Sementara itu, diberitakan tribun-papua.com sebelumnya, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kembali berulah dengan menembak seorang karyawan proyek PT MUJ bernama Manoach Rumansara, Selasa (30/8/2022) sekira pukul 10.00 WIT.

Korban yang merupakan operator alat berat itu ditembak di Kampung Mamba, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua.

Korban sempat dievakuasi ke puskesmas setelah setelah menerima 3 luka tembakan di bagian perut, ketiak, dan dada.

Namun, saat hendak diterbangkan menuju ke Kabupaten Nabire untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut, korban meninggal dunia.

“Waktu korban dievakuasi ke puskesmas dalam keadaan masih hidup. Terus kemudian rencana akan diterbangkan ke Nabire, itu meninggal dunia,” kata Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal kepada wartawan di Jayapura, Selasa (30/8/2022).

Baca Juga: Nyanyi Yel-yel Kebanggaan, KKB Papua Kibarkan Bendera Bintang Kejora Usai Merasa di Atas Angin Kuasai Gedung Sekolah di Maybrat, Jubir OPM Sebby Sambom Sampaikan 3 Fakta

Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal mengatakan, saat ini, pihak Kepolisian masih mendalami kronologi awal terjadinya penembakan.

Termasuk mencari tahu kelompok kriminal yang telah melakukan hal tidak berprikemanusiaan tersebut.

“Kronologi masih kita dalami karena ada beberapa saksi dari karyawan yang melihat mereka melakukan penembakan. Mereka datang langsung tembak,” ungkapnya.

Sementara itu, terkait situasi pascapenembakan, Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal menuturkan, sejauh ini masih kondusif.

“Meski pun di lokasi memang agak karena mobilisasi rekan-rekan dari TNI-Polri yang tergabung dalam Satgas Damai Cartenz langsung menuju lokasi untuk melakukan upaya-upaya penegakan hukum yang ada di Intan Jaya,” tandasnya.(*)