Find Us On Social Media :

127 Orang Meregang Nyawa, Tragedi Stadion Kanjuruhan Kini Tercatat sebagai Insiden Mematikan Kedua dalam Sejarah Sepak Bola Dunia, Begini Kata Kapolda Jawa Timur

Kerusuhan suporter di Malang seusai laga Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan.

Sebagian korban tewas di Stadion Kanjuruhan, dan sisanya 93 orang di rumah sakit.

Nico menyayangkan suporter yang tidak mematuhi aturan hingga menyebabkan tragedi ini terjadi. 

"Seandainya suporter mematuhi aturan, peristiwa ini tidak akan teradi. Semoga tidak terjadi lagi peristiwa semacam ini," ujar Nico

Sementara itu, dilansir dari BolaSport.com, tembakan gas air mata oleh pihak keamanan di Stadion Kanjuruhan diduga membuat situasi semakin kacau. Massa mengalami kepanikan, korban jiwa pun tak dapat dielakkan.

Korban mengalami sesak napas bahkan ada pula yang terinjak-injak saat berdesakan keluar stadion dalam situasi panik.

Jumlah korban meninggal dunia dilaporkan sudah mencapai 127 orang sementara korban luka-luka sebanyak 180 orang.

Angka ini berdasarkan laporan Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Nico Afina, dalam konferensi pers di Malang, Minggu (2/10/2022) dini hari WIB.

Dengan jumlah korban jiwa sebanyak ini, tragedi Kanjuruhan pada Sabtu (1/10/2022) dipastikan jadi insiden sepak bola paling buruk di Indonesia.

Tragedi Kanjuruhan bahkan kini tercatat sebagai insiden kerusuhan paling mematikan nomor dua dalam sejarah sepak bola dunia.

Hasil penelusuran, angka 127 korban jiwa di Tragedi Kanjuruhan hanya kalah dari insiden di Estadio Nacional, Lima, Peru, pada 24 Mei 1964.

Ketika itu Peru menghadapi Argentina dalam laga kualifikasi Olimpiade Tokyo.

Baca Juga: 1000 Pasukan Jin Mengawalnya, Inilah 5 Weton Sakral Pemilik Khodam Bala Sewu, Selasa Wage Salah Satunya