Gridhot.ID- Menkopolhukam Mahfud MD akan memimpin TGIPF (Tim Gabungan Pencari Fakta) untuk mengusut tragedi kelam di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur yang rupanya melibatkan seorang mantan Danjen Kopassus.
Salah satu mantan Danjen Kopassus yang tergabung dalam TGIPF untuk mengusut tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur ini dibentuk melalui rapat koordinasi khusus (rakorsus) yang diikuti oleh Sesmenko PMK Yohanes Baptista, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dan Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olah Raga Kemenpora Chandra Bhakti.
Rakorsus juga diikuti Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono, Wakabaintelkam Polri Irjen Merdisyam, Ketua Umum KONI Marciano Norman, Deputi II KSP Abetnego Panca Putra Tarigan, Deputi V KSP Jaleswari Pramodhawardani, dan Sekjen PSSI Yunus Nusi.
“Untuk mengungkap peristiwa Kanjuruhan yang terjadi tanggal 1 Oktober 2022, maka pemerintah membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta yang akan dipimpin langsung Manko Polhukam,” ujar Mahfud dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (3/10/2022) siang.
Mahfud menyatakan saat ini pemerintah Indoensia sangat terpukul dengan tragedi Kanjuruhan Malang Jawa Timur dalam pertandingan sepakbola
Tragedi Kanjuruhan telah menyebabkan korban meninggal dunia sebanyak 125 orang baik dari para supporter Arema FC maupun aparat kepolisian.
"Mudah-mudahan jumlah korban meninggal dunia (dalam tragedi Kanjuruhan) tidak bertambah, karena sebagian masih dirawat di Rumah Sakit," katanya.
Dengan jumlah korban meninggal sebanyak 125 orang menyebabkan Indonesia dengan tragedi Kanjuruhan menjadi negara terbesar ketiga dengan korban dalam pertandingan sepakbola dunia setelah Peru dan Ghana.
Dikutip Gridhot.ID dari Kontan, selain melibatkan tiga orang guru besar dalam upaya mencari fakta penyebab kerusuhan dan Tragedi Kanjuruhan Kabupaten Malang Jawa Timur pada Sabtu 1 Oktober 2022, pemerintah juga menunjuk tiga orang purnawirawan jenderal untuk aktif dalam membongkar kasus ini.
Mereka akan bertugas membantu pemerintah untuk mencari persoalan mendasar agar bisa dilakukan pembenahan dan tidak mengulang tragedi yang sama di masa depan.
Tiga orang jenderal purnawirawan yang terlibat di Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) adalah;
Pertama, Letnan Jenderal (Letjen) TNI (Purn.) Doni Monardo Mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan juga mantan Komandan Jenderal Kopassus TNI Angkatan Darat.
Kedua, Mayor Jenderal (Mayjen) TNI (Purn.) Dr. Suwarno S.IP.,M.Sc saat ini menjabat Wakil Ketua Umum 1 Komite Olah Raga Nasional (KONI)
Ketiga Inspektur Jenderal (Irjen) Pol (Purn.) Sri Handayani yang juga Mantan Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Provinsi Kalimantan Barat'
Sebelumnya tiga orang guru besar dari tiga universitas ternama, yang masuk TGIPF Tragedi Kanjuruhan yakni Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Universitas Indonesia, dan Universitas Negeri Yogyakarta.
Mereka adalah Mahfud MD yang juga guru besar Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, lalu Rhenald Kasali guru besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, dan Sumaryanto guru besar dari Universitas Negeri Yogyakarta.
Seperti kita tahu, pemerintah resmi menetapkan beberapa nama untuk bergabung di Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) untuk mengungkap peristiwa Tragedi Kanjuruhan Malang 1 Oktober 2022.
Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) ini akan dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Polhukam) Mahfud MD sebagai Ketua.
Wakil Ketua : Menteri Pemuda dan Olah Raga Zainuddin Amali
Sekretaris TGIPF Dr. Nur Rochmad, S.H.,M.H. - Mantan Jaksa Muda Pidana Umum (Jampidum) dan mantan Deputi III Kementerian Koordinator Bidang Polhukam.
Anggota Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) ini antara lain:
1. Prof. Dr. Rhenald Kasali Akademisi Universitas Indonesia (UI)
2. Prof. Sumaryanto, Rektor Universitas Negeri Yogyakarta.
3. Akmal Marhali Pengamat Olahraga yang juga Koord. Save Our Soccer.
4. Anton Sanjoyo , Jurnalis Olahraga dari Harian Kompas.
5. Nugroho Setiawan (AFC Security Officer)
6. Letjen TNI (Purn.) Doni Monardo Mantan Kepala BNPB, dan juga mantan Danjen Kopassus TNI Angkatan Darat
7. Mayjen TNI (Purn.) Dr. Suwarno S.IP.,M.Sc saat ini menjabat Wakil Ketua Umum 1 Komite Olah Raga Nasional (KONI)
8. Irjen Pol (Purn.) Sri Handayani yang juga Mantan Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Provinsi Kalimantan Barat'.
9. Laode M. Syarif, S.H., LLM., Ph.D dari Kemitraan
10. Kurniawan Dwi Yulianto yang juga Mantan Pemain Timnas sekaligus ketua Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI)
Nama-nama ini sebelumnya disebut Menteri Koordinator Bidang Polhukam Mahfud MD Senin (3/10) pagi sedang disusun untuk langsung bertugas.
Secara umum Menko Mahfud MD menyatakan keanggotaan Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF)terdiri dari perwakilan dari beberapa unsur:
Pertama, pejabat atau perwakilan dari kementerian terkait; Kedua, perwakilan dari organisasi profesi olah raga sepak bola; Ketiga, pengamat; Keempat, akademisi; Kelima perwakilan media massa.
Selanjutnya Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) akan bertugas dalam dua hingga tiga minggu ke depan untuk mencari fakta mengenai tragedi Kanjuruhan.
Selain itu, dalam jangka pendek untuk mengungkap tragedi Kanjuruhan ini, Menko Mahfud MD memerintahkan Kepolisian RI segera mengungkapkan siapa saja pelaku yang bertanggungjawab dan terlibat tindak pidana tragedi Kanjuruhan ini.
"Tentu saat ini prosesnya sudah jalan karena itu yang sudah memenuhi syarat agar segera ditindak dalam beberapa hari ke depan," katanya.
Selain itu kepada Polri Menko Mahfud MD meminta agar melakukan evaluasi penyelenggaraan pengamanan di daerah.
Sementara Kepada Panglima TNI Mahfud meminta agar segera melakukan tindakan cepat, menyelidiki keterlibatan anggota TNI di lapangan dalam pengamanan pertandingan antara Persebaya Surabaya dan Arema FC pada Sabtu (1/10) lalu.
"Karena dalam video yang beredar terlihat anggota TNI melakukan tindakan berlebih dan di luar kewenangan, Panglima TNI akan meneliti dan segera mengumumkan," kata Mahfud.
Pada kesempatan itu Mahfud juga meminta agar Persatuan Sepakbola Seluruh Indonensia (PSSI) segera melakukan tindakan ke dalam organisasi secepatnya. Tujuannya agar PSSI bisa dikendalikan secara baik.
Selanjutnya pemerintah juga menjanjikan akan segera menyusulkan santunan sosial kepada korban tragedi Kanjuruhan, yang akan dilakukan dalam satu sampai dua hari ke depan untuk menentukan bentuk bantuan dan jenisnya apa saja.
Mahfud juga memerintahkan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin agar memastikan timnya di daerah memberikan pelayanan kesehatan dengan tidak mempersoalkan biaya kepada korban tragedi Kanjuruhan.
"Biarkan biaya yang mengurus negara," katanya. Ia meminta Kementerian Kesehatan memastikan perawatan bagi yang sakit kalau perlu obat dan laynan rumah sakit termasuk layanan trauma healing harus diutamakan
Sementara Kepada Menteri Pemuda dan Olah Raga Zainuddin Amali, Menko Mahfud meminta agar secepatnya mengundang pengurus PSSI, pemilik klub sepakbola, maupun panitia pelaksana pertandingan sepakbola di daerah untuk memastikan tegaknya peraturan pelaksanaan pertandingan.
Peraturan itu baik yang dibuat oleh organisasi FIFA dan diatur berbagai Peraturan Perundang-undangan sebagai bagian dari upaya evaluasi total.
Menariknya, salah satu anggota tim pencari fakta dalam insiden Kanjuruhan adalah seoang mantan petinggi Kopassus.
Ialah Doni Monardo yang sekaligus mantan kepala BNPB yang kini telah pensiun.
Doni Monardo lahir di Cimahi, Jawa Barat pada 10 Mei 1963.
Pria yang mengawali kariernya di akademi militer pada tahun 1985 itu, kini telah memiliki tiga orang anak dari hasil pernikahannya dengan Santi Ariviani.
Ketiga anaknya ialah, Azzianti Riani Monardo, Reizalka Dwika Monardo, dan Adelwin Azel Monardo.
Pria dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal TNI ini adalah perwira tinggi TNI-AD yang sejak 14 Maret 2018 menjabat sebagai Sekretaris Jenderal (Sesjen) Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas).
Dikutip Gridhot.ID dari Surya, Doni Monardo memiliki pengalaman di Satuan Infanteri Komando Pasukan Khusus (Kopassus) dan memiliki pengalaman teritorial sebagai Panglima Komando Daerah Militer III/Siliwangi.
Karier di Kopassus Doni Monardo jalani mulai tahun 1986 sampai dengan 1998.
Doni Monardo adalah prajurit tempur.
Terbukti, selama di Kopassus dia pernah diterjunkan di Timor Timur, Aceh dan daerah lain.
Selepas dari penugasan di Kopassus, Doni Monardo ditugaskan di Batalyon Raider di Bali. Posisi ini dia pegang mulai tahun 1999 hingga 2001.
Setelahnya, Doni Monardo ditarik di Paspampres sampai dengan tahun 2004 dan kemudian mengikuti pelatihan counter terroris yang dilaksanakan di Korea Selatan.
Doni Monardo kembali ditugaskan ke Aceh tahun 2005 sampai dengan 2006, lalu kembali ditarik ke Jakarta bergabung dengan Paspampres.
Tak lama kemudian, Doni Monardo ditugaskan di Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) dengan penempatan di Makassar.
Selama bertugas di sana, Doni Monardo menggelar kegiatan penghijauan beberapa kawasan tandus di Sulawesi Selatan termasuk di kawasan Bandara Hasanuddin di Maros.
Doni Monardo kemudian dipromosikan sebagai Komandan Grup A Paspampres sampai dengan 2010.
Tugas ini membuat Doni Monardo kerap bertugas mengawal Presiden dan tercatat Doni Monardo sudah mengikuti kunjungan Presiden Indonesia ke 27 negara di dunia.
Karier Doni Monardo berlanjut dan dipercaya menjadi Komandan Korem (Danrem) 061 Surya Kencana Bogor. Tak sampai setahun di jabatan ini, Doni Monardo naik tugas menjadi Wadanjen Kopassus.
Ketika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menugaskannya sebagai Wakil Komando Satuan Tugas untuk pembebasan kapal MV Sinar Kudus yang dibajak oleh perompak Somalia, Doni Monardo berhasil menjalankannya dengan gemilang.
Doni Monardo kemudian diganjar dengan kenaikan pangkat menjadi Brigadir Jenderal.
Tak hanya itu, Doni Monardo juga dipromosikan menjadi Danpaspampres setelah beberapa bulan menjalani pendidikan PPSA XVIII di Lemhannas.
Dengan pengalaman teritorial dan tempur yang begitu mumpuni, Doni Monardo memang pantas menyandang tugas sebagai Kepala BNPB, karena fakta membuktikan banyak peristiwa bencana alam di Tanah Air terjadi di darat.
Pendidikan
SMA Negeri 1 Padang (1981)Akmil (1985)Seskoad (1999)Lemhannas (2012)Riwayat Jabatan
Danyon-11 Grup-1/Kopassus (1998—1999)Danyonif 741/Satya Bhakti Wirottama (1999—2001)Dandenma Paspampres (2001—2003)Katim Analis Intel Kolakoops TNI (2003—2004)Waasops Danpaspampres (2004—2006)Danbrigif Linud 3/Tri Budi Mahasakti (2006—2008)Dan Grup A Paspampres (2008—2010)Danrem 061/Surya Kencana (2010—2011)Wadanjen Kopassus (2011—2012)Danpaspampres (2012—2014)Danjen Kopassus(2014—2015)Pangdam XVI/Pattimura (2015—2017)[7]Pangdam III/Siliwangi(2017—2018)Sesjen Wantannas (2018—2019)[9]Kepala BNPB (2019—)
Penghargaan
Bintang Jasa UtamaBintang Dharma (2019)Bintang Yudha Dharma PratamaBintang Kartika Eka Paksi PratamaBintang Yudha Dharma NararyaBintang Kartika Eka Paksi NararyaBintang Kartika Eka Paksi Nararya (Ul. I)The Royal Order of Sahametrei Grand Cross (Cambodia)SL. Dharma BantalaSL. Kesetiaan XXIVSL. Kesetiaan XVISL. Kesetiaan VIIISL. Dharma NusaSL. Wira SiagaSL. Ksatria YudhaSL. SerojaSL. Dwidja SisthaSL. Wira KaryaSL. Kebaktian Sosial.(*)