Find Us On Social Media :

Ustaz Abdul Somad Bagikan Amalan Doa Agar Dagangan Laris Manis, 4 Bacaan Ini Dipercaya Buat Pintu Rezeki Terbuka Lebar

Ilustrasi berdagang

Gridhot.ID - Berdagang adalah salah satu pekerjaan yang paling sering dilakukan orang.

Dikutip Gridhot dari Bobo.ID, berdagang adalah kegiatan tukar menukar barang, jasa, atau keduanya berdasarkan kesepakatan bersama.

Perdagangan ini ditujukan untuk mendapatkan nilai tambah atau keuntungan ekonomi.

Berdagang menjadi salah satu cara untuk mencari nafkah secara halal dalam Islam.

Banyak orang tentu ingin dagangannya laris manis setiap waktu.

Ternyata, ada doa yang bisa dibacakan sebelum membuka usaha atau dagangan agar pelanggan selalu datang.

Dikutip Gridhot dari Banjarmasin Post, Ustaz Abdul Somad menjelaskan doa agar usaha dan dagangan laris-manis.

Pendakwah yang akrab disapa UAS turut menerangkan amalan yang bisa dilakukan untuk berdagang atau usaha yang disebut tawassul.

Perniagaan atau jual beli adalah cara mencari rezeki yang baik dan dianjurkan dalam Islam.

Bahkan Nabi Muhammad SAW pun mata pencahariannya berdagang sejak usia 12 tahun.

Baca Juga: Bank Soal PPPK 2022, Berikut Contoh Soal P3K untuk Guru Sejarah, Hanya Kategori Ini yang Bisa Langsung Diangkat ASN Tanpa Tes

Ustaz Abdul Somad menjelaskan ada amalan yang dapat dikerjakan orang-orang yang bekerja dalam bidang perniagaan.

"Sebelum jualan selalu membaca Bismillah, Alhamdulillah, Ayat Kursi dan berdoa kepada Allah agar dagangan laris-manis, bolehkah ini dilakukan? Boleh, nama amalan ini disebut tawassul," jelas Ustadz Abdul Somad dilansir Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube CAHAYAISLAM.

Ia menceritakan dalil tawassul yakni di zaman Nabi SAW ada pemuda yang terjebak di dalam gua, lalu ia berdoa "Ya Allah aku ber tawassul kepada-Mu berkat sedekah dan bakti kepada orangtua kau bukakan pintu gua" dan ternyata gua terbuka.

Sama halnya dengan tawassul dengan cara membaca Ayat Kursi dan Surah Al-Fatihah.

Bacaan Surah Al-Fatihah

بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ

bismillāhir-raḥmānir-raḥīm

Artinya: Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ

al-ḥamdu lillāhi rabbil-‘ālamīn

Artinya: Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.

Baca Juga: Simak Bacaan Sholawat Ibrahimiyah dan Sholawat Jibril, Rasakan Keistimewaannya yang Disebut Amalan Rahasia Penarik Rezeki

ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ

ar-raḥmānir-raḥīm

Artinya: Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

مَٰلِكِ يَوْمِ ٱلدِّينِ

māliki yaumid-dīn

Artinya: Yang menguasai di Hari Pembalasan.

إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ

iyyāka na’budu wa iyyāka nasta’īn

Artinya: Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan.

ٱهْدِنَا ٱلصِّرَٰطَ ٱلْمُسْتَقِيمَ

ihdinaṣ-ṣirāṭal-mustaqīm

Baca Juga: Arti Kedutan di Punggung Menurut Primbon Jawa, Pertanda Akan Kedatangan Tamu yang Niat Pinjam Uang

Artinya: Tunjukilah kami jalan yang lurus,

صِرَٰطَ ٱلَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ ٱلْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا ٱلضَّآلِّينَ

ṣirāṭallażīna an’amta ‘alaihim gairil-magḍụbi ‘alaihim wa laḍ-ḍāllīn

Artinya: (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.

Ayat Kursi

Bacaan Ayat Kursi atau surat Al Baqarah ayat 255

ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلْحَىُّ ٱلْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُۥ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَّهُۥ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ ۗ مَن ذَا ٱلَّذِى يَشْفَعُ عِندَهُۥٓ إِلَّا بِإِذْنِهِۦ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَىْءٍ مِّنْ عِلْمِهِۦٓ إِلَّا بِمَا شَآءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ ۖ وَلَا يَـُٔودُهُۥ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ ٱلْعَلِىُّ ٱلْعَظِيمُ

"Allohu laa ilaaha illaa Huwal Hayyul Qoyyuum, laa ta’khudzuhuu sinatuw walaa nauum, la Huu maa fis samawaati wa maa fil ardh, mann dzalladzii yasyfa’u ‘inda Huu, illa bi idznih, ya’lamu maa bayna aidiihim wa maa kholfahum, wa laa yuhiituuna bisyayim min ‘ilmi Hii illaa bi maa syaa’, wa si’a kursiyyuus samaawaati walardh, wa laa yauudlu Huu hifdzuhumaa, wa Huwal ‘aliyyul ‘adziiim”

Artinya: “Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.” (QS. Al Baqoroh: 255)

(*)