Dikutip Gridhot dari laman resmi NU, berikut ini adalah doa Rasulullah SAW saat salah seorang warga menunjukkan buah kurma yang pertama matang dari ladangnya.
اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ ثَمَرِنَا ، وَبَارِكْ لَنَا فِيْ مَدِيْنَتِنَا ، وَبَارِكْ لَنَا فِيْ صَاعِنَا ، وَبَارِكْ لَنَا فِيْ مُدِّنَا
Allâhumma bârik lanâ fî tsamarinâ, wa bârik lanâ fi madînatinâ, wa bârik lanâ fî shâ‘ina, wa bârik lanâ fî muddinâ.
Artinya, “Tuhanku, berkatilah kami pada buah-buahan kami. Berkatilah kami pada kota kami. berkatilah kami pada gantang kami. berkatilah kami pada alat takar (mud) kami.”
Pada riwayat lain, Rasulullah SAW memohon keberkahan dari hasil panen. Rasulullah membaca doa seperti ini.
بَرَكَةً مَعَ بَرَكَةٍ
Barakatan ma‘a barakatin Artinya, “Semoga Allah menambah keberkahan berlipat ganda.”
Secara jelas Rasulullah SAW berdoa agar Allah SWT memelihara ladang yang sudah mulai berbuah hingga akhir masa panen dari segala gangguan yang menyebabkan gagal panen. Inilah doanya.
اَللَّهُمَّ كَمَا أَرَيْتَنَا أَوَّلَهُ فَأَرِنَا آخِرَهُ
Allâhumma kamâ araitanâ awwalahû, fa arinâ âkhirahû Artinya,
“Tuhanku, perlihatkanlah kepada kami hasil akhir cocok tanam kami sebagaimana Engkau memperlihatkan hasil awalnya.”