Find Us On Social Media :

Bharada E Ngaku ke Orang Tua Kasus Pembunuhan Brigadir J Masalah Kecil, Keluarga Sebut Ajudan Ferdy Sambo Memikul Beban Luar Biasa

Terdakwa kasus pembunuhan berencana terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Richard Eliezer atau Bharada E menjalani sidang di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Senin (21/11/2022).

Gridhot.ID - Kasus pembunuhan Brigadir J yang menyeret nama Ferdy Sambo masih panas di Persidangan.

Dikutip Gridhot dari Tribunnews, berbagai fakta tentang Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi masih terus bermunculan di persidangan.

Sebelumnya diketahui bahwa Putri Candrawathi mengaku dilecehkan Brigadir J sehingga Ferdy Sambo naik pitam hingga menyurun Bharada E untuk mengeksekusi sang ajudan.

Namun selama masa persidangan, terus terungkap bahkan tudingan pelecehan seksual nyatanya merupakan skenario yang sudah dibuat Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.

Bharada E yang terkesan menjadi tumbal dalam kasus ini langsung mengungkap seluruh fakta yang ada.

Orangtua pun kaget saat anaknya ternyata terjebak kasus panas ini.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, orangtua Richard Eliezer atau Bharada E, Sunandag Yunus Lumiu dan Rineke Alma Pudihang menceritakan bagaimana Richard Eliezer hanya meminta satu hal kepada mereka saat kasus pembunuhan Brigadir J mencuat ke publik.

Saat itu, Yunus menghubungi Richard Eliezer melalui pesan Whatsapp terkait pemberitaan di televisi.

Ia mengkonfirmasi, apakah benar anak bungsunya yang disebut Bharada E di media massa benar adalah Richard Eliezer

"Saya kaget mbak, saya kaget dilihat di televisi. Makanya pulang kerja jam 5 (sore), saya tanya mamanya Icad (Richard Eliezer), 'itu kejadiannya adek (Richard) di rumah dinasnya Pak Sambo?' Tahu dari situ, langsung menangis, langsung WA sama dia, (Icad) bilang masalah kecil. Dia mungkin sampaikan agar tidak menjadi beban kita berdua," ujar Yunus di acara Rosi di Kompas TV, dikutip Kompas.com, Jumat (2/12/2022).

Setelah mengetahui anaknya terlibat tembak menembak, Yunus dan Rineke sangat khawatir dan beberapa kali menghubungi Richard Eliezer.

Baca Juga: Tak Seindah Kariernya, 5 Weton Ini Punya Banyak Musuh Menurut Primbon Jawa, Padahal Sosoknya Cerdas dan Kaya, Kok Bisa?

Mereka juga menghubungi tunangan Richard Eliezer yang bekerja di Jakarta.

"Karena waktu ditanya Icad, dia selalu bilang 'enggak apa-apa Ma, enggak apa-apa, tolong doakan, doakan, doakan saya, doakan keluarga untuk kita di sini," kata Rineke.

Namun, Rineke sebagai seorang ibu memiliki perasaan berbeda dengan apa yang dikatakan anak bungsunya.

Rineke merasakan anaknya sedang memikul beban yang luar biasa sehingga tidak bisa menceritakan beban tersebut kepada mereka selaku orangtua.

Apalagi, ia dan suami tahu kasus pembunuhan yang diberitakan memiliki konsekuensi hukum yang berat pada anak bungsu mereka itu.

"Tapi ketakutan hukuman yang luar biasa itu yang langsung kepikiran. Tuhan, ketika dia melakukan ini pasti tidak tahu apa yang terjadi apa kedepannya," kata Rineke.

(*)