Find Us On Social Media :

Telah Lama Dipercaya Mampu Obati Gangguan Mual dan Muntah, Peppermint Nyatanya Justru Memperburuk Asam Lambung, Ini Penjelasannya

Peppermint memperburuk gejala asam lambung atau GERD

GridHot.ID - GERD adalah bentuk kronis dari penyakit asam lambung.

Saat GERD kumat, penderita akan merasakan sejumlah gejala seperti mulas, regurgitasi makanan, mengi, dan kesulitan menelan.

Dilansir dari Indian Express, banyak orang mengklaim bahwa pengobatan tradisional bekerja untuk mengatasi GERD.

Salah satu pengobatan tradisional yang banyak direkomendasikan adalah menggunakan peppermint.

Peppermint memang dikenal dapat mendinginkan dan menyejukkan tubuh. Namun benarkah peppermint bisa membantu mengatasi GERD atau asam lambung kronis?

Menurut ahli gizi Pooja Palriwala, peppermint justru memperburuk gejala GERD.

"Anda mungkin mengira ramuan penyegar ini akan mendinginkan mulas dan menenangkan asam lambung."

Anehnya, justru sebaliknya. Mint melemaskan otot-otot di kerongkongan Anda, termasuk sfingter, sehingga asam dan sisa makanan lainnya dapat mengalir kembali untuk memperburuk asam lambung," tulis Palriwala di Instagram.

Bagaimana dampak peppermint?

Sejak zaman kuno, peppermint telah digunakan dalam pengobatan tradisional untuk mengobati gangguan pencernaan, mual, dan muntah.

Ini adalah hasil dari efek peppermint yang menenangkan dan merilekskan, yang membantu relaksasi perut, kata Dr Jinal Patel, ahli diet, Rumah Sakit Apollo Spectra, Mumbai.

Baca Juga: Asam Amino dan Mineralnya Tinggi, Lidah Buaya Terbukti Ampuh Buat Obati Asam Lambung Akut, Berikut Cara Olah dan Konsumsinya

"Peppermint juga memiliki beberapa sifat antijamur dan antibakteri, yang membantu mencegah infeksi perut. Namun, ini bisa menjadi obat herbal yang menantang bagi penderita asam lambung atau refluks asam," kata Dr Patel kepada indianexpress.com .

"Karena peppermint 'mengendurkan' usus, meminumnya dalam dosis yang lebih besar mungkin berbahaya, terutama bagi penderita GERD. Sfingter esofagus bagian bawah, atau LES, lipatan otot antara kerongkongan dan lambung, dapat mengendur sebagai respons terhadap jumlah peppermint yang tinggi. Refluks asam disebabkan oleh LES yang kendur, yang memungkinkan asam dan zat lambung lainnya mengalir kembali ke kerongkongan dan masuk ke mulut. Salah satu penyebab utama refluks asam persisten pada sebagian besar kasus adalah kerusakan mekanis ini,” tambah Dr Patel.

Jadi, konsultasikan dengan ahlinya sebelum Anda mengonsumsi peppermint untuk mendapatkan pereda asam di lain waktu. (*)