Find Us On Social Media :

Jenderal Lulusan Akpol 1987 Ungkap Wanita Cantik Diduga Simpanan Ferdy Sambo, Terkuak Fakta Baru Kasus Tewasnya Brigadir J, Kammarudin Simanjuntak: Moralnya Kok Gini

Sosok mantan Kadiv Propam Ferdy Sambo sekaligus suami Putri Candrawathi.

Laporan Wartawan Gridhot.ID - Akhsan Erido Elezhar

Gridhot.ID - Kuasa hukum Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak mengatakan dirinya mendapatkan informasi dari seorang Jenderal lulusan Akpol 1987, pada dua minggu lalu, bahwa satu dari wanita cantik simpanan Ferdy Sambo yang merupakan perwira polisi atau berseragam cokelat adalah 'wanita bergilir'.

Hal yang mengagetkan, kata Kamaruddin, 'wanita bergilir' simpanan Ferdy Sambo ini,

sebelumnya adalah simpanan atau milik Jenderal TM yang kini tersandung kasus narkoba.

Dilansir Gridhot.ID dari artikel terbitan WartaKota,3 Desember 2022, hal itu diungkapkan Kamaruddin dalam tayangan di akun YouTube Uya Kuya TV yang dilihat Wartakotalive.com, Sabtu (3/12/2022).

Sebagai informasi, Ferdy Sambo adalah lulusan Akpol tahun 1994.

"Namun yang mengagetkan adalah, kita anggap si cantik ini kan hanya milik daripada FS. Tapi sekitar 2 minggu yang lalu, saya didatangi oleh seorang jenderal yang sangat senior. Jenderal ini mengatakan kepada saya, satu diantara si cantik ini adalah piala bergilir," kata Kamaruddin.

"Jenderal ini bilang satu wanita cantik FS piala bergilir itu sering juga dipakai TM, yang juga seorang jenderal. Saya kaget juga, karena informan saya bilang itu wanitanya FS. Ternyata sebelum FS, ke TM dulu," kata Kamaruddin.

Ia mengaku cukup kaget mendengar informasi dari Jenderal Akpol 87 tersebut. "Waduh kok seperti ini, moralnya aparatur kita," katanya.

Menurut Kamaruddin karena yang menginformasikannya seorang Jenderal Akpol 87 dan memiliki kredibiltas baik, ia mengaku sangat yakin dan percaya atas informasi itu.

Baca Juga: Anaknya Ikut Terseret Skenario Bohong Ferdy Sambo, Rynecke Alma Pudihang Pilu Ceritakan Nasib Bharada E Usai Tembak Brigadir J, Sang Ibu Berikan Pembelaan Begini

"Dia begitu yakin menyampaikannya, saat kami makam malam di rumah makan khas manado, dan ia bersama keluarganya. Jadi saya yakin dan percaya bahwa yang disampaikannya itu fakta," kata Kamaruddin.

Kamaruddin menegaskan wanita piala bergilir ini adalah perwira polisi dan berparas cantik.

"Menurut Jenderal yang menginformasikan ke saya seperti itu. Menurut dia awalnya tidak terlalu cantik, tapi setelah dipermak wajahnya atau operasi plastik, tambah manis atau seksi mungkin," kata Kamaruddin.

Menurutnya, wanita tersebut pernah bercerai dengan suaminya.

"Artinya wanita piala bergilir yang dipakai oleh TM, oleh FS adalah dari instansinya mereka," ujar Kamaruddin.

"Sekarang TM ditangkap terkait kasus narkoba ada hubungannya apa tidak dengan kasus ini?," tanya Uya.

"Nah kalau itu lebih persaingan kepada mereka, terkait tidak puas, karena pergantian kapolda jawa timur," kata Kamaruddin.

Mengenai keterangan Bharada E di persidangan adanya wanita yang menangis keluar dari rumah Ferdy Sambo di Bangka, menurut Kamaruddin hal itu sesuai dengan informasi yang didapatnya selama ini.

Ia menegaskan saat kejadian yang diceritakan Bharada E itu, Putri memanggil ajudannya termasuk Brigadir J karena mendengar ada perempuan lain bersama Ferdy Sambo.

Baca Juga: Situasi Genting Tak Bakal Membuatnya Hilang Fokus, Ini Ciri-ciri Manusia yang Didampingi Oleh Khodam Raja

"Putri langsung memanggil ajudannya. membawa senjata laras panjang seperti mau berperang. Mereka keliling mencari jejak jejak perempuan itu di seputaran Kemang, apakah sedang bersama atau sedang berpergian dengan FS. Lalu setelah memutar kesana kemari nggak ketemu, mereka ke rumah Bangka, ternyata disitu," kata Kamaruddin.

"Mereka masuk ke rumah Bangka, si perempuan bersama FS sudah di sana. Maka di situlah diduga terjadi keributan sampai ada yang menangis-nangis, ada yang tegang dan sebagainya. Apakah mereka berpacaran atau bertamu biasa, yang bisa menjelaskan yang ada di rumah itu," katanya.

Dikutip Gridhot.ID dari artikel terbitan, Kompas.com. dalam persidangan pembunuhan Brigadir J di PN Jakarta Selatan sebelumnya, Bharada Richard Eliezer atau Bharada E juga mengungkapkan adanya wanita yang menangis keluar dari rumah Ferdy Sambo di Jalan Bangka, Kemang, Jakarta Selatan.

Kala itu menurut Bharada E, sebelumnya Putri Candrawathi terlihat marah dan masuk ke dalam rumah tersebut.

Putri datang dengan dikawal Brigadir J dan Mathius. Sementara di dalam rumah sudah ada Ferdy Sambo.

Jauh sebelum Bharada E mengungkapkan hal ini di persidangan, kuasa hukum keluarga Brigadir J Kamaruddin Simanjuntak sudah mengungkapkan bahwa dugaan pembunuhan terhadap Brigadir J dipicu karena adanya wanita lain dalam rumah tangga Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.

Pernyataan Kamaruddin itu, kini setidaknya berkesesuaian dengan kesaksian Bharada E.

Dalam acara kontroversi di Channel You Tube Metro TV, Jumat 2 Desember 2022,

Kamaruddin mengatakan wanita yang menangis dan keluar dari rumah Ferdy Sambo itu adalah salah satu dari beberapa wanita Sambo yang memicu Putri Candrawathi marah.

Baca Juga: Ustaz Abdul Somad Ungkap Hukum Melafalkan Doa Iftitah, Salat Tetap Sah Jika Tak Dibaca Namun Sang Pendakwah Singgung Bagai Makan Nasi Hanya dengan Kecap

"Jadi yang menangis itu adalah salah satu. Satunya lagi yang 'piala bergilir', yang wanita cokelat (seragam) itu, dan satunya lagi yang tadi menangis di rumah Bangka," kata Kamaruddin.

Kamaruddin Simanjuntak di acara kontroversi Metro TV menyatakan informasi dari seorang Jenderal Akpol 87 kepadanya ada wanita lain Ferdy Sambo yang berseragam cokelat.

"Jadi maksudnya wanitanya ada lebih dari satu?," tanya pembawa acara.

"Ya lebih dari satu. Yang wanita seragam cokelat itu yang disebut wanita bergilir. Ini yang menginformasikan kepada saya, seorang jenderal juga, Akpol 87," kata Kamaruddin.

Kamaruddin menjelaskan alasan Ferdy Sambo begitu benci kepada Brigadir J atau Yosua karena dianggap memberitahu Putri soal wanita-wanita Sambo.

Padahal kata Kamaruddin, sebagai ajudan Putri Candrawathi, Brigadir J menuruti kemana dan apapun perintah Putri Candrawathi.

Hal itu juga katanya dilakukan Brigadir J sesuai keterangan Bharada E, dimana Putri Candrawathi dengan dikawal Brigadir J dan Mathius berputar-putar di daerah Kemang sebelum ke rumah di Jalan Bangka.

"Itu juga ketika mereka cari-cari sampai menggunakan laras panjang di daerah Kemang itu. Kemudian yang masuk sampai ke rumah Bangka dan di cantik itu menangis," ujar Kamaruddin.

Menurut Kamaruddin, Brigadir J dianggap Ferdy Sambo memberitahu Putri Candrawathi keberadaan wanita-wanitanya.

Baca Juga: Ustaz Abdul Somad Ungkap Hukum Melafalkan Doa Iftitah, Salat Tetap Sah Jika Tak Dibaca Namun Sang Pendakwah Singgung Bagai Makan Nasi Hanya dengan Kecap

"Di situlah awalnya dendamnya FS ke Yosua. Dari bulan Juni, Yosua sudah sering diancam. Terbukti sewaktu di Magelang, Ricky Rizal melucuti senjata Yosua. Padahal Kuat Maruf mengancam Yosua dengan pisau tapi tidak dilucuti. Jadi perencanaan pembunuhan itu sudah jauh-jauh hari," ujarnya.

Hal itu kata Kamaruddin kembali berkesesuaian dengan keterangan Bharada E, bahwa Ricky Rizal mengaku hendak akan menabrakkan kendaraan dimana Yosua berada di sebelah kiri saat kembali dari Magelang ke Jakarta.

"Artinya perencanaan pembunuhan terhadap Yosua sudah jauh hari," ujarnya.

Selain itu kata dia Ricky Rizal juga terbukti mencuri uang Rp200 Juta dari rekening Brigadir J dengan dalih disuruh Putri Candrawathi karena itu uang Putri dan Ferdy Sambo.

"Kalau itu uang Ferdy Sambo, tunjukkan bukti bahwa mereka menyetor uang ke rekening Brigadir J. Dengan apa setornya dan kapan," kata Kamaruddin.

Sebelumnya Bharada E mengungkapkan adanya peristiwa yang mengubah kebiasaan Ferdy Sambo dari tinggal di rumah di Jalan Bangka, Kemang, menjadi tinggal di rumah yang berada di Jalan Saguling.

Hal itu disampaikan Bharada E saat menjadi saksi di persidangan pembunuhan Brigadir J untuk terdakwa Ricky Rizal dan Kuat Ma’ruf di PN Jakarta Selatan, Rabu (30/11/2022).

Menurut Bharada E peristiwa itu terjadi di rumah Ferdy Sambo di Jalan Bangka. Dimana ada wanita yang keluar dari rumah Ferdy Sambo di sana, sambil menangis.

Saat itu, kata Bharada E, ajudan yang mengawal istri Sambo, Putri Candrawathi adalah Brigadir J dan Mathius.

Baca Juga: Miliki Niat dan Tujuan Baik Salah Satunya, Inilah 3 Cara Aman Menyuruh Khodam Leluhur Pendamping Tanpa Amalan, Bisa Dilakukan Sendiri

Putri Candrawathi memerintahkan Brigadir J dan Mathius untuk bergegas pergi dari rumah

pribadi yang berada di Saguling menuju ke Jalan Bangka.

“Ada kejadian Yang Mulia. Jadi saya lagi di rumah, Mathius juga di rumah, almarhum (Brigadir J) datang turun dari lantai 2 bawa senjata langsung taruh di dalam mobil,” kata Richard Eliezer dalam sidang di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Rabu (30/11/2022).

Kemudian, Putri memanggil Mathius dan Richard Eliezer untuk ikut pergi bersama. Putri meminta Mathius ikut di mobilnya bersama Brigadir J. Sementara Richard diminta ikut dengan mengendari mobil sendiri.

“Ibu bilang, 'Dek Mathius nanti di mobil ibu ya, Dek Richard sendiri ya di mobil belakang',” ujar Richard Eliezer menirukan perintah Putri Candrawathi.

“Jadi kami jalan ke arah Kemang, tapi belum ke kediaman. Jadi kita kan biasa komunikasi dengan HT, saya sempat nanya beberapa kali ke almarhum, ‘bang izin’. (Dijawab) ‘udah Chad ikut saja dulu’,” kata Richard Eliezer menirukan komunikasinya dengan Yosua.

“Itu kita mutar-mutar di Kemang Yang Mulia. Akhirnya, kita balik ke kediaman Bangka Yang Mulia,” ujarnya melanjutkan.

Tiba di Bangka, kata Richard, Putri Candrawathi kemudian terlihat marah. Kemudian, ia diminta oleh Brigadir J untuk memarkirkan mobil di belakang rumah.

“Pada saat sampai di kediaman Bangka ibu turun kayak lagi marah jadi saya juga tidak berani nanya,” kata Richard Eliezer.

Baca Juga: Asam Amino dan Mineralnya Tinggi, Lidah Buaya Terbukti Ampuh Buat Obati Asam Lambung Akut, Berikut Cara Olah dan Konsumsinya

“Mungkin setengah jam kemudian Pak FS (Ferdy Sambo) pulang ke Jalan Bangka,” ujarnya lagi.

Menurut Richard Eliezer, saat itu Ferdy Sambo juga terlihat marah. Kemudian, Brigadir J menginformasikan kepada para ajudan lain bahwa rekan Ferdy Sambo akan datang ke rumah Bangka.

“Abis itu almarhum (Brigadir J) bilang nanti ada Pak Eben yang mau datang,” kata Richard.

“Siapa?” tanya Hakim Ketua Majelis Wahyu Iman Santoso. “Pak Eben yang mulia, rekannya Pak FS,” jawab Richard Eliezer.

“Tapi, karena pada saat itu saya di belakang waktu Pak Eben datang itu saya tidak lihat. Saya tidak tahu pak Eben datang sama siapa,” ujarnya melanjutkan.

Kemudian, Brigadir J meminta ajudan lain tidak ada yang berada di dalam rumah Bangka.

Menurut Richard, yang berada di dalam rumah hanya Brigadir J dan Mathius, serta Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.

“Almarhum bilang sama Bang Mathius ‘tidak ada selain kami berdua’. Maksudnya, almarhum sama Bang Mathius yang ada di dalam area rumah,” kata Richard Eliezer.

“Semua nunggu di luar, jadi yang di belakang ada Bang Romer, Sadam, Somad ART. Mereka berempat di balakang, lalu ada saya, Alfons sama Farhan jaga di depan,” ujarnya lagi.

Baca Juga: Konser Dewa 19 di Pontianak Batal Digelar, Baladewa Harus Gigit Jari Tak Bisa Bersua dengan Idola, Ari Lasso Sayangkan Satu Hal Ini dan Beri Wejangan pada EO Acara

Selang beberapa jam kemudian, Richard Eliezer mengaku melihat perempuan keluar dari rumah Ferdy Sambo. Perempuan itu, kata Richard, lantas keluar mencari sopirnya dalam keadaan menangis.

“Kita engga tahu ada kejadian apa di dalam, sekitar 1-2 jam tiba-tiba ada orang keluar dari dalam rumah. Kan pagar di tutup, jadi dia ketuk dari dalam pagar. Terus, aku bukain pagar. Terus, saya lihat ada peremuan yang mulia,” kata Richard.

“Saya tidak kenal yang mulia, perempuan itu nangis. Saya tidak ada waktu dia datang, peremuan itu cari driver-nya dia. Saya lari ke samping, saya panggil driver-nya,” ujarnya.

Lantas, perempuan itu pun pergi meninggalkan rumah Bangka bersama sopirnya menggunakan mobil Pajero berwarna hitam.

“Dari situ yang mulia, semenjak kejadian itu Pak FS sudah lebih sering (tinggal) di Saguling,” ungkap Richard Eliezer.

Sementara sebelum kejadian itu kata Bharada E, Ferdy Sambo lebih sering tinggal di Jalan Bangka dan hanya akhir pekan saja ke rumah di Saguling dimana Putri Candrawathi tinggal.

(*)