Find Us On Social Media :

Korea Selatan dan Jepang Dilanda Resesi Seks, Pakar Sebut Indonesia Juga Bisa Mengalaminya: Beberapa Daerah Sudah Minus

Ilustrasi rakyat Indonesia di Jakarta

Baca Juga: Ustaz Abdul Somad Ungkap Betapa Luar Biasanya Manfaat dari Menyantuni Anak Yatim: Setiap Helai Rambutnya adalah Kebaikan

Drajat mengatakan, menurunnya jumlah keluarga otomatis dibarengi juga dengan berkurangnya keinginan untuk membeli rumah atau kebutuhan rumah tangga.

Rendahnya anak kelahiran, menurut Drajat, juga menimbulkan penurunan ekonomi karena semakin banyak orang tidak lagi membeli barang-barang kebutuhan anak.

"Itu 'kan kebutuhan besar untuk memutar ekonomi masyarakat," katanya.

Pengaruh untuk keluarga dan masyarakat

Drajat juga menyampaikan, resesi seks secara sosiologis menyebabkan fungsi kontrol masyarakat, fungsi kebersamaan masyarakat, dan fungsi moralitas masyarakat menjadi hilang.

"Karena masyarakat ketika kumpul bersama orang lain itu 'kan muncul berbagai kebutuhan sosial," ujar Drajat.

"Ada tokoh masyarakat, tokoh keluarga. Nanti tanggung jawab ibu atau ayah ini hilang karena (orang) mengelola sendiri kehidupannya."

"Tanggung jawab kepada masyarakat atau orang lain juga berkurang karena ia (orang yang tidak menikah) cenderung mem-protect dirinya sendiri," lanjutnya.

Drajat menambahkan, keenganan orang Indonesia di masa yang akan datang untuk menikah juga bisa menimbulkan alineasi sosial atau keterasingan.

Penyebab resesi seks Indonesia