Gridhot.ID - Ustaz Abdul Somad membahas tentang amalan doa yang bisa membuka pintu rezeki.
Ustaz Abdul Somad kemudian menjelaskan beberapa doa yang bisa diterapkan untuk mencapai tujuan tersebut.
Berikut penjelasan lengkap dari Ustaz Abdul Somad tentang permasalahan rezeki ini.
Dikutip Gridhot dari laman resmi MUI, rezeki yang diberikan Allah SWT tak selalu tentang materi, namun termasuk di hal-hal lain dalam kehidupan.
Namun tetap saja, manusia terkadang masih merasa gelisah dan khawatir tentang rezekinya di dunia.
Oleh sebab itu, banyak orang kemudian mencari berbagai macam cara agar bisa mendapatkan berbagai rezeki melimpah.
Kemudian Ustadz Abdul Somad menjelaskan cara mendapatkan hidup yang lapang dan rezeki yang lancar.
Dikutip Gridhot dari Banjarmasin Post, meski rezeki sudah diatur, Ustadz Abdul Somad mengingatkan sebagai manusia harus tetap berusaha untuk mendapatkannya dan menghindari sifat malas.
Terlebih bagi yang terlilit utang, diimbau Ustadz Abdul Somad agar bisa mengamalkan doa penghilang kesulitan.
Bentuk dari rezeki sangat berlimpah ruah tak hanya materi saja mulai dari sandang, pangan, papan, bahkan anak. Selain itu, kesehatan dan keselamatan juga termasuk rezeki.
Khusus rezeki materi, umumnya didapatkan dengan jalan usaha atau bekerja.
Meski diupayakan, tetap Allah SWT yang menentukannya. Sehingga tak sedikit orang sudah berusaha keras namun rezeki yang diinginkan masih belum berpihak padanya.
Ustadz Abdul Somad menjelaskan bagi orang yang mengalami kesusahan di antaranya memiliki utang, Nabi Muhammad SAW menganjurkan agar membaca doa perlindungan delapan jenis kesulitan.
Doa yang dimaksud adalah sebagai berikut:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّجَالِ
"Allahumma inni a'udzu bika minal hammi wal hazani wa a'udzu bika minal 'ajzi wal kasali wa a'udzu bika minal jubni wal bukhli wa a'udzu bika min ghalabatid daini waqahrir rijal."
Artinya: (Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kebingungan dan kesedihan. Aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan dan kemalasan. Aku berlindung kepada-Mu dari sifat pengecut dan kikir. Aku berlindung kepada-Mu dari lilitan utang dan kesewenang-wenangan manusia).
"Apabila lagi terlilit utang atau dikuasai orang lain baca doa tersebut, namun jangan hanya dibaca saja pahami maknanya," jelas Ustadz Abdul Somad dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube TAMAN SURGA. NET.
Selain berdoa kepada Allah SWT, yang tak kalah penting adalah berusaha menggapai rezeki misalnya dengan jalan bekerja.
Walaupun rezeki sudah diatur yang Maha Kuasa, namun tetap harus tetap diusahakan untuk mendapatkannya.
Rezeki yang sudah ditetapkan pun bisa tertutup atau terhalang, ini akibat perbuatan yang dilakukan yakni melakukan kemaksiatan.
Karena itu perbanyak beribadah, maka Allah akan menghilangkan lapar dan rasa takut kepada hamba-Nya.
Baca Juga: Kabar Gembira! Seleksi CPNS dan PPPK Bakal Dibuka di Tahun 2023, Cek Jabatan yang Diprioritaskan
Di antara amal ibadah yang bisa ditingkatkan, termasuk mengucap istighfar secara rutin setiap hari.
Bacaan Istighfar
اَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ
Astaghfirullahal 'adziim
Artinya: "Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung."
atau bisa juga ditulis dengan lebih singkat sebagai berikut:
أستغفرالله
Astaghfirullah
Artinya: Aku memohon ampun kepada Allah
Selain kalimat Astaghfirullahaladziim juga terdapat dzikir istighfar yang lebih panjang yaitu:
أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الْعَظِيمَ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيَّ الْقَيُّومَ وَأَتُوبُ إِلَيْه
Astaghfirullah, alladzi la ilaha illa huwal hayyul qayyumu wa atuubu ilaih.
Artinya: "Aku memohon ampun kepada Allah, Zat yang tidak ada sesembahan kecuali Dia. Yang Maha hidup lagi Maha Berdiri Sendiri. Dan aku bertaubat kepada-Nya."
اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لاَ إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي، فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ
Allahumma anta Rabbi, La Ilaha illa anta, Khalaqtani wa ana abduka, wa ana ‘ala ahdika wa wa’dika, mas tatha’tu, audzu bika min syarri ma shana’tu, abu’u laka bi ni’matika wa abu’u laka bi dzanbi, faghfir li , fainnahu la yaghfirudz dzunuba illa anta,
Artinya: “Ya Allah, Engkaulah Pemeliharaku. Tiada sesembahan kecuali Engkau. Engkau ciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu. Dan aku berada pada kesepakatan dan perjanjian dengan-Mu, semampuku. Aku berlindung kepada Engkau dari keburukan yang aku perbuat. Aku bertaubat kepada-Mu dengan karunia-Mu dan aku bertaubat kepada-Mu dengan dosaku. Maka, ampunilah aku karena tiada yang mampu mengampuni dosa kecuali Engkau.”
Doa Melapangkan Dada dan Dimudahkan Urusan
رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي
يَفْقَهُوا قَوْلِي
“Robbis rohlii shodrii, wa yassirlii amrii, wahlul ‘uqdatam mil lisaani yafqohu qoulii.”
Artinya: “Ya Rabbku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku.” (QS. Thaha ayat 25-28)
(*)