Find Us On Social Media :

Bekas Bos Inter Milan yang Kini Orang Penting di Pemerintahan, Erick Thohir Disebut Jadi Calon Ketum PSSI Terkuat, Simak Rekam Jejak Prestasinya Sekarang

Menteri BUMN Erick Thohir saat peluncuran logo Kementerian BUMN, Rabu (1/7/2020).

Laporan Wartawan Gridhot.ID - Akhsan Erido Elezhar

Gridhot.ID - Menteri BUMN Erick Thohir menjadi perhatian publik usai namanya digadang-gadang menjadi calon Ketua Umum PSSI terkuat.

Dilansir Gridhot.ID dari artikel terbitan WartaKota, 15 Januari 2023, nama Erick Thohir pun diunggulkan oleh sejumlah bos klub sepak bola Indonesia.

Beberapa nama bos klub sepak bola tersebut cukup tenar seperti putra Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep.

Beberapa yang menemani Erick Thohir dalam proses pencalonan Ketua Umum PSSI adalah Bos Persis Solo Kaesang Pangarep, Bos Persib Bandung Glenn Sugita dan Teddy Tjahjono,

Raffi Ahmad pemilik RANS Nusantara FC, Atta Halilintar (FC Bekasi City).

Diketahui Erick Thohir sendiri dikenal sebagai sosok yang sudah malang melintang di dunia industri olahraga.

Selain bos media, nama Erick Thohir mulai melesat setelah berhasil menjadi Bos klub sepak bola Italia Inter Milan. Ia pernah menjadi pemilik saham terbesar Inter Milan.

Kala itu, Erick menjadi juru selamat Inter Milan setelah menggantikan Massimo Moratti.

Erick membenahi manajemen Inter Milan yang sedang terpuruk hingga mendapat investasi dari Suning Holdings Grup asal China.

Baca Juga: Bank Soal PPPK 2022, Ini Contoh Soal Wawancara P3K Tenaga Teknis untuk Semua Formasi, Lengkap dengan Kunci Jawaban

Erick juga punya pernah menjadi pemegang saham mayoritas di DC United, klub sepakbola Liga Amerika Serikat.

Erick Thohir juga tercatat menjadi pemegang saham Persib Bandung. Di Indonesia, nama Erick Thohir mulai mencuat ketika menjadi Ketua Panitia Pelaksana Asian Games 2018 (INASGOC).

Pendiri Mahaka Group itu berhasil membawa nama Indonesia mendunia karena perhelatan acara olahraga terbesar di Asia itu.

Selain itu, Erick Thohir juga tercatat pernah menjadi Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI).

Tak berhenti sampai di situ, Erick Thohir juga menyelesaikan penugasan khusus dari Presiden Jokowi untuk menyelamatkan dunia sepak bola Indonesia pasca tragedi Kanjuruhan Malang.

Penugasan ini berhasil diselesaikan dengan menggandeng FIFA untuk mentransformasi dunia sepak bola Indonesia agar tragedi serupa tidak terulang di kemudian hari.

Pengalaman mumpuni Erick Thohir juga ternyata bukan hanya di bidang olahraga. Di bidang pemerintahan, Erick Thohir juga menjadi salah satu menteri kesayangan Jokowi.

Di bidang penanggulang Covid-19, Erick Thohir bergerak cepat sebagai Ketua Pelaksana Komite Penanggulangan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) dengan mendatangkan jutaan vaksin untuk masyarakat.

Kini bahkan Indonesia bisa memproduksi vaksin Covid-19 sendiri yakni IndoVac berkat kerja keras dari Erick Thohir bersama Bio Farma.

Baca Juga: 5 Prinsip Pengaturan Pola Makan yang Benar untuk Penderita Asam Lambung, dr Alya Batami Berikan Penjelasan

Di sektor pemulihan ekonomi nasional, ia menggalakkan program KUR, Mekaar dan Makmur untuk membantu masyarakat.

Program ini bahkan hingga saat ini terus berjalan dan berhasil menciptkan jutaan lapangan kerja. Kemudian di bidang pembenahan dan pemberantasan korupsi di BUMN, Erick Thohir sangat berhasil.

Ia berhasil melakukan transformasi manajemen dan fokus bisnis perusahaan-perusahaan BUMN hingga meningkatkan laba dari Rp 13 triliun menjadi Rp 155 triliun di triwulan III 2022.

Kontribusi Kementerian BUMN kepada negara di masa kepemimpinan Erick Thohir juga tercatat meningkat Rp 68 triliun.

Hal ini juga tidak lepas dari optimalisasi hilirisasi SDA Indonesia seperti nikel yang dilakukan oleh Erick Thohir untuk mendongkrak perekonomian.

Di samping itu, menteri terbaik dan andalan Presiden Jokowi ini berhasil menyelesaikan kasus mega korupsi Jiwasraya, Asabri dan Garuda Indonesia dengan berkolaborasi bersama Kejaksaan Agung serta BPKP.

Dikutip Gridhot.ID dari artikel terbitan Kompas.com, 16 Januari 2023, sementara itu keputusan Erick Thohir dan La Nyalla Mattalitti mencalonkan diri sebagai Ketua Umum PSSI membuat pemilik suara atau voter bingung untuk menentukan pilihan.

Hal tersebut disampaikan oleh CEO PSIS Semarang yang juga anggota Exco atau Komite Eksekutif PSSI, AS Sukawijaya, di Jakarta pada Minggu (15/1/2023).

Pria yang akrab disapa Yoyok Sukawi itu mengatakan, Erick Thohir dan La Nyalla Mattalitti sama-sama memiliki kelebihan yang bisa berguna untuk kemajuan sepak bola Indonesia. 

Baca Juga: Lowongan Kerja Januari 2023 Tower Bersama Group untuk Lulusan S1, Berikut Syarat dan Cara Daftarnya

"Kami yang menjadi voter bingung memilih yang mana. Sama-sama bagusnya.

Dua-duanya tidak ada jeleknya," ujar Yoyok Sukawi, dilansir dari Antara.

Yoyok menilai kelebihan Erick Thohir tercermin dari pengalaman bisnis sepak bolanya sekaligus menjadi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN). 

Di lain sisi, La Nyalla juga memiliki keunggulan di jejak politik. Ia berstatus sebagai Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI. 

Oleh karena itu, Yoyok Sukawi akan menunggu pemaparan program dari Erick Thohir dan La Nyalla Mattalitti sebelum menentukan pilihannya. 

Yoyok menantikan gebrakan kedua calon ketua umum tersebut untuk membangkitkan industri sepak bola tanah air.

"Apa yang mau dibawa buat klub dan Asprov (Asosiasi Provinsi). Hal baru apa yang bisa membangkitkan industri sepak bola. Ini yang kami tunggu," ucap Yoyok yang juga anggota DPR RI ini. 

Majunya Erick Thohir dan La Nyalla Mattalitti sebagai calon Ketua Umum PSSI menciptakan duel orang baru vs orang lama.

La Nyalla pernah menjadi orang nomor satu di PSSI pada 2015 atau sebelum pemerintah Indonesia membekukan federasi itu yang berujung sanksi FIFA.

Baca Juga: Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Pedangdut Lawas Ini Ditemukan Tewas di Sumur Sedalam 16 Meter, Begini Penjelasan Keluarga

Sementara itu, Erick Thohir belum pernah berkelana di lingkungan PSSI. Meski demikian, pria berusia 52 tahun itu akrab dengan dunia olahraga. 

Erick Thohir pernah memiliki saham mayoritas dan menjabat Presiden Inter Milan. Ia juga pernah mempunyai saham mayoritas di klub Liga Amerika Serikat, DC United. 

Di Indonesia, Erick Thohir pernah menggelar Piala Presiden 2015 untuk mengisi kekosongan kompetisi.  

Adapun mantan Sekretaris Jenderal PSSI periode 2017-2020, Ratu Tisha Destria, mendaftarkan dirinya sebagai calon Wakil Ketua Umum. 

Pemilihan ketua dan wakil ketua umum serta anggota Komite Eksekutif akan dilakukan dalam Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI yang bakal digelar pada 16 Februari 2023. 

(*)