Find Us On Social Media :

Dulunya Anak Pasar dan Pemburu Ali Kalora, Ini Profil dan Kisah Perjuangan Mayjen TNI Farid Makruf yang Kini Jabat Pangdam V/Brawijaya

Mayjen TNI Farid Makruf resmi menjabat Pangdam V/Brawijaya

Gridhot.ID - Inilah profil Mayjen TNI Farid Makruf yang resmi menjabat Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) V/Brawijaya menggantikan Mayjen TNI Nurcahyanto.

Acara serah terima jabatan (sertijab) itu dipimpin oleh KSAD Jenderal Dudung Abdurachman di Markas Besar AD, Cilangkap, Jakarta Timur pada Rabu (28/12/2022) lalu.

Adapun Farid Makruf sebelumnya menjabat sebagai Wakil Inspektur Jenderal (Wairjen) TNI. Sementara, Nurcahyanto ditarik ke Markas Besar TNI AD dalam rangka pensiun.

Dalam perjalanan kariernya, bisa dikatakan Farid mempunyai kisah perjuangan yang sangat menginspirasi.

Farid yang dulunya cuma anak pasar, berkat ketekunannya dan perjuangannya kini berhasil menjadi jenderal bintang 2.

Perjalanan Farid hingga di titik sekarang tentunya tidak mudah, penuh rintangan dan sempat hampir frustasi.

Dilansir Surya.co.id dari laman tniad.mil.id, Farid yang merupakan putra asli Madura ini membagikan kisahnya semasa kecil yang gemar membaca komik Kho Ping Ho dan gemar menerjemahkan lagu-lagu barat.

Ia pun pernah jadi tukang antar barang ke langganan toko ibunya yang berprofesi sebagai penjual di Pasar tumpah Bangkalan.

Lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1991 ini juga pernah hampir frustasi lantaran mendapat tugas yang tidak sesuai dengan harapannya saat dirinya berpangkat Lettu yang berdinas di Kopassus.

Tapi, berkat doa dan nasihat dari ibunya bahwa apa pun tugas yang diberikan harus diterima sepenuh hati, membuat Farid menyalurkan kekecewaannya dengan mengikuti kursus bahasa Inggris yang berujung dirinya terpilih mengikuti pendidikan ke Inggris untuk mengambil program master padahal dirinya belum punya ijazah S1.

"Saya dinilai memenuhi syarat untuk langsung masuk program master. Tanpa gelar S1," katanya.

Baca Juga: 4 Petinggi KKB Papua Gelar Pertemuan, Danrem 172/PWY Perintahkan Interpol dan BNPT untuk Tangkap Sebby Sambom Cs: Kejar Mereka!

Sejak itu, karier Farid di militer mulai meroket, diawali menjabat sebagai Danbrigif 13 Galuh.

Meski jabatannya Danbrigif, Farid menjadi koordinator banyak pejabat tinggi di sana.

Kemudian ketika jadi Danrem 162/Wira Bhakti di Mataram, Farid mampu menyelesaikan urusan rumit melebihi jabatannya yaitu pembebasan tanah lokasi Mandalika, kalau tanah seluas lebih 100 hektare itu tidak terbebaskan balap motor Motor GP yang mendunia itu tidak bisa terselenggara di sana.

Tentu, itu sebenarnya bukan urusan Danrem.

Tapi sudah lebih 30 tahun soal tanah Mandalika tidak terselesaikan. Tanah itu awalnya sudah menjadi milik perusahaan Mbak Tutut.

Putri dari Presiden RI ke-2 Soeharto itu pun sudah menjualnya ke perusahaan Kuwait.

Lalu terjadi krisis moneter 1998. Soeharto lengser. Rakyat menguasai kembali tanah itu.

Ruwet, banyak sekali yang ikut bermain. Pun aparat dan instansi. Tidak ketinggalan para preman.

Ketika Presiden Jokowi menegaskan Motor GP tetap di Mandalika, Danrem melapor ke Kapolda NTB. Farid minta izin untuk ikut menyelesaikannya.

Kapolda dengan senang hati memberikan lampu hijau. Barulah Farid mendalami persoalan tersebut.

Baca Juga: Tugas Panglima TNI Tak Main-main, Yudo Margono Diminta Presiden dan Wapres Tindak Tegas KKB Papua, Pengamat: Ini Batu Uji Krusial

Ia pun mangaku bahwa dirinya tidak bekerja sendiri tapi ada Dandim yang turut serta bekerja keras dalam menyelesaikan persoalan itu.

"Dandim saya yang luar biasa. Ia hebat sekali," katanya.

Farid juga pernah menjabat sebagai Danrem 132/Tadulako di Sulawesi Tengah sekaligus promosi naik jadi bintang satu.

Selama menjabat sebagai Danrem 132/Tadulako, ia juga pernah mengajukan telaah staf ke komando atas sebagai bahan masukan untuk mengatasi kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Poso.

Farid bahkan turun tangan langsung ke lapangan bersama anak buahnya untuk mengejar Ali Kalora cs.

Setelah berpetualang di Poso, Farid kemudian mendapat promosi menjadi Direktur Pendidikan dan Latihan (Dirdiklat) Pusat Teritorial Angkatan Darat (Pusterad) pada 2021-2022.

Pada 2022, ia kemudian dipromosikan lagi menjadi Wakil Inspektur Jenderal (Wairjen) TNI.

Hingga akhirnya diangkat menjadi Pangdam V/Brawijaya menggantikan Mayjen TNI Nurcahyanto, sejak serah terima jabatan pada 28 Desember 2022 yang dipimpin KSAD Jenderal Dudung Abdurachman di Mabesad.

Profil Mayjen TNI Farid Makruf

Mayjen TNI Farid Makruf lahir 6 Juli 1969.

Ia adalah seorang perwira tinggi TNI AD yang sejak 25 Maret 2022 menjabat sebagai Wairjen TNI.

Farid merupakan lulusan Akmil tahun 1991 ini dari kecabangan Infanteri (Kopassus).

Sebelum menjabat Wairjen TNI, Mayjen Farid Makrud adalah Dirdiklat Pusterad.

Riwayat jabatan:

Baca Juga: Berapi-api Tebar Provokasi, Inilah Panglima OPM Fernando Worabai yang Jadi Bos KKB Papua di Yapen, Lantang Serukan Perlawanan atas TNI-Polri

(*)