Find Us On Social Media :

Teman Kecil Buka Suara soal Alex Bonpis si Bandar Sabu Penguasa Kampung Bahari, Ternyata Begini Sosoknya sebelum Terjun ke Bisnis Barang Haram

Alex Bonpis

GridHot.ID - Alex Bonpis merupakan bandar sabu yang disebut-sebut menjadi "penguasa" Kampung Bahari, Jakarta Utara.

Alex Bonpis sudah menjadi buronan sejak April 2022 tapi polisi baru menangkapnya pada Senin (16/1/2023) malam.

Setelah ditangkap polisi, nama Alex Bonpis mulai dibicarakan publik. Banyak yang penasaran dengan sosok asli sang bandar sabu itu.

Dilansir dari Kompas.com, sahabat masa kecil yang bernama Andi (bukan nama sebenarnya) mengungkap sosok Alex Bonpis yang dikenalnya.

Andi mengaku telah mengenal Alex selama puluhan tahun.

Sepengetahuannya, Alex adalah pria asal Ambon berusia 56 tahun. Perawakan tubuh Alex Bonpis pendek dan memiliki kulit yang gelap.

"Tubuhnya agak pendek, botak, kulitnya gelap, hitam manislah. Dia enggak tatoan," kata Andi saat ditemui di Kampung Bahari pada Rabu (18/1/2023).

"Suaranya kalau ngomong biasa aja kayak saya. Tapi ada logat Ambon masih kental," lanjut dia.

Andi mengungkapkan, Alex Bonpis sudah lama bermukim di Kampung Bahari.

Mulanya, dia hidup bersama kedua orang tuanya. Setelah bisnis jual beli narkoba berkembang pesat, Alex Bonpis memiliki sejumlah rumah yang dibangun di kampung tersebut.

Anak-anak Alex serta keluarganya pun masih berada di Kampung Bahari.

Baca Juga: 2 Lebaran Tidak Pulang, Gembong Narkoba Alex Bonpis Diduga Edarkan Barang Haram dari Teddy Minahasa, Ini Sosoknya

"Kalau enggak salah Alex tujuh bersaudara. Keluarganya ada di sini semua, hanya yang satu di Ambon itu yang Brimob terus yang satu lagi pelayaran," tutur Andi.

Sebelum memasuki bisnis gelap jual beli narkoba, Alex Bonpis rupanya telah ditakuti warga Kampung Bahari.

Alex sejak lama memang dikenal sebagai preman kampung di wilayah itu.

Bahkan, satu keluarganya yang hidup di Kampung Bahari terkenal sebagai preman.

"Memang dia (Alex) dari dulu udah terkenal, tapi terkenalnya enggak begini. Dia preman aja," ujar Andi.

Sebelum menjadi bandar narkoba, kata Andi, Alex juga berprofesi sebagai pelaut.

Meski demikian, biasanya Alex berkeliling di sekitar Kampung Bahari untuk memalak warga.

Namanya lantas makin terkenal saat menjadi bandar kelas kakap di kampung narkoba itu.

Andi mengetahui bahwa Alex beralih profesi jadi bandar narkoba sejak beberapa tahun lalu, tak lama usai Alex menikah dengan istri keduanya.

"Nikah sama istrinya yang kedua ini baru mulai ada peredaran. Istrinya juga pemain (pengedar) tapi udah meninggal, namanya Maria," ucap Andi.

Saat Alex Bonpis menguasai jual beli narkoba di Kampung Bahari, bisnis itu kian pesat.

Baca Juga: Dulu Heboh Narkoba Ditemukan di Kasurnya, Alvin Faiz Kini Bongkar Bukti Hasil Tes Urine: Rokok Pun Saya Tak Pernah Menyentuh

Alex juga memiliki banyak anak buah yang ditempatkan di Kampung Bahari maupun di luar wilayah ini. 

Meski begitu, di mata Andi, sosok Alex adalah kawan yang baik dan asyik diajak berbincang.

Tak jarang, ketika bertemu Alex Bonpis memberikan uang kepada dirinya.

"Orang tahulah dia di sini bandar narkoba, tapi baik orangnya makanya dia orang susah buat ganggu dia. Kalau ketemu suka ngasih sekitar Rp500.000-an," ungkapnya.

Andi mengatakan, Alex Bonpis dahulu mudah bergaul dengan orang lain. Namun, sejak menjadi pengedar narkoba Alex menjadi lebih tertutup.

"Dia jarang kelihatan, tertutup orangnya. Dia keluar aja orang enggak tahu, mobilnya juga banyak makanya enggak pada tahu," imbuh Andi.

Andi mengatakan Alex Bonpis menjadi bandar sabu terbesar di Kampung Bahari, yang menyuplai sabu ke lapak-lapak narkoba di samping rel kereta api. 

Setelah lapak yang terkenal dengan sebutan samping rel atau samrel itu dibongkar dan berganti menjadi pos polisi, Alex disebut tetap lancar memperjualbelikan barang haram tersebut di tempat lain.

"Kebanyakan orang ngambil sabu di dia (Alex). Dulu di sini lapak-lapak semua kan di rel, penyuplai ke lapak-lapak itu Alex," terang Andi.

Kerap kali, pemakai sabu dari luar Jakarta Utara memilih mencari barang haram tersebut kepada Alex dibanding bandar-bandar kelas teri.

"Dia di sini siapa aja tahu. Alex bandar terbesar di sini," sebut Andi.

Hal senada disampaikan warga lain bernama Asih Sulastri (46).

Baca Juga: Kali Ketiga Ditangkap karena Narkoba, Revaldo Pemeran Rangga AADC Sudah Diintai Polisi, Barang Bukti yang Diamankan Tak Main-main

Asih menyebut, Alex biasa mengedarkan sabu di dekat rel kereta api.

Kebanyakan warga, lanjut Asih, pun mengetahui sepak terjang Alex Bonpis sebagai bandar narkoba.

"Saya tahu dia bandar, jualannya kan di rel, enggak di sini. Orang sini tahu semua kalau dia bandar," papar Asih.

Belakangan terungkap bahwa Alex Bonpis juga sempat bertransaksi narkoba dengan perwira tinggi Polri, Irjen Teddy Minahasa.

Alex membeli narkoba jenis sabu dari Teddy yang saat itu menjabat sebagai Kapolda Sumatera Barat.

Adapun sabu itu didapat Teddy dari barang bukti kasus narkoba di Mapolres Bukittinggi.

Dilansir dari Tribunnews.com, tertangkapnya Alex Bonpis pada Senin (16/1/2023) malam lalu menuai beragam reaksi dari tetangganya di RT 08 RW 04 Kelurahan Tanjung Priok, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Sebagian tetangga Alex Bonpis mengaku tak menyangka yang bersangkutan bandar kelas kakap, sementara yang lainnya merasa biasa saja karena sudah tahu lama.

Soleh, seorang tetangga di lokasi, mengatakan Alex Bonpis sudah menempati rumah tiga lantai di lokasi beberapa tahun belakangan.

Alex Bonpis, kata Soleh, rutin bersosialisasi dengan warga meski sekadar basa-basi.

"Iya, sama warga dia sering. Cuma enggak rutin. Paling kalau siang, kalau sore begitu. Bukan tiap hari," kata Soleh di lokasi, Selasa (17/1/2023).

Baca Juga: Bank Soal PPPK 2022, Ini Contoh Soal P3K Tenaga Teknis untuk Jabatan Penyuluh Narkoba, BNN Buka Puluhan Formasi

Soleh mengaku cukup kaget alias tak percaya Alex Bonpis nyatanya ialah seorang bandar sabu.

Pasalnya, selama ini Soleh tahunya Alex ialah seorang pelaut.

"Kalau dibilang kaget, ya kaget," ucap Soleh.

(*)