Find Us On Social Media :

Sesumbar Punya Kekuatan Supranatural, Terkuak Fakta Uang Rp 1 Miliar yang Masuk ke Komplotan Pembunuh Berantai Wowon Cs

Wowon Erawan, pembunuh berantai di Bekasi dan Cianjur Jawa Barat. Pembunuh berantai di Bekasi dan Cianjur, Wowon, telah menghabisi 9 korbannya. Wowon diketahui sudah menikah hingga 6 kali, berikut pengakuan istrinya

GridHot.ID - Sosok Wowon Erawan alias Aki menjadi sorotan setelah ditetapkan sebagai tersangka pembunuh berantai.

Diketahui jika Wowon dan komplotannya kini diketahui telah menjadi tersangka pembunuhan berantai di Bekasi dan Cianjur, Jawa Barat.

Berdasarkan informasi yang beredar, Wowon telah menghabisi 9 orang.

Mengutip tribunnews.com, komplotan tersangka kasus pembunuhan berantai Wowon Cs setidaknya meraup uang senilai Rp 1 miliar dari para korbannya.

Lalu dari mana uang itu berasal?

Menanggapi hal ini Polda Metro Jaya mengungkap bahwa uang Rp 1 miliar Wowon dan Solihin alias Duloh bersumber dari Tenaga Kerja Wanita (TKW) dari Siti dan Farida.

Uang itu mereka peroleh dari para korban karena tersangka Wowon dan Solihin mengaku memiliki kemampuan supranatural dapat memberikan kesuksesan dan kekayaan.

"Modus penipuan yang dilakukan mereka. Wowon, Solihin alias Duloh, dan M Dede Solehudin meraup untung dari sejumlah tenaga kerja wanita atau TKW," kata Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi di Kampung Babakan Mande, Desa Gunungsari, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur, Sabtu (21/1/2023).

Menurut Kombes Hengki Haryadi, uang Rp 1 miliar tersebut ditransfer oleh Siti dan Farida ke rekening atas nama M Dede Solehudin.

Namun pihaknya masih akan mendalami lebih lanjut terkait pengumpulan uang itu.

"Ini masih kita dalami, ini kan baru dua hari yang lalu, penyidikan kami ini sifatnya berkesinambungan. Dari fakta ini kita dalami, ketemu fakta kita dalami lagi, sehingga apakah ada kemungkinan tersangka dan korban yang lain kita tuntaskan semua," ucapnya.

Baca Juga: Istri Kelima Wowon Dikira Meninggal Wajar Ternyata Meregang Nyawa di Tangan Duloh Si Eksekutor, Keluarga Tahu Halimah Dibunuh dari Sosok Ini

Selain itu, berdasarkan hasil penyelidikan sementara korban di luar Bekasi ada enam jasad yang ditemukan.

"Tentu saja kami harus membuktikannya sesuai dengan keterangan para tersangka, siapa-siapa saja orang itu, dan kita akan melakukan pemeriksaan DNA dan lainnya," kata dia.

Hengki menambahkan, ada dua orang lagi yang harus dilakukan pemeriksaan, yaitu atas nama Halimah, dan Siti, satu orang ini merupakan TKW.

"Kami sudah membuka posko di sini, karena ini operasi kemanusiaan, jangan sampai ada tersangka lain yang terlibat dalam sindikat ini atau mungkin ada korban lain kita harus cari," katanya.

Dilansir dari tribunjateng.com, komplotan pembunuh berantai yang dipimpin Wowon Erawan mendapat aliran dana hingga Rp 1 miliar.

Uang itu didapat dari sejumlah tenaga kerja wanita TKW yang menjadi korban Wowon Erawan, Solihin, dam Dede Solehudin.

Pelaku menipu para korban dengan modus mengaku memiliki kemampuan supranatural untuk memberikan kesuksesan dan kekayaan.

Hal ini diungkapkan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi, Jumat (20/1/2023).

"Sejauh ini yang kami temukan ada aliran dana Rp 1 miliar," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi di Cianjur, Jawa Barat, Jumat (20/1/2023).

Uang tersebut dihimpun via transfer ke rekening atas nama tersangka M Dede Solehudin.

Selain jadi tersangka, Dede juga diketahui menjadi korban yang keracunan dalam kasus ini.

Baca Juga: Tergiur Janji Manis Wowon CS yang Ngaku Bisa Gandakan Uang, Begini Cara Siti Dibunuh Secara Tragis oleh Komplotan Pembunuh Berantai

Meski begitu, Hengki mengatakan, pihaknya masih mendalami terkait penghimpunan uang miliaran rupiah tersebut.

"Ini masih kita dalami, ini kan baru dua hari yang lalu, penyidikan kami ini sifatnya berkesinambungan, dari fakta ini kita dalami, ketemu fakta kita dalami lagi, sehingga apakah ada kemungkinan tersangka dan korban yang lain kita tuntaskan semua. Termasuk dalam motif," ucapnya.

Sementara itu, Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Indriwienny Panjiyoga mengatakan uang tersebut ditransfer secara rutin per bulan sejak rekening dibuat Dede pada April 2019.

"Itu akumulasi, bukan sekali transfer, tapi continue per bulan. Kalau dari rekeningnya ini dari April 2019," katanya.

Namun, kartu ATM untuk menampung uang yang dihimpun dari para TKW itu dipegang tersangka Wowon.

"Ini masuk ke rekening Dede Solehudin, tapi fisik ATM dipegang tersangka Wowon," kata Panji. (*)