GridHot.ID - Dennis Lim atau yang akrab disapa Koh Dennis ramai dibahas di jagat maya.
Dennis Lim merupakan bandar judi internasional yang kini menjadi pendakwah muda.
Mengawali kariernya sebagai seorang IT di kasino Thailand, Dennis Lim terus terjerumus hingga akhirnya menjadi bandar judi dan rentenir.
Sukses di bisnis judi malah membuat hidup Dennis Lim tak tenang walau dirinya dikelilingi uang dalam jumlah besar yang tentu diinginkan oleh orang lain.
Hingga akhirnya ia memutuskan untuk hijrah setelah mendengar kajian dari Aa Gym.
Kini Dennis Lim sukses menjadi pendakwah muda menyebarkan ajaran Islam dengan metode uniknya.
Dennis Lim diketahui telah menikah dengan wanita bernama Yunda Faisyah.
Sosok istri Dennis Lim itu pun menjadi sorotan.
Dilansir dari Tribun Sumsel, Yunda merupakan wanita asal Medan.
Yunda sempat menempuh pendidikan di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.
Yunda dan Dennis Lim bertemu di acara keagamaan.
Yunda yang berasal dari Pondok Pesantren Darut Tauhid cabang Medan bertemu dengan Dennis Lim yang berasal dari pondok pesantren cabang Bandung.
Saat hadir dalam podcast Denny Sumargo, Yunda dan Dennis Lim membongkar awal pertemuan mereka hingga akhirnya menikah.
Yunda mengatakan awal mulanya dia tidak merasa tertarik dengan Dennis Lim.
Namun Yunda berubah pikiran setelah melihat kualitas keilmuan yang dimiliki lelaki Tionghoa itu.
Yunda pun akhirnya memutuskan untuk menjalani taaruf dengan Dennis Lim.
Diakui Yunda, taaruf itu juga bermula dari perjodohan yang dilakukan teman-temannya.
"Tapi pada saat itu di antara banyaknya yang datang, beliau (Dennis) yang berani menemui bapak aku," ungkap Yunda.
"Kita taaruf, awalnya dijodohin, ada teman kadarnya dakwahnya dia yang satu kantor sama aku dikirim di cabang Medan," jelas Yunda
"Jadi dia lah yang ngejodohin, awal pertemuan pertama itu saat rapat Darut Tauhid di Bandung karena dia (Yunda) mewakili cabang Medan," timpal Dennis Lim.
Meski kini saling mencintai, Yunda dan Dennis Lim mengaku pernikahan mereka bukan dilandasi atas perasaan cinta karena paras.
Mereka menikah karena mau hidup bersama dengan tujuan memperbaiki diri untuk Allah.
"Proses perkenalan kami dibimbing oleh guru-guru, jadi gak ada interaksi berduaan, gak ada perasaan yang boleh timbul lebih menjaga," jelas Dennis Lim.
"Kita kirim CV taaruf, isinya biodata diri kita, visi misi, keluarga kita, data diri suapaya kita kenal," jelas Yunda.
Yunda kemudian bercerita soal perjalanan hijrahnya.
Yunda mengatakan dia awalnya bukan perempuan yang berpenampilan tertutup memakai cadar. Dulu, dia masih sering buka tutup hijab.
Yunda mendapatkan hidayah saat dia menyaksikan proses sakaratul maut temannya yang sakit kanker leukimia.
"Awal mula aku hijrah itu karena aku melihat ada teman dekat dia sakit leukimia kemudian meninggal di usia muda saat masih kuliah," jelas Yunda
"Nah dari situ aku melihat aku memutuskan untuk hijrah karena aku berpikirnya takut nanti setelah mati emang ada kehidupan lagi, sempat nanya juga dalam diri," lanjutnya.
"Kalau lihat orang meninggal itu takut, aku nanti bawa bekal apa ya dan aku bakalan dipulangkan di tempat nikmatnya abadi atau siksanya abadi, sampai akhirnya aku ketemu sama teman-teman komunitas hijrah," tambahnya.
Perjalanan hijrah Yunda bertambah indah ketika menikah dengan Dennis Lim.
Mengingat tujuan mereka menikah memang untuk sama-sama memperdalam agama Islam.
Sosok Dennis Lim
Melansir Bangka Pos, Dennis Lim kini dikenal sebagai pendakwah muda yang memiliki bahasa lugas dan mudah dipahami.
Tak hanya sebagai pendakwah, Dennis Lim juga aktif menjadi kader dakwah dari Yayasan Asuhan Aa Gym.
Dennis Lim pernah mengenyam pendidikan di SMA Katolik.
Dennis Lim yang dibesarkan dari keluarga Tionghoa mulai belajar di Pondok Pesantren Daarut Tauhiid sejak 15 Maret 2017.
Banyak yang mengira sosok Dennis Lim adalah seorang mualaf.
Namun, hal tersebut dibantah olehnya.
Dikutip dari YouTube CURHAT BANG Denny Sumargo pada Sabtu (4/2/2023), Dennis mengaku bahwa ayahnya yang menjadi mualaf, sementara dirinya terlahir sebagai Islam.
"Papamu dulu mualaf ya?" tanya Denny Sumargo.
"Iya bokap mualaf," jawab Dennis.
"Lu nya mualaf juga?" Denny meyakinkan.
"Yang mualaf bokap ikut ibu, nikah," jelas Dennis.
Dennis pun melanjutkan ceritanya.
"Jadi secara lahir mah sudah Islam, walaupun masuk Islamnya karena nikah aja. Belum jalani syariat, belum salat, walaupun nyokap udah salat, berusaha ngajarin juga," jelasnya.
"Udah gitu tinggal sama nenek lagi yang Buddha," katanya.
"Walaupun akhirnya setelah dua tahun mereka misah rumah sendiri, saya masih sama mereka cukup lama. Waktu SD, waktu SMP, jadi ikut nenek kasih makan babi, TK sampai SMA sekolah Katolik," bebernya.
"Jadi berarti agamamu dari dulu sebenernya Islam?" tanya Denny dan diiyakan oleh Dennis.
"Salat dulu?" tanyanya lagi.
Dennis pun mengaku awalnya belum mengerti salat.
"Awal-awal belum ngerti salat, mulai belajar Islam lebih dalemnya kan waktu pulang dari Thailand," tuturnya.
"Oh begitu, jadi aku pikir kamu itu tadinya agama lain terus kemudian masuk Islam. Yang mualaf malah si bokap ya?" Denny kembali meyakinkan dan diiyakan oleh Dennis.
(*)