Iqbal menjabarkan, ada tiga orang WNI di Provinsi Hatay yang mengalami patah tulang.
"Di Hatay ada tiga orang mengalami patah tulang, salah satunya patah punggung," ujarnya.
Ia menerangkan, pihaknya menyiapkan sebelas kendaraan yang terdiri dari ambulans, mobil, dan bus untuk mengevakuasi WNI yang terdampak gempa Turki.
Iqbal mengatakan, WNI yang akan dievakuasi tersebar di sejumlah wilayah di Turki. Di Kota Gaziantep, kata dia, ada 40 WNI yang akan dievakuasi ke Ankara.
"Karena 40 orang ini adalah WNI kita yang rumahnya sudah hancur sama sekali," tuturnya.
Kemudian, ada 40 WNI yang dievakuasi dari Kota Kahramanmaras. Menurut Iqbal, sebenarnya ada 140 WNI yang terdampak di wilayah tersebut.
Akan tetapi, seratus orang di antaranya telah ditampung di rumah aman (safe house) Turki.
"Sementara yang 40 ini di tenda-tenda di lapangan, sedangkan kondisi cuaca saat ini sedang tidak bersahabat, maka kami putuskan untuk dievakuasi," jelasnya.
Lalu, ada sekitar 9 WNI yang akan dievakuasi dari Hatay, termasuk enam orang yang menjadi korban luka-luka akibat gempa Turki.
Sebelumnya, KBRI di Ankara Turki menyatakan bahwa tak ada WNI yang menjadi korban jiwa dalam bencana gempa bumi tersebut, Senin (6/2). Namun ada tiga WNI yang mengalami luka-luka.
Tiga WNI tersebut terdiri dari satu orang tinggal di Kahramanmaras dan dua orang di Hatay. Mereka telah dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan.
KBRI menyebut, ada sekitar 6.500 WNI yang terdata tinggal di seluruh Turki. Sebagian besar WNI tersebut adalah pelajar dan mahasiswa.
"Dari jumlah tersebut terdapat sekitar 500 orang tinggal di area gempa dan sekitarnya," tulis KBRI Ankara, Senin (6/2). (*)