Gridhot.ID - Kasus pembakaran pesawat Susi Air di Distrik Paro, Papua menjadi perhatian tajam pemerintah.
Dikutip Gridhot dari Tribun Papua sebelumnya, KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya dilaporkan bertanggung jawab atas pembakaran pesawat Susi Air.
Komandan KKB Papua Egianus Kogoya bahkan menculik pilot pesawat tersebut.
Melalui juru bicara OPM, Sebby Sambom, KKB Papua memberikan pernyataan mengenai pergerakan mereka sembari menyatakan kalau mereka membawa keluar sang pilot.
Belum diketahui pasti maksud dari KKB Papua membawa sang pilot keluar.
Namun, TNI Polri masih terus berusaha untuk menyelidiki dan menyusun strategi terkait penyanderaan ini.
Aparat juga sudah menemukan titik terang terkait kondisi penumpang lainnya yang ada di dalam penerbangan tersebut.
Sementara itu, profil dari sang pilot kini sudah mulai terungkap.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, pilot tercatat sebagai warga Selandia BaruPhilips Marthen diketahui sebagai pilot yang membawa terbang pesawat Susi Air dengan nomor registrasi PK-BVY.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Wibowo memastikan bahwa Philips Marthen merupakan WNA asal Selandia Baru.
Philips Marthen diketahui masih berusia 37 tahun.
Philips beserta penumpangnya dijadwalkan sudah kembali ke Bandara Moses Kilangin, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, pada Selasa pagi sekitar pukul 07.45 WIT.
Sebelumnya, pesawat Susi Air diketahui lepas landas dari lokasi tersebut menuju Nduga pada pukul 05.33 WIT.
Hingga saat ini, keberadaan pilot belum diketahui karena di Distrik Paro sendiri tidak terdapat pos keamanan TNI-Polri.
Lima penumpang lainnya yang ikut dalam penerbangan Philips adalah Demeanus Gwijangge, Minda Gwijangge, Pelenus Gwijangge, Meita Gwijangge, dan Wetina W (bayi).
Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa memastikan Philips Marthen dibawa oleh KKB Papua.
"(Pilot) Dibawa oleh kelompok EK (Egianus Kogoya)," ujarnya melalui pesan singkat, Selasa (7/2/2023).
Kendati demikian, Saleh belum memerinci mengenai kondisi Philips Marthen dan kelima penumpang pesawat.
Selain itu, Saleh juga memastikan pesawat Susi Air bukan terbakar karena kecelakaan, tetapi dibakar oleh KKB.
"Dibakar oleh KKB," ujarnya.
Sempat mendarat di Paro
Sebelumnya, diketahui bahwa Founder Susi Air yakni Susi Pudjiastuti mengonfirmasi bahwa pesawat tersebut lepas landas dari Bandara Moses Kilangin, Kabupaten Mimika, Papua Tengah.
"Pesawat mendarat dengan selamat di Paro pada pukul 06.17 WIT," ujar Susi Pudjiastuti, Selasa (7/2/2023).
Kemudian, pada pukul 07.28 WIT, manajemen Susi Air mendapatkan informasi pesawat dengan nomor registrasi PK-BVY tersebut masih berada di Paro.
Tidak lama setelah itu, terdapat pergerakan dari Philips yang sampai saat ini belum diketahui keberadaannya.
"Pada pukul 08.05 WIT, diinformasikan melalui GPS portable milik pilot bergerak ke arah selatan," kata Susi.
Kemudian, Susi sendiri mendapatkan informasi pesawat terbakar dari pilot Susi Air lain yang baru saja terbang dari Distrik Dekai ke Bandara Moses Kilangin.
"09.57 WIT, penerbangan PK-BVC melaporkan bahwa pesawat PK-BVY terbakar di landasan dan tidak ada orang di sekitarnya termasuk pilot," ungkap Susi.
Susi mengatakan bahwa pesawat miliknya mendarat dengan baik di Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan pada Selasa (7/2/2023) pagi.
"Dari laporan di lapangan, pesawat berhasil mendarat di Paro dengan selamat," kata Susi, Selasa.
Namun, Susi mengatakan bahwa pesawatnya tersebut diduga dibakar.
"Pesawat sudah dibakar, confirm landing baik bukan accident atau crash. Sedang dicari tahu kondisi pilot dan penumpang," ujarnya.
(*)