Find Us On Social Media :

Ikut Tangani Kasus Polisi Diperas Polisi, Ini Sosok Kombes Bhirawa Braja Paksa Adik Jenderal Andika Perkasa yang Punya Karir Cemerlang di Kepolisian

Sosok Bhirawa Braja Paksa, Adik Bungsu Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.

GridHot.ID - Sosok Kombes Bhirawa Braja Paksa adik dari mantan Panglima TNI Andika Perkasa mendadak viral saat tangani kasus Bripka Madih.

Melansir dari Tribunnewswiki, Senin (6/2/2023) Bhirawa Braja Paksa merupakan seorang perwira polisi berpangkat Komisaris Besar Polisi.

Saat ini, dia mengemban amanah sebagai Kepala Bidang Profesi dan Pengamanan (Kabid Propam) Polda Metro Jaya.

Sebagai Kabid Propam Polda Metro Jaya, ia juga ikut menangani kasus polisi diperas polisi yang diungkapkan Bripka Madih baru-baru ini.

Siapa sebenarnya Kombes Bhirawa Braja Paksa?

Keberadaan Kombes Bhirawa Braja Paksa menjadi sorotan luas saat fotonya bersama keluarga besar Jenderal Andika Perkasa diunggah Staf Khusus Presiden Jokowi, Diaz Hendropriyono.

Diaz Hendropriyono yang juga adik ipar Jenderal Andika Perkasa mengunggah momen seusai serah terima jabatan Panglima TNI di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur pada Kamis (18/11/2021) .

Dalam foto yang diunggah di akun Instagram Diaz itu tampak Andika Perkasa bersanding dengan sang istri Diah Erwiany Hendropriyono berada di tengah.

Kemudian di samping kiri Andika ada mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) A.M Hendropriyono.

Andika sendiri diketahui merupakan menantu dari Hendropriyono.

Di sebelah Hendropriyono ada adik bungsu Andika, Bhirawa Braja Paksa yang tengah mengenakan seragam khas polisi berwarna abu-abu.

 Baca Juga: Tercatat Tak Punya Mobil, Segini Kekayaan Kombes Bhirawa Braja Paksa, Adik Panglima TNI yang Tak Kalah Sangar dari Jenderal Andika Perkasa

Sementara Diaz dan istrinya, Linda Ratna Nirmala berada di pojok kanan.

“me, Linda, mama (biasa kita panggil Oma), mba hetty, mas andik, papa (Opa), mas bhirawa (adik mas andik), mba erti, and andrew,” tulis caption foto di akun Instagram Diaz, diaz.hendropriyono, Jumat (19/11/2021).

Dilansir dari Surya.co.id, foto yang diunggah Diaz itu pun berhasil mendulang 4.439 like pengguna Instagram.

Mengutip dari laman Akademi Kepolisian, Bhirawa Braja Paksa lahir di Jakarta, 8 Juni 1974.

Adik bungsu Panglima TNI ini memiliki karir yang cemerlang di kepolisian.

Perwira menangah polisi itu pernah menjabati posisi strategis di institusi Polri.

Dikutip dari beberapa sumber, Bhirawa pernah menjabat sebagai Dirlantas Polda Riau.

Bhirawa juga pernah menjabat sebagai Analis Kebijakan Madya bidang Kamsel Korlantas Mabes Polri.

Sebelumnya juga ia pernah menjabat sebagai Kapolres Tulungagung, Jawa Timur.

Bhirawa menjabat Kapolres Tulungagung pada Mei 2015.

Saat itu dia menggantikan AKBP Bastomi yang dimutasi sebagai Kapolres Banyuwangi.

 Baca Juga: Adik Panglima TNI Punya Anak Berprestasi, Keponakan Jenderal Andika Perkasa Juarai Karya Ilmiah Internasional, Ini Sosok Putra Kombes Bhirawa Braja

Sebelum menjabat sebagai Kapolres Tulungagung, Bhirawa menjabat Kasubagmutjabrig Bagmutjab Robinkar SSDM Polri.

Artikel KompasTV menuliskan, Bhirawa memiliki putra yang berprestasi.

Sang anak yakni Immanuel Alvaro Bhirawa berhasil menjuarai kompetisi karya ilmiah internasional.

Immanuel mengetuai Tim Science dari SMA Kristen Gloria 2 Surabaya yang berhasil meraih Double Award (penghargaan ganda), yaitu Gold Medal dan Spesial Award dari Indonesia International Institute Of Life Science (i3L).

Kompetisi karya ilmiah Internasional Science and Innovation Fair (ISIF) 2020 diikuti 30 negara di dunia secara virtual.

Terdapat enam kategori yang terdiri dari, Mathematics, Physics, Energy, and Engineering Life Science, Environmental Science, Technology, Social Science, dan Teknologi.

Internasional Science and Innovation Fair (ISIF) 2020 diselenggarakan oleh Indonesian Young Scientist Association (IYSA) yang berkolaborasi dengan Indonesia International Institute Of Life Science (i3L).

Fakta Baru Bripka Madih

Sementara itu, terungkap fakta baru tentang kasus polisi peras polisi yang dialami Bripka Madih.

Ternyata, tidak ada bukti yang mengarah jika penyidik meminta uang Rp 100 juta sebagai imbalan atas laporan Bripka Madih terkait penyerobotan lahan.

 Baca Juga: Adik Panglima TNI Punya Anak Berprestasi, Keponakan Jenderal Andika Perkasa Juarai Karya Ilmiah Internasional, Ini Sosok Putra Kombes Bhirawa Braja

Bahkan Bripka Madih meminta maaf langsung kepada penyidik yang ditudingnya itu.

Saat dikonfrontir, Bripka Madih langsung meminta maaf kepada TG, penyidik yang sebelumnya dituding memeras.

"Kami salut, gentle juga dari Pak Bripka Madih langsung mendatangi TG, memeluk, dan minta maaf Pak Haji. Saya mohon maaf," kata kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko di Polda Metro Jaya, Selasa (7/2/2023).

Seperti dilansir dari Tribunnews.com dalam artikel 'Terbukti Tak Ada Pemerasan, Bripka Madih ke Penyidik: Mohon Maaf Pak Haji'.

Dengan adanya fakta tersebut, Trunoyudo berharap opini yang berkembang di masyarakat soal polisi peras polisi bisa terklarifikasi.

"Artinya kita apresiasi supaya jelas semua. Jangan sampai ini semuanya kemudian menjadi suatu opini yang berkembang di publik, salah satu caranya adalah konfrontir," ucapnya.

Sebelumnya, Trunoyudo memastikan tidak ada bukti yang mengarah soal pemerasan yang disebutkan Bripka Madih sebelumnya.

Hal ini terungkap dari hasil konfrontir yang dilakukan antara Bripka Madih dengan penyidik berinisial TG.

"Tidak ada (pemerasan). Mendasari konfrontir kedua belah pihak langsung ya ini tidak ada dapat dibuktikan (ada pemerasan)," kata Trunoyudo.

Trunoyudo menyebut Halimah, selaku ibu dari Bripka Madih yang membuat laporan pada 2011 lalu juga tidak melaporkan adanya dugaan pemerasan yang diucap Bripka Madih.

"Ada waktu dan tempat permintaan hadiah dikirakan sekitar waktu 2011, dan tidak dilaporkan ke Ibu Halimah sebagai pelapor," jelasnya.

 Baca Juga: Gagah dengan Seragam Abu-abu, Adik Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa Ternyata Menjabat Kabid Propam Polda Metro Jaya, Intip Potretnya Saat Foto Bareng Mantan Kepala BIN

Selain itu, Trunoyudo mengatakan saat itu di ruangan Subdit Kamneg Ditreskrimum Polda Metro Jaya merupakan ruangan terbuka yang di sana terdapat belasan penyidik lain untuk menguatkan tidak adanya pemerasan.

Selain itu, dalam konfrontir yang menghasilkan tidak adanya pemerasan juga tidak dibantah oleh Bripka Madih.

"Dalam locus atau tempatnya di Kantor Dirkrimum di Kamneg. Kamneg itu tidak punya ruang khusus Kanit, ramai-ramai, jadi tidak bisa dikunci ruang khusus, ada penyidik-penyidik lain antara 14-16 penyidik. Artinya ini juga tidak dibantah oleh Bripka Madih," jelasnya.

(*)