KKB Papua Koar-koar Bakal Mengebom Wilayahnya, 33 Warga Distrik Paro Nduga Dievakuasi, Kapendam XVII/Cenderawasih Buka Suara

Senin, 13 Februari 2023 | 12:42
tangkap layar

TNI Polri mengevakuasi 33 masyarakat Distrik Paro ke Pos Barak Baru Satgas Organik Korem 172/Praja Wira Yakthi Yonif R 541/SY Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Sabtu 11 Februari 2023 pukul 16.00 WIT

GridHot.ID - Situasi keamanan di Distrik Paro menjadi tidak kondusif setelah KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya mengancam pekerja bangunan yang sedang membangun Puskesmas Paro, pada Sabtu (4/2/2023).

Setelah itu, KKB diyakini membakar pesawat pilatus milik Susi Air di Lapangan Terbang Paro pada Selasa (7/2/2023) pagi.

Keberadaan pilot Philip Mark Merthens pun hingga kini belum diketahui.

Terkait hal tersebut, tim gabungan TNI Polri berhasil mengevakuasi 33 masyarakat Distrik Paro.

Melansir tribun-papua.com, warga Paro, Kabupaten Nduga, terpaksa mengungsi ke Kenyam (Ibu Kota Nduga) akibat terror KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya.

Diketahui, KKB Papua membakar pesawat Susi Air di Landasan Terbang Paro, Selasa (7/2/2023).

Hal ini membuat warga setempat takut dan memiliki mengamankan diri ke Kenyam.

Namun, perjalanan dari Paro ke Kenyam membutuhkan waktu 3 hari dengan berjalan kaki.

Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa, mengatakan, , dua hari belakangan ini pihaknya melakukan penyelamatan terhadap masyarakat yang berjalan kaki ke Kenyam.

"Butuh waktu dua sampai tiga hari itupun kalau sehat. Tetapi di situ ada anak kecil, ibu-ibu, orang tua, bahkan ada yang sakit sehingga bupati meminta TNI-Polri untuk evakuasi," tuturnya.

Lanjut Pangdam, saat ini TNI-Polri sudah melakukan evakusi warga ke Kenyam yang terdiri dari 25 orang dan sudah berada di Kenyam untuk dilakukan tindakan medis.

Baca Juga: Kelaparan Jalan Kaki dari Paro, Kondisi Korban Intimidasi KKB Papua Memprihatinkan, Danrem 172/PWJ: Mereka 2 Hari di Hutan

Selanjutnya, warga mengugsi karena ada ancaman KKB terkait tindakan pemboman di lokasi tersenut.

"Semua yang dilakukan ini adalah tindakan hukum karena Egianus Kogoya telah melakukan kriminalisasi," tuturnya.

Sementara, Wakapolda Papua, Brigjen Ramdani Hidayat mengatakan seperti yang disampaikan Pangdam bahwa telah dilaksanakan kegiatan kemanusiaan.

"Bupati Nduga meminta TNI-Polri diminta untuk mengevakuasi masyarakat Paro dan saat ini sedang di data jumlah warga," ungkapnya.

Ia mengatakan, pada saat TNI-Polri melakukan pemantauan menggunakan helikopter di daerah tersebut melihat ada warga berjalan kaki menuju Kenyam namun jaraknya masih jauh.

"Ada ibu-ibu, anak kecil dan kami tolong mereka ke Kenyam bahkan ada diantara mereka yang sakit," katanya.

Disebutkan, TNI-Polri hadir dalam rangka kemanusiaan dan ingin masyarakat aman dan tertib.

"Jadi tidak ada perang yang digunakan semaunya saja," katanya.

Lanjutnya, evakuasi juga tidak berjalan maksimal karena terkendala cuaca sehingga masih ada warga yang belum dievakuasi.

"Ada warga belum dievakuasi karena keterbatasan helikopter sehingga mereka terpaksa berjalan kak. Kami juga pantau terus perjalanan mereka," tandasnya.

Dilansir dari pos-kupang.com, tim gabungan TNI Polri berhasil mengevakuasi 33 masyarakat Distrik Paro ke Pos Barak Baru Satgas Organik Korem 172/Praja Wira Yakthi Yonif R 541/SY Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Sabtu 11 Februari 2023 pukul 16.00 WIT.

Baca Juga: KKB Papua Hasut Warga, Egianus Kogoya Cs Sebar Hoax TNI Akan Bom Distrik Paro Karena Hal Ini, Danrem 172/PWY: Itu Tidak Benar!

Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Kav Herman Taryawan menjelaskan, evakuasi dipimpin Lettu Inf Anggikla selaku Perwia Seksi Teritorial Satuan Organik Korem 172/PWY.

"Dari 233 orang masyarakat, terdiri dari 17 anak-anak, 5 laki-laki dan 11 perempuan berhasil dievakuasi dengan selamat dan berada di tempat yang aman," terang Herman Taryawan, dikutip dari akun Instagram @kodam17.

Sebelumnya warga mengungsi dan berhasil ditemukan di Quari Bawah.

Menurut Herman Taryawan, 33 warga Distrik Paro dibawa ke Pos Barat Baru Satgas Organik Korem 172/PWY Yonif R 541/SY Distrik Kenyam.

"Setelah tiba langsung cek kesehatan oleh tim medis. Sebagai bentuk kepedulian dan memastikan 33 masyarakat Distrik Paro beri makan," ujarnya.

Setelah dipastikan kondisi kembali puluh, lanjut Herman Taryawan, warga dibawa ke rumah Osen Gwijangge selaku Kepala Kampung Tawelma Distrik Paro.

"Sampai saat ini tidak menutup kemungkinan adanya pengungsi susulan dari masyarakat Distrik Paro," katanya.

"Mohan doa dari semua pihak, semoga semua masyarakat Paro dalam keadaan aman dan selamat," ucap Herman Taryawan.

Sebelumnya, TNI Polri mengevakuasi 15 pekerja Puskesmas dari Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Rabu 8 Februari 2023.

Para pekerja sebelumnya diancam oleh pasukan Kodap III Nderakma-Ndugama alias Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya.

Kemudian para pekerja Puskesmas itu diamankan di rumah salah satu pendeta di Distrik Paro.

Baca Juga: Misteri Keberadaan Pilot Susi Air Belum Terkuak, KSAD Mobilisasi Pasukan Elit ke Bumi Cenderawasih, KKB Papua Ketar-ketir?

Proses evakuasi berlangsung dramatis, diawali dengan keberangkatan tim gabungan TNI Polri menggunakan helikopter dari Bandara Moses Kilangin Timika menuju Kabupaten Nduga.

Saat tiba di Distrik Paro, anggota TNI Polri bersenjata lengkap dengan sigap mengamankan para pekerja. Kemudian mengarahkan mereka menaiki helikopter.

Berdasarkan tayangan Kompas.tv, para pekerja berjalan setengah berjongkok ke arah helikopter, sembari membawa tas ransel berisi pakaian.

Proses para pekerja naik helikopter berlangsung cepat. Tak lama kemudian helikopter take off.

Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Muh Saleh Mustafa mengatakan, tim gabungan telah berhasil mengevakuasi para pekerja dari Distrik Paro.

“Proses evakuasi yang dilakukan melibatkan aparat gabungan TNI-Polri menggunakan helikopter,” kata Pangdam dalam keterangan tertulisnya, Rabu sore.

Menurut Pangdam, saat ini para pekerja Puskesmas tersebut sudah berada di Distrik Kenyam dan mendapatkan perawatan dari tim medis.

“Kami mengucapkan terima kasih atas bantuan dan kerjasamanya, sehingga proses evakuasi para warga sipil pekerja pembangunan Puskesmas dapat berjalan aman dan lancar,” ujarnya. (*)

Tag

Editor : Desy Kurniasari

Sumber Pos-Kupang.com, Tribun-Papua.com