Gridhot.ID - Artis kontroversial Nikita Mirzani ikut berkomentar soal orang tua Brigadir J yang meminta kenaikan pangkat untuk almarhum anaknya. Adapun orang tua Brigadir J yakni Rosti Simanjuntak dan Samuel Hutabarat, meminta pangkat mendiang anaknya dinaikkan 2 tingkat, dari brigadir polisi manjadi ajun inspektur dua (Aipda) anumerta.
Melansir Kompas.com, kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak mengatakan, Yosua layak mendapatkan kenaikan pangkat 2 tingkat karena tewas ketika bertugas mengawal atasannya, Ferdy Sambo.
"Beliau dibunuh dalam rangka tugas mengawal atasannya atau istri atasannya, kita minta supaya diperhatikan dan diberikan kenaikan pangkat, kita mohon dua tingkat ya dari brigadir menjadi aipda anumerta ya," kata Kamaruddin di Gedung Bareskrim, Mabes Polri, Jakarta,Jumat (17/2/2023).
Selain kenaikan pangkat, orang tua Brigadir J meminta agar rumah dinas Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, yang merupakan tempat kejadian pembunuhan Yosua dijadikan museum.
Terkait permintaan orang tua Brigadir J itu, artis Nikita Mirzani nampak heran dan tidak setuju.
Melalui Instagram story @nikitamirzanimawardi_172, Nikita beri sindiran untuk orang tua Brigadir J.
Bahkan Nikita juga menyentil Kapolri dan Presiden Joko Widodo.
"Saran dari saya pak & ibu. Jng tanggung2 minta naik pangkat nya dari brigadir langsung ke Irjen aja sekalian."
"Tanggung bgt klo cuma naik jadi aipda, dan 1 lgi ibu & bapak."
"Jangan kalian minta dibuatkan museum utk mengenang kematian josua tapi minta josua diangkat jadi pahlawan nasional," tulis Nikita, Minggu (19/2/2023).
Menurut Nikita, permintaan orang tua Brigadir J tidak masuk akal.
Pasalnya, pahlawan revolusi saja mendapat kenaikan pangkat anumerta cuma satu tingkat.
"Ibu & bapak josua yg saya hormati. Bapak tau ga pahlawan revolusi aja naik pangkat anumerta nya saja hanya 1 tingkat,"
"Knp kalian maunya naik 2 tingkat, dan bapak & ibu asal tau aja yah brp bnyk itu polisi yg gugur di papua di poso ga ada tuh org tua nya minta di bikinin museum & naik pangkat 2 tingkat."
"Padahal anak bapak & ibu sudah dpt keadilan di negeri Indonesia tercinta kita ini," sambungnya.
Tak lupa, Nikita ikut menandai Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Presiden Joko Widodo.
"Tag ah @jokowi @listyosigitprabowo," pungkas Nikita.
Lebih lanjut, Nikita terlihat tak setuju dengan keputusan Majelis Hakim yang meringankan hukuman untuk terdakwa Bharada E atau Richard Eliezer.
Nikita bak sentil soal keadilan hukum bagi seorang penembak.
Ibu 3 anak itu juga membagikan potongan video kisah seorang pembunuh yang sudah mengantongi maaf dari keluarga korban, namun tetap dijatuhi hukuman selama 31 tahun.
"Bagaimana juga Bharada E kan dia tetap melakukan pembunuhan. Memaafkan bukan berarti meringankan hukuman yang di luar nalar dan kebiasaan vonis pada umumnya."
"Smp jaksa pun tidak banding atas putusan 1 thn 6 bulan, Harus nya 5 th lah. Walapun dia yg membuka tabir. Dia jujur karena takut di hukum mati," kata Nikita.
Nikita menganggap jika keputusan hakim untuk vonis Bharada E sangat tak adil.
"Ga adil buat yg disuruh nembak ga mau tetep di hukum berat. Gimana menurut netizen."
Nikita juga meminta maaf jika ucapannya salah.
"Maapin klo salah yah namanya jg org bodoh plus miskin lg berpendapat. Kalian aja gpp berpendapat masa saya ga boyeh," tandas Nikita.
(*)