Gridhot.ID - KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya kini sedang dicari-cari aparat TNI Polri.
Dikutip Gridhot dari Tribun Papua sebelumnya, komandan KKB Papua Egianus Kogoya dilaporkan menjadi pelaku pembakaran pesawat Susi Air, di distrik Paro, Papua.
Egianus Kogoya juga menculik pilot Susi Air untuk dijadikan sandera.
Polri dan TNI berusaha untuk melakukan evakuasi dan penyisiran di wilayah kekuasaan Egianus Kogoya tersebut.
Namun dalam operasi yang dilakukan TNI Polri, diketahui geng Egianus Kogoya sudah kabur ke tempat lain sambil membawa sang pilot.
Kini dikutip Gridhot dari Kompas.com, Tim gabungan TNI-Polri berhasil mengamankan sejumlah barang bukti yang diduga biasa digunakan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya sebagai alat propaganda.
Hal ini didapat ketika tim gabungan melakukan patroli di Kampung Yutpul, Distrik kilmid, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Sabtu (18/2/2023).
"Kami berhasil mendapatkan berbagai barang-barang yang diduga merupakan barang milik KKB yang digunakan selama ini untuk melakukan propaganda," ujar Kepala Operasi Damai Cartenz Kombes Faizal Ramadhani, melalui keterangan tertulis, Minggu (19/2/2023).
Alat propaganda yang dimaksud antara lain berupa kamera video profesional, kamera DSLR, kamera genggam, dan lainnya.
Selain itu, tim gabungan juga mengamankan beberapa dokumen yang diduga terkait dengan keberadaan KKB di Nduga.
"Barang-barang temuan tersebut telah kami amankan dan sudah kami serahkan kepada penyidik Polri untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut," kata Faizal.
Baca Juga: Bukan Cuma Buah-buah-buahan, Inilah 7 Camilan Sehat untuk Penderita Asam Lambung
Nama Egianus Kogoya menjadi sorotan setelah ia dan kelompoknya mengancam akan membunuh 15 pekerja bangunan yang sedang membangun Puskesmas Distrik Paro, pada 4 Februari 2023.
Kemudian Egianus membakar pesawat Susi Air dan menyandera pilot Philip Mark Merthens yang merupakan warga negara Selandi Baru, pada 7 Februari 2023.
Akibat aksi-aksi tersebut, warga Distrik Paro memilih mengungsi ke Kenyam sehingga saat ini wilayah tersebut tidak berpenghuni.
(*)