David Disuruh Push Up 50 Kali, Mario Dandy Sempat Minta Anak Pengurus GP Ansor Lakukan Sikap Tobat Namun Tak Disanggupi, Polisi: Korban Juga Tidak Bisa!

Minggu, 26 Februari 2023 | 16:25
KOMPAS.com/Dzaky Nurcahyo dan WARTA KOTA/YULIANTO

Mario Dandy Satrio (20) dan Shane Lukas (19)

Laporan Wartawan Gridhot.ID - Akhsan Erido Elezhar

Gridhot.ID -Sebelum aniaya David anak pengurus GP Ansor secara brutal, Mario Dandy Satriyo (20) sempat meminta korbannya untuk push up.

Mario Dandy menyuruh David push up sebanyak 50 kali dan korban tak sanggup.

Dilansir Gridhot.ID dari artikel terbitan Tribunnewsmaker, 26 Februari 2023, David hanya sanggup push up 20 kali dan membuat Mario semakin beringas.

"Tersangka MDS menyuruh anak korban D push up 50 kali.

Karena korban tidak kuat, dan hanya sanggup 20 kali," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Ary saat jumpa pers, Jumat (24/2/2023).

Selanjutnya, Mario menyuruh David memeragakan sikap tobat atau berlutut dengan kedua tangan di belakang.

Saat itu, David menyampaikan tidak bisa memeragakan sikap tobat.

Mario pun meminta rekannya, Shane Lukas (19), untuk mencontohkan sikap tobat.

"Kemudian anak korban D juga tidak bisa, sehingga MDS menyuruh korban untuk mengambil posisi push up sambil tersangka S melakukan perekaman video dengan menggunakan HP milik tersangka MDS," ujar Kapolres.

Baca Juga: Wajib Tahu! Ini 8 Cara Mencegah Asam Lambung Naik, Mudah dan Efektif

Ketika David dalam posisi push up, Mario menendang, memukul hingga menginjak kepala korban.

Lalu rekannya S terus merekam setiap detik penganiayaan sadis tersebut.

Sementara kekasih Mario Dandy Satriyo sekaligus mantan pacar David, AGS (15) hanya diam menyaksikan.

Dikutip Gridhot.ID dari artikel terbitan TribunJakarta, 26 Februari 2023, sementara itu, Ade Ary menyampaikan dua kronologi yang berbeda terkait kasus penganiayaan terhadap David (17).

Dalam kasus ini, polisi telah menetapkan dua orang sebagai tersangka.

Mereka adalah Mario Dandy Satriyo dan rekannya, Shane Lukas.

Pada jumpa pers pertama yang digelar pada Rabu (22/2/2023), Ade Ary menyampaikan bahwa penganiayaan terhadap David bermula dari cerita Agnes Gracia kepada Mario.

Mario dan Agnes disebut-sebut sebagai pasangan kekasih. Di sisi lain, Agnes merupakan mantan pacar David.

"Kejadian kekerasan terhadap anak ini berawal dari adanya informasi yang diterima oleh tersangka dari saudari AG.

Baca Juga: Sempat Buat Heboh Se-Indonesia, Ternyata Ini yang Terjadi pada Dosen UII Mengapa Ubah Rute Penerbangan

Saudara AG menyatakan ke tersangka bahwa telah dilakukan perbuatan yang tidak baik kepada saksi A (oleh korban)," kata Ade, Rabu lalu.

"Beberapa hari sebelum kejadian tersangka mencoba mengonfirmasi hal tersebut kepada korban.

Kemudian korban tidak menjawab dan tidak bisa bertemu," tambahnya.

Namun, Kapolres menyampaikan kronologi yang berbeda saat jumpa pers kedua sekaligus mengumumkan Shane Lukas sebagai tersangka, Jumat (24/2/2023).

Ade mengatakan, cerita soal perlakuan tidak baik yang dilakukan David bukan disampaikan oleh Agnes, melainkan seorang perempuan berinisial APA kepada Mario.

"Kronologinya adalah di awal atau sekitar bulan Januari 2023, tersangka MDS mendapatkan informasi dari temannya yaitu saudari APA yang menyatakan bahwa saksi AG sekitar tanggal 17 Januari 2023 itu mendapatkan perlakuan yang tidak baik dari korban," ungkap Kapolres.

Setelahnya, Mario mengonfirmasi informasi yang diterima dari APA kepada AG.

"Setelah anak AG dikonfirmasi oleh tersangka MDS, akhirnya di tanggal 20 Februari 2023 tersangka MDS menghubungi tersangka S, kemudian tersangka S bertanya, 'kamu kenapa?'," ujar Ade Ary.

"Akhirnya tersangka MDS emosi, kemudian tersangka S menjawab, "gua kalau jadi lu, pukulin saja. Itu parah Den'," imbuhnya.

Baca Juga: Ustaz Abdul Somad Ungkap Hukum Membaca Al Quran Lewat Aplikasi di HP, Apakah Pahalanya Diterima atau Tidak?

"Percikan api" yang disambar oleh Shane pada akhirnya membulatkan tekad mereka untuk menemui D dan menganiayanya pada 20 Februari 2023.

Setelah mereka tiba di lokasi, Shane kemudian bertanya kepada Mario mengenai peran apa yang harus dia lakukan saat Mario memberikan D ‘pelajaran’.

"Entar lu videoin saja," jawab Mario.

Shane pun meminta ponsel Mario untuk mendokumentasikan penganiayaan yang telah direncanakan.

(*)

Tag

Editor : Dewi Lusmawati

Sumber TribunJakarta.com, Tribunnewsmaker.com