Find Us On Social Media :

Maag Kambuh Saat Puasa, Hindari Berbagai Kegiatan Ini Agar Lambung Tidak Tersiksa

Ilustrasi lambung dan maag kambuh saat puasa

Gridhot.ID - Maag kambuh saat puasa bisa terjadi kapan saja.

Meski sudah menjaga asupan dan kebaikan sebaik mungkin, maag kambuh saat puasa bisa saja terjadi tiba-tiba.

Lalu bagaimana cara mengatasi atau mengurangi maag kambuh saat puasa?

Dikutip Gridhot dari Tribunnews, puasa adalah kewajiban umat muslim mulai dari terbitnya matahari sampai terbenamnya matahari.

Sekitar 14 jam kita tidak makan dan minum, hal ini akan menjadi biasa apabila orang yang menjalankannya tidak mengalami gangguan lambung.

Pada minggu pertama berpuasa akan terasa berat, oleh sebab tubuh kita sedang beradaptasi dengan kondisi pola makan yang baru, tetapi memasuki minggu-minggu berikutnya maka berpuasa tidak lagi menjadi kendala.

Pada dasarnya menjaga berat badan yang sehat adalah cara yang baik untuk mengurangi atau meredakan gejala refluks asam lambung.

Melansir WebMD, jika Anda membawa kelebihan berat badan, hal itu dapat menekan perut Anda dan memengaruhi sfingter esofagus bagian bawah. Hal ini dapat memperburuk gejala refluks asam lambung.

Menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam Obesity (Silver Spring) pada 2013, penurunan berat badan sering kali menjadi “garis pertahanan” pertama untuk melawan refluks asam lambung.

Di sini, Anda harus berolahraga, selain mengikuti diet ramah asam lambung.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, pola makan dan olahraga yang sehat dapat meredakan gejala asam lambung Anda dan mengurangi kemungkinan komplikasi terkait GERD.

Baca Juga: Viral Anak Berseragam SMP Nyetir Mobil Bareng Temen Perempuan, Warganet Soroti Umur hingga Status Orang Tua

Tapi, ingatlah, dalam hal penyakit asam lambung, olahraga bisa menjadi pedang bermata dua. Di mana, memilih olahraga yang tidak tepat malah berisiko memperburuk gejala asam lambung yang telah diderita.

Dalam sebuah studi yang diterbitkan dalam Jurnal Sport Medicine pada 2006, dijelaskan bahwa olahraga intens dapat memperburuk GERD.

Olahraga intens tertentu dapat menurunkan aliran darah ke area gastrointestinal (saluran pencernaan) Anda. Hal ini kemudian bisa menyebabkan cairan lambung mengumpul, menyebabkan peradangan dan iritasi.

Posisi tubuh yang membatasi juga dapat memberi tekanan pada perut dan dada Anda, yang dapat memicu gejala.

Gerakan ini termasuk tubuh menggantung terbalik dan membungkuk untuk waktu yang lama.

Menghirup udara selama olahraga berdampak tinggi juga dapat mengendurkan sfingter esofagus bagian bawah. Ini bisa memaksa asam masuk ke kerongkongan.

Olahraga high impact yang dapat menyebabkan heartburn di antaranya meliputi:

Beberapa makanan yang dapat menyebabkan heartbutn termasuk:

Jika Anda tahu Anda akan berolahraga, Anda harus menghindari makan makanan yang memicu gejala Anda selama dua atau tiga jam sebelum Anda berolahraga.

(*)