Find Us On Social Media :

Kepemilikan Rubicon Sakti yang Dikendarai Mario Dandy Jadi Tanda Tanya, Shane Lukas Bocorkan Cara Anak Rafael Alun Masuk Tol Tanpa Bayar

rubicon yang dikendarai Mario Dandy disebut bisa masuk tol tanpa bayar

GridHot.ID - Mobil Jeep Rubicon milik Mario Dandy Satriyo (20) ternyata "sakti".

Shane Lukas, yang terseret menjadi tersangka penganiayaan membongkar bagaimana mobil mewah ini bisa masuk jalan tol tanpa bayar.

Seperti apa pengakuannya?

Melansir tribunsolo.com, Jeep Rubicon yang digunakan Mario Dandy Satriyo (20) tersangka kasus penganiayaan terhadap David (17) menjadi perhatian.

Pasalnya Rubicon tersebut pernah dibawa Mario ke kawasan Bromo Tengger Semeru.

Di sana, Mario berfoto dengan posisi duduk di depan Jeep bernilai miliaran rupiah tersebut.

Keberadaan mobil Mario di kawasan Bromo Tengger Semeru turut menarik perhatian Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.

Sandiaga berharap agar masyarakat bisa mematuhi peraturan demi menjaga daya tarik wisata Indonesia.

"Saya ingin mengingatkan bahwa kita mematuhi peraturan. Jangan sampai kita merusak daya tarik wisata kita,” ujar dia dalam The Weekly Brief with Sandi Uno, Senin (27/2/2023).

Kini terbaru, Shane Lukas (19) yang juga sudah ditetapkan sebagai tersangka penganiayaan buka-bukaan soal keistimewaan yang didapat tersangka lainnya Mario Dandy Satrio.

Selain bergelimang harta, Mario ternyata juga diliputi sejumlah privilese, salah satunya adalah tidak perlu membayar tol ketika mengendarai Jeep Rubicon miliknya.

Baca Juga: Bocorkan Perkataan Mario Dandy Saat di dalam Rubicon, Shane Lukas Bongkar Karakter Asli Anak Rafael Alun: Menggampangkan Karena Anak Pejabat

Hal tersebut diungkap kuasa hukum Shane, Happy SP Sihombing, sebagaimana yang disampaikan sang klien.

Happy menyebut bahwa Shane sudah berteman dengan Mario selama satu tahun dan kerap menaiki Jeep Rubicon tersebut.

“Menurut klien kami, dia (mario) selalu lewat (tol) tanpa membayar. Dia bilang ‘ini Shane caranya enggak bayar lewat tol’,” ungkap Happy, dilansir dari TribunJakarta.com, Rabu (1/3/2023).

Dilansir dari tribunstyle.com, kasus penganiayaan David Latumahina yang dilakukan anak Rafael Alun Trisambodo, Mario Dandy berbuntut panjang.

Kali ini mobil Jeep Rubicon yang jadi sorotan.

Mobil Jeep Rubicon yang dikendarai tersangka Mario Dandy mulai dipertanyakan selain kepemilikan.

Setelah ditemukan botol minuman keras di dalamnya, kini terungkap pula kesaktian mobil Jeep Rubicon milik Mario Dandy.

Dengan mobil Rubicon itu, kata tersangka Shane Lukas, Mario Dandy disebut bisa melenggang di jalan tol tanpa harus membayar.

Adapun Mario dan Shane berstatus sebagai tersangka kasus penganiayaan terhadap anak petinggi GP Ansor, Cristalino David Ozora (17).

Kuasa hukum Shane, Happy SP Sihombing, mengatakan Shane Lukas sudah berteman dengan Mario Dandy selama sekitar satu tahun terakhir.

"Dia kan sudah lama kenal, sudah hampir setahun lebih," kata Happy kepada wartawan, Rabu (1/3/2023).

Baca Juga: Botol Miras yang Terisi Setengah Ada di Rubicon Mario Dandy, Pengacara Bantah Milik Shane: Dia Disuruh

Berdasarkan pengakuan Shane, sambung Happy, Mario tidak membayar ketika melintas di jalan tol.

"Dia (Mario) juga kalau bawa Rubicon menurut klien kami, dia selalu lewat (tol) tidak bayar. Ada dia bilang, 'ini Shane caranya nggak bayar lewat tol'," ungkap dia.

Di sisi lain, Shane membongkar peran pacar Mario Dandy Satriyo berinisial AG (15) dalam kasus penganiayaan terhadap David .

Melalui Happy SP Sihombing, Shane menyebut AG termasuk orang yang ikut merekam aksi penganiayaan brutal oleh Mario.

"Setelah dikonfirmasi (ke Shane), jadi itu sudah A1 setelah ditanya lagi, si AG (rekam) pakai HP-nya sendiri," kata Happy saat dikonfirmasi, Selasa (28/2/2023).

Selain itu, lanjut Happy, Shane menyebut bahwa AG tidak menolong David.

Shane hanya melihat seorang wanita diduga ibu dari teman David berinisial N yang memberikan pertolongan kepada korban.

"Tadi ceritanya (Shane) sih (AG) enggak (menolong David). Ada juga ibu-ibu, tapi klien saya nggak tahu. Yang jelas dia penduduk di situ," ungkap Happy.

Sebelumnya, Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Ary Syam Indradi mengklaim AG sempat menolong David.

Ade Ary mengatakan, ibu dari teman korban berinisial N menjadi orang pertama yang memberikan pertolongan kepada David.

N lalu menyuruh AG mengangkat kepala David ke pangkuannya dengan tujuan agar darah tidak mengalir ke hidung korban.

Baca Juga: Sok Gaya Kendarai Jeep Rubicon, Mario Dandy Terancam Kena Sanksi Tambahan, Terkuak Alasannya Ganti Plat Palsu Karena Takut Hal Ini

"Hal itu dalam rangka pertolongan karena saksi N ibu dari rekan korban itu meminta tolong ke anak saksi AG untuk mengangkat kepala korban supaya aliran pendarahannya tidak masuk ke hidung," kata Ade kepada wartawan, Jumat (24/2/2023).

Di sisi lain, Happy mengungkap obrolan kliennya dengan Mario Dandy Satriyo saat berada di dalam mobil Rubicon pada Senin (20/2/2023).

Saat itu Mario, Shane, dan AG bergerak menuju Komplek Green Permata, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan untuk menemui David.

Mulanya, jelas Happy, Mario berkali-kali menghubungi Shane dan mengajaknya pergi ke minimarket.

Namun, Happy menyebut kliennya tidak menjawab telepon Mario hingga akhirnya anak mantan pejabat Ditjen Pajak itu datang ke rumah Shane.

Menurut dia, Mario memaksa agar Shane ikut dengannya.

"Bahwa sebelum kejadian itu dia ditelepon, hampir sama dengan keterangan bapaknya bahwa dia tidak mau, ditolak. Tapi si Mario dia maksa, dia datang ke rumahnya si Shane. Itu janjinya ke toko (minimarket) dekat perumahan Shane," kata Happy kepada wartawan di Polres Metro Jakarta Selatan, Selasa (28/2/2023).

Di dalam mobil Rubicon, Mario mengatakan bahwa ia akan ke kawasan Lebak Bulus.

Namun, Mario mengubah rute perjalanan dari Lebak Bulus menuju Komplek Green Permata, Pesanggrahan.

"Waktu dia (Mario) beralih ke tempat lain, si Shane tanya, kita ke mana nih?" ujar Happy

"(Mario jawab) 'sudah kamu tenang saja, kamu duduk saja. Kita akan ke tempatnya David, setelah itu nanti kamu ikut saja, kamu tidak melakukan apa-apa. Kamu ikuti perintah saya saja'," tambahnya.

Baca Juga: Anak Pejabat Eselon III Bisa Kendarai Rubicon, Gaya Hidup Hedon Keluarga Pegawai Pajak Kena Sentil Sri Mulyani, Intip Rincian Lengkap Gaji dan Tukinnya

Ia mengklaim Shane mulanya tidak mengetahui Mario akan membawanya menemui dan menganiaya David.

Namun, menurut Happy, saat itu Mario meminta Shane tenang. Mario juga disebut akan bertanggung jawab penuh atas peristiwa yang terjadi.

"Dia juga menanyakan kenapa dibawa ke sana. Tapi mario menegaskan gini, 'sudah Shane tenang saja, nanti saya yang tanggung. Kita juga gak ngapa-ngapain kok. Kita hanya ketemu David kok. Saya hanya interogasi kok'," ungkap Happy.

Dalam kasus penganiayaan ini, Polres Metro Jakarta Selatan telah menetapkan Mario Dandy Satriyo dan rekannya, Shane Lukas sebagai tersangka.

Sedangkan pacar Mario berinisial AG (15) masih berstatus sebagai saksi meskipun ia juga berada di tempat kejadian perkara (TKP).

Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Ary mengatakan, peran Shane adalah memprovokasi Mario untuk menganiaya David.

Selain itu, Shane juga merekam aksi penganiayaan itu menggunakan handphone (HP) Mario.

"Kronologinya adalah di awal atau sekitar bulan Januari 2023, tersangka MDS mendapatkan informasi dari temannya yaitu saudari APA yang menyatakan bahwa saksi AG sekitar tanggal 17 Januari 2023 itu mendapatkan perlakuan yang tidak baik dari korban," kata Ade Ary dalam jumpa pers, Jumat (24/2/2023).

Setelahnya, Mario mengonfirmasi informasi yang diterima dari APA kepada kekasihnya, AG.

"Setelah anak AG dikonfirmasi oleh tersangka MDS, akhirnya di tanggal 20 Februari 2023 tersangka MDS menghubungi tersangka S, kemudian tersangka S bertanya, 'kamu kenapa?'," ujar Kapolres.

"Akhirnya tersangka MDS emosi, kemudian tersangka S menjawab, 'Gua kalau jadi lu, pukulin saja. Itu parah Den'," imbuhnya.

Baca Juga: Polisi Ganti Pelat Nomor Rubicon Milik Mario Dandy Gara-gara Ini, Terungkap Duduk Perkara Anak Pejabat Pajak Aniaya Remaja hingga Koma

Adapun peristiwa penganiayaan ini terjadi di Komplek Green Permata, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Senin (20/2/2023) malam.

Mario menganiaya David secara brutal dengan menendang, memukul, dan menginjak kepala korban berkali-kali.

Mario dijerat Pasal 76 C juncto Pasal 80 undang-undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang RI Nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak dengan ancaman pidana maksimal 5 tahun penjara.

Selain itu, Mario juga disangkakan Pasal 351 ayat 2 KUHP tentang penganiayaan berat dengan ancaman pidana maksimal 5 tahun.

Sedangkan Shane dijerat Pasal 76 C juncto Pasal 80 undang-undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas Undang-Undang RI Nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak.(*)