Gridhot.ID - Aksi kekejaman KKB Papua kepada warga sipil kembali terjadi di Kabupaten Yahukimo pada Rabu (8/3/2023) malam.
Dua warga sipil dilaporkan tewas ditembak KKB Papua di Jalan Poros Logpond KM2, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.
Kedua korban ditembak KKB Papua saat berboncengan menggunakan sepeda motor dari arah komplek PJRR menuju arah kota dan saat melintas di Jalan Poros Logpond KM2.
Kapola Papua Irjen Mathius D. Fakhiri menyebut pelaku penembakan yang menewaskan 2 orang warga di Yahukimo, dilakukan oleh Yotam Bugiangge.
Yotam Bugiangge pernah menjadi anggota TNI, namun kabur dari kesatuan dan bergabung dengan KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya.
"Pelakunya adalah Yotam Bugiangge, atas perintah Egianus," tutur Fakhiri di Jayapura, Kamis (9/3/2023).
Melansir dari Kompas.com, berikut fakta soal Yotam Bugiangge yang membelot gabung KKB Papua.
Kabur saat bertugas
Yotam sebelumnya bertgas di Batalyon Infantri 756/MWS. Dia bertugas di Kompi C Senggi, Kabupaten Keerom.
Satuan ini di bawah kendali Kodim Jayawijaya.
Kapendam XVII Cenderawasih saat itu, Kol Inf Aqsha Erlangga menyebutkan bahwa Yotam kabur pada Desember 2021 saat mendapat tugas jaga.
Sebelum kabur, Yotam sempat menerima telepon lalu meninggalkan lokasi tugasnya.
Bawa senjata
Menurut Aqsha ketika itu, Yotam kabur dengan membawa senjata api jenis SS1 V1.
Namun senjata yang dibawa Yotam dipastikan tanpa amunisi.
"Senjata api organik milik TNI AD dibawa kabur, tanpa amunisi," kata Aqsha di Jayapura pada Minggu (19/12/2021).
Gabung KKB Papua dan dipecat
Medio 2022, Danrem 172 /PWY saat itu, Brigjen TNI J.O Sembiring memastikan bahwa Yotam telah dipecat dari TNI.
"Sudah desersi dan sudah diputuskan hakim sudah PTDH alias pecat," kata Sembiring pada Rabu (19/7/2022).
Dia mengatakan Yotam membawa senjata api dan kabur ke Nduga yang merupakan kampung halamannya.
Yotam dipastikan bergabung dengan KKB pimpinan Egianus Kogoya dan melakukan sejumlah aksi kejahatan.
"Pangdam sudah menyampaikan untuk mencari yang bersangkutan. Jadi meski sudah dipecat tidak mengurangi kewenangan Pomdam untuk mengejarnya," katanya.
Sejumlah kejahatan
Bergabungnya Yotam dengan KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya diperkuat dengan keterangan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Papua Kombes Faizal Ramadhani.
Faizal menyebutkan, Yotam bahkan telah terlibat dalam sejumlah aksi kejahatan.
Antara lain terlibat dalam tragedi pembantaian warga sipil di Kampung Nogolait, Distrik Kenyam, Nduga yang menewaskan belasan orang pada Juli 2022.
"Jumlah mereka sudah kita kantongi, mereka sudah bergabung, Egianus Kogoya dan Yotam," kata Faizal pada Rabu (19/7/2022).
Keterlibatan keduanya terungkap setelah Satgas Damai Cartenz dan TNI melakukan olah TKP dan meminta keterangan sejumlah saksi.
"Mereka berdua (Egianus dan Yotam) memang terlihat," imbuhnya.
Selain itu, pada Juni 2022, Yotam secara langsung berperan dalam pelarian senjata api yang dirampas dari Bripda Diego Rumaropen.
Bripda Diego saat itu dibunuh oleh dua orang pelaku di Jayawijaya dan senjatanya dirampas.
"Senjata steyr dan AK 45 itu sudah jelas ada di kelompok Egianus, pelakunya kelompok Wosa yang merupakan bagian dari kelompok Egianus."
"Kemudian kelompok itu dijemput oleh Yotam Bugiangge. Senjatanya dibawa Yotam dan sudah dibawa ke Egianus," ujar Faizal di Jayapura, Kamis (21/7/2022).
Penembakan di Yahukimo
Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D. Fakiri mengungkapkan Yotam juga diduga terlibat dalam penembakan yang menewaskan 2 warga di Yahukimo pada Rabu (8/3/2023) malam.
"Sekira pukul 19.40 WIT, terdengar suara letusan sebanyak dua kali, selang lima menit, seorang masyarakat datang melapor ke Polres Yahukimo bahwa ada dua orang tergeletak di Jalan Poros Logpon," ujar Kapolda Papua, Kamis (9/3/2023).
Diduga kuat pelakunya ialah Yotam Bugiangge.
"Yotam Bugiangge, (penembakan) atas perintah Egianus Kogoya," katanya.
Menurut Fakhiri, aksi dilakukan untuk membantu pergerakan Egianus Kogoya yang saat ini sedang menyandera pilot Susi Air, Kapten Philips Marthen.
"Dilakukan sebagai pengalihan agar Egianus bisa mendapat ruang setelah dia disekat oleh TNI-Polri karena kasus penyanderaan Pilot Susi Air," kata Fakhiri.
Saat ini, TNI bersama Satgas Damai Cartenz tengah melakukan pencarian terhadap Kapten Philips dan Egianus Kogoya dengan melakukan penyekatan di banyak titik sehingga membuat pergerakan KKB Papua semakin sempit.
(*)