Find Us On Social Media :

Maag Kambuh Saat Puasa Sangat Menyiksa, Perhatikan Jam Makan Saat Berbuka Agar Lambung Tetap Nyaman Selama Beribadah

Suasana buka puasa di Masjid Baabul Munawwar milik PT Freeport Indonesia.

Gridhot.ID - Maag kambuh saat puasa menjadi salah satu penyakit yang paling dihindari para penderita GERD atau asam lambung.

Maag kambuh saat puasa memang akan sangat menyiksa dan mengganggu momen beribadah.

Lalu apa yang harus dilakukan untuk mencegah maag kambuh saat puasa kumat sewaktu-waktu?

Dikutip Gridhot dari TribunJabar, perut kosong dapat menyebabkan rasa perih di perut hingga tidak nyaman di dada, apalagi bila terlambat makan.

Penyakit maag sendiri adalah suatu kondisi yang menimbulkan rasa tidak nyaman akibat peradangan pada lapisan dalam lambung.

Maag yang kumat bisa menimbulkan berbagai gejala yang tidak mengenakkan.

Para penderita maag sebaiknya memperhatikan jam makan setelah berbuka puasa.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, sebuah penelitian yang dilakukan tahun 2005 menyimpulkan, penderita Gerd harus makan secara teratur, sekaligus membatasi waktu makan terakhir di malam hari.

Disebutkan, penderita Gerd harus makan sekurang-kurangnya tiga jam sebelum tidur malam.

Kondisi ini diyakini bakal memungkinkan tubuh untuk memiliki waktu mencerna makanan terakhir secara tuntas.

Selain itu, makan malam yang teratur semacam ini pun mengurangi risiko terjadinya serangan refluks asam di malam hari.

Baca Juga: Suaminya Ditahan Lagi, Irish Bella Masih Belum Tunjukkan Batang Hidungnya untuk Jenguk Ammar Zoni, Adik: Kak Ibel Begini-begini Itu Bohong Ya!

Jadi, -misalnya, jika kamu menderita Gerd dan biasanya tidur sekitar pukul 22.00, sebaiknya selesaikan makan malam pada pukul 19.00.

Aturan umum

Kendati demikian, terlepas dari target kesehatan tersebut, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait waktu makan.

Pada akhirnya, pengelolaan berat badan bergantung pada jumlah total kalori yang kita konsumsi.

Makan lebih banyak kalori dari yang dibutuhkan tentu bakal menyebabkan penambahan berat badan.

Terlebih lagi, banyak survei dan penelitian yang menunjukkan, makan larut malam kerap dikaitkan dengan kemungkinan yang lebih tinggi untuk memilih makanan yang tidak sehat.

Banyak camilan malam hari yang tak diproses dengan baik dan mengandung banyak gula atau lemak tambahan. Kondisi ini yang membuatnya padat kalori dan miskin nutrisi.

Selain itu, camilan malam hari sering kali dimakan di depan televisi atau layar komputer, yang dapat menyebabkan kita kian makan sembarangan.

Alhasil, momen tersebut menjadi saat di mana kita makan lebih banyak kalori daripada yang sebenarnya kita perlukan.

Ingat, makan makanan yang kurang sehat secara teratur di malam hari dapat menyebabkan penambahan berat badan, dan juga masalah kesehatan lainnya.

Sebutlah, masalah gangguan tidur atau gangguan pencernaan, adalah problem umum yang muncul dari kebiasaan makan "jorok" di malam hari.

Baca Juga: Diberondong 9 Peluru, Ini Kronologi Pesawat Trigana Air Ditembaki KKB Papua di Bandara Dekai, Proyektil Mengenai Kursi Penumpang

Jadi, jika hal ini menjadi perhatian, ada baiknya kita mulai menetapkan waktu makan malam terakhir pada setiap hari, dan memastikan asupan kalori sesuai dengan kebutuhan harian.

(*)